Chapter~22 @

721 88 4
                                    

"Ini Pappy-ku, kamu sama Daddy aja...."

Yoojung mendorong Sohyun.

"Yoojung... ayo kembali nanti Daddy marah."

Yang lebih tua menarik yang lebih muda, tapi yang lebih muda masih bergelayut di tangan seorang pria yang berwajah tampan dan manis, siapa lagi kalau bukan Kim Taehyung namanya.

Awal mula dari drama perebutan Taehyung adalah ketika Yoojung melihat Taehyung yang sedang berjalan memasuki dapur dan langsung spontan berlari mengikutinya. Dan Sohyun yang merasa punya tanggung jawab untuk menjaga adiknya itupun langsung turut mengejarnya.

Little ai~

Xiao ai~

Suara yang tak asing terdengar masuk ke telinga Taehyung. Ditambah lagi nama Little ai yang begitu sangat familiar.

Taehyung seketika menunduk dan memandangi dua bocah manis itu, hingga tak kuat rasanya untuk mengangkat kepalanya kembali. Terlebih lagi ketika melihat sosok yang sangat dikenalnya, dan juga sangat dirindukannya kini semakin mendekat, mengarah kepada dua bocah yang sekarang sedang memegang kedua tangannya.

Jungkook menunduk menyamakan tingginya dengan yang lebih besar Sohyun dan membelai lembut kepalanya.

"Daddy... Sohyun nggak nakal kok Daddy....." Yang lebih tua merasa takut dimarahi oleh Daddy-nya. Hingga Sohyun pun bercicit dengan sangat menggemaskan. Mencoba mencari celah untuk meluluhkan hati pria yang dipanggilnya Daddy.

"Iya, Daddy tahu~ Little ai kan anak manis." Kata sang Daddy mencoba menenangkan, karena bocah manisnya itu sudah hampir menangis sebab takut dimarahi olehnya, yang bahkan tidak tahu caranya marah.

Sohyun itu memang lebih cengeng dari pada si kecil. Dan juga tidak mau ditinggal lama-lama sama Daddy-nya ditambah lagi~ Sohyun itu sangat manja.

Sangat berbeda dengan si kecil Yoojung. Dia bocah yang sangat aktif dan selalu penasaran dengan tempat baru dan juga dengan orang-orang baru yang ia temui. Seperti sekarang ini~ sepetinya Yoojung sedang jatuh hati pada sosok Kim Taehyung.

Jungkook menggeser kakinya, beralih mengarah pada si kecil Yoojung. Dengan posisi seperti itu, terlihat sangat jelas dari atas, bagaimana Taehyung memandang Jungkook.

Orang yang tiba-tiba meninggalkannya Empat tahun lalu dan sekarang dengan tiba-tiba juga muncul kembali dengan membawa dua bocah manis.

Sekilas melirik ke arah si besar Sohyun, ini lah yang memanggilnya Daddy di telephone waktu itu dengan nama yang tertera di panggilan Jungkook Little ai. Lalu siapa lagi ini si kecil yang bernama Yoojung dengan nama kecil Xiao ai.

YA TUHAN

Akan ada drama apalagi dalam hidupku batin Taehyung.

Berbeda dengan Sohyun yang ketakutan, Yoojung dengan bangganya dan senyumnya yang mengembang memamerkan tangan mungilnya yang sedang digenggam jari jemari lentik Taehyung.

"Daddy aku sudah menemukan Pappy." Cicit si kecil sambil memamerkan tangannya yang sedang berada digenggaman Taehyung.

Taehyung bisa mati berdiri jika terus-terusan seperti ini. Dia kaku di tempat, bahkan menarik nafas pun Taehyung harus sangat berhati-hati. Belum lagi debaran jantungnya, Taehyung berharap jika Jungkook tak menyadarinya.

Atensi Jungkook pun terpaku pada jemari lentik yang sedang menggenggam tangan Yoojung. Pikirannya pun langsung tertuju pada Taehyung, tapi langsung ditepisnya. Mana mungkin Taehyung ada di korea, karena terakhir Jungkook mendapat kabar dua tahun lalu, Taehyung berada di Jepang dan menetap di sana bersama Yoongi dan Jimin.

Jungkook langsung berdiri dan menarik dua gadis kecilnya, tak lupa meminta maaf atas kenakalan dua gadis kecilnya itu pada pria yang terlihat terus saja menundukkan kepalanya.

Taehyung hanya membalas dengan anggukan, tak berani bersuara karena dia tahu voicenya itu khas, Taehyung tidak mau ketahuan Jungkook secepat ini. Apalagi dirinya juga sempat memberikan kabar palsu yang mengatakan dirinya berada di Jepang saat Jungkook mencoba mencarinya dan bertanya pada Jimin.

Jungkook pun kembali ke meja tempat duduk mereka tanpa curiga, menikmati minuman yang sudah dipesannya tadi. Terlihat sangat menikmati sekali minuman andalan yang direcomendasikan pelayan manis yang bernama Yeonjun.

Disela-sela menikmati kombucha lemonnya, Jungkook tidak mau kecolongan seperti tadi. Sesekali ia akan melirik ke arah Sohyun dan Yoojung yang terus menganggu Jungwon yang sedang sibuk berkutat dengan laptopnya.

Setelah ini, mereka harus segera kembali ke kantor karena ada rapat penting, dan Jungwon sedang menyiapkan bahan persentasi untuk Bosnya yaitu Jungkook.

Karena terus diganggu, Jugwon pun jadi tak bisa focus. Alih-alih marah atau kesal, Jungwon malah berakhir bermain dengan Sohyun dan Yoojung. Membuat Jungkook mau tidak mau harus mengerjakan bagian yang harusnya Jungwon kerjakan, jika tidak ingin pekerjaannya jadi terbengkalai.

Selesai menikmati pesanan mereka dan juga sudah membayar, Jungkook langsung menarik Sohyun yang terus mengekor di belakang Jungwon dan menarik-narik bajunya.

Dan seperti biasa, Jungwon akan mendapatkan bagian menggendong si kecil Yoojung.

Jungkook lalu pergi meninggalkan coffe shope milik Taehyung dan kembali ke kantor membawa dua gadis manisnya itu, dua bocah yang se pagian merengek tidak mau ditinggal dan ingin ikut Daddy-nya.

Taehyung mengawasi setiap pergerakan Jungkook sedari tadi, tersenyum getir setelahnya dan menatap nanar ke arah Jungkook yang ke luar pintu, hingga akhirnya menghilang dari pandangannya.

"Hyung... mereka meninggalkan laptopnya!" Pekik Yeonjun dan mendapat respon terkejut dari Soobin.

Di coffe shop~ Taehyung tidak mau dipanggil bos ataupun tuan. Itu adalah larangan keras. Dia lebih suka dipanggil hyung oleh ke dua karyawan itu. Begitu juga dengan Sarah yang lebih senang jika ia dipanggil nunna ketimbang dipanggil bos.

Karena terburu-buru dan jadi kurang focus akibat dua gadis kecilnya yang terus aktif, entah Jungkook maupun Jungwon melupakan laptopnya.

"Sarah! Jangan bilang kau tidak melihatnya?"

Sarah hanya mengendikkan bahu, tanda tidak mau tahu. Lihat tidak lihat pokoknya Taehyung harus mau mengantarkan laptop Jungkook yang tertinggal di coffe shop nya.

"Cepat antarkan sana... dan cepat kembali. Toko sedang rame." Kata Sarah sembari mendorong-dorong tubuh Taehyung seolah mengusirnya.

Setelah berpikir cukup lama akhirnya Taehyung memutuskan untuk mengantarkan laptop itu ke kantor Jungkook. Setelah sebelumnya mendapat telephone dari Jungwon yang berharap sangat dan minta tolong agar bisa mengantarkan laptop itu ke kantor dan lalu memberikan alamat lengkap.

Sempat beradu mulut antara Taehyung, Yeonjun dan Soobin tentang siapa yang harus pergi. Tapi Yeonjun dan Soobin masing-masing punya alasan dan tidak bisa diganggu gugat.

Dengan terpaksa dan langkah gontai Taehyung pun menenteng malas laptop menuju mobil dan melaju ke kantor Jungkook.

Terlihat Sarah, Yeonjun dan Soobin yang tertawa penuh kemenangan. Membiarkan Taehyung membawa lap-top itu ke tempat Jungkook dan berharap juga masih membawa hatinya untuk Jungkook.

"Nunna... kira-kira apa yang akan terjadi nanti jika Tae hyung bertemu dengan Jungkook hyung?"

Sarah mencoba berpura-pura berpikir untuk menjawabi pertanyaan Yeonjun. Sarah sendiri juga penasaran akan hal itu, dan sialnya Yeonjun malah menanyakan padanya. Dan pada akhirnya hanya ada cengiran dari Sarah yang membuat Yeonjun hanya bisa mendengus kesal.

"Harusnya aku tidak usah bertanya padamu nunna..."

Dan berikutnya terdengar suara mengaduh dari seseorang yang merasa mendapatkan kekerasan di tempat kerja. Sarah memukuli bokong Yeonjun tanpa henti. Seolah bokong Yeonjun adalah kendang.

.
.
.

Bersambung~

Publish ulang~

Taiwan, 16_ Mei_ 2024

D.O.P [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang