Ke-esokan harinya Taehyung berangkat sekolah dengan mengendarai motor Jimin. Berpenampilan se-manly mungkin agar terlihat keren. Tapi tetap saja jika itu adalah orang yang bernama Kim Taehyung. Maka kata manis dan menggemaskan tetap tersemat untuk Taehyung.
Rachel yang melihat Taehyung mengendarai motor sport milik Jimin datang ke sekolah sendiri, tanpa sang empunya motor itupun tentu membawa rasa penasaran yang tak dapat ditahan lagi.
Mencoba memberanikan diri, Rachel menghampiri Taehyung di tempat parkir dan menanyakan keberadaan Jimin sekarang.
"Tae~ Jimin baik-baik saja kan?"
Pertanyaan Rachel tidaklah berlebihan. Biasanya jika motor sudah berpindah tuan seperti ini, jika tuan lamanya tidak sedang kabur dari rumah, maka sang tuan lama itu biasanya sedang sakit.
Tapi alih-alih menanggapi perhatian yang diberikan oleh Rachel untuk Jimin, Taehyung malah mendelik tajam. Seakan bola matanya bisa menelan hidup-hidup wajah cantik Rachel yang terlihat begitu sangat berharap mendapatkan jawaban yang benar dari Taehyung.
"Minggir!" Ucap Taehyung penuh sarkasme, bahkan ia juga dengan kasar dan serampangan mendorong pundak Rachel menggunakan pundaknya, hingga hampir membuat Rachel jatuh terjerambab kebelakang andai keseimbangan tubuhnya tidak bagus.
Tindakan yang begitu sangat tidak pantas telah dilakukan Taehyung pada Rachel. Membuat beberapa siswa yang berada di sana menatap keheranan dan memberikan sedikit cibiran pada Taehyung. Tapi, apa perduli Taehyung, persetan itu semuanya. Perasaan benci dan kecewanya Taehyung pada Rachel juga memiliki hak untuk diapresiasikan.
"Nyesel dulu pernah naksir sama kamu." Gumam Taehyung.
Benar memang Taehyung sempat menaruh hati pada sosok cantik Rachel. Dia cantik dan pintar. Attitude juga bagus. Rachel adalah wujud dari kesempurnaan pada manusia yang katanya tidak ada yang tercipta sempurna. Rachel adalah icon di sekolah.
Namun hanya karena satu kesalahan saja yang memang sudah selayaknya manusia itu memiliki hilap. Rachel kehilangan semuanya. Kekasih dan juga pengagum rahasianya.
Bahkan andai kata sekarang Rachel menangis, memperlihatkan jiwa paling rapuh dari seorang perempuan, Taehyung pun tetap akan acuh dan pergi seperti biasa, meninggalkan seakan Taehyung tak punya dosa padanya.
Sebelum menuju ke kelasnya Taehyung datang berkunjung ke kelas Sarah sebentar, pikirnya aman, karena Rachel masih ada di tempat parkir. Taehyung akan berpikir beribu ribu kali lipat untuk menginjakan kakinya di kelas Sarah jika ada Rachel di sana, kecuali jika radar darurat dari Sarah menyala. Itupun, Taehyung juga harus rela kena marah dari Jimin setelahnya.
"Hampa." Adu Taehyung ketika sudah mendarat mulus di kelas Sarah. Duduk di depan bangku Sarah, meski harus mengusir sang pemilik kursi terlebih dahulu.
Sarah tak menanggapi racauan dari Taehyung. Dia hanya diam cantik sembari memainkan beberapa alat make up nya.
"Aku rindu Jimin." Ucap Taehyung dan itu jujur, meski tak akan cukup untuk membuat hati Sarah terenyuh. Sarah masih abai dan sibuk dengan dunianya sendiri.
Sadar tidak mendapat perhatian dari Sarah, Taehyung bangkit dari tempat duduknya dengan dengusan kasar pada suara nafasnya.
"Kapan kau akan bertanding dengan Jungkook Tae~" Pekik Sarah ketika melihat Taehyung sudah hampir pergi meninggalkan kelasnya. Dan sekarang kondisi berbalik. Taehyung membalas abai pada Sarah.
"Aku sudah tidak sabar untuk pergi kencan dengan Jungkook, Tae~ Dan dengar! Jangan coba macam-macam kamu! Atau aku akan membotaki kepalamu!"
Suara cekikikan menggema tak lama setelah Sarah mengancam Taehyung barusan. Dan demi apapun seluruh bulu halus Taehyung jadi berdiri semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
D.O.P [[ KookV ]]
Hayran Kurgu[[ End~ ]] Part terakhir dikemas dalam bentuk PDF berbayar~ Siapapun boleh mengambilnya dengan cara payment~ Dan akan dikirim lewat email yang sudah diberikan keamanan~ Jika menemukan cerita yang serupa dengan judul yang sama~ Itu memanglah cerita y...