Chapter~28@

523 54 0
                                    

Turun dari pesawat Jungkook sama sekali tak mau melepaskan tangan Taehyung, terus menggemggam-nya seolah Jungkook ingin memberi tahu ke pada seluruh orang di bandara jika Taehyung adalah miliknya, jika Taehyung adalah kekasihnya.

Tetapi begitu sampai di lobi bandara Taehyung malah menghempaskan tangan Jungkook dengan kasar, lalu berlari menghambur ke arah seseorang, kemudian melompat minta digendong. Untung respon dari orang itu cepat, jadi sekarang Taehyung pun sudah nangkring apik seperti bayi koala pada induknya.

Jungkook yang melihatnya hanya bisa merotasi mata malas, merasa diduakan Jungkook pun kesal. Namun meskipun begitu ia tetap mencoba tersenyum karena Jungkook juga cukup tahu tentang siapa sosok orang yang bisa membuat Taehyung seantusias seperti itu.

Meski sangat sedikit kesal dalam hati Jungkook, dan tahu sendirikan bagaimana ekspresi wajah kesalnya.
Jungkook suka menendang pipi dalamnya dengan lidah-nya sambil bersenyum smirk. Rasanya Jungkook ingin sekali menyeret Taehyung turun dari gendongan itu yang bahkan sekarang sudah ala-ala india, pake di gendong sambil berputar-putar.

Dan di sebelah aksi gendong-gendongan itu ada orang dengan senyum gummy nya menatap penuh kehangatan. Begitu sangat terlihat bahagia sekali, melihat moment antara dua sahabat yang tengah melepas rindu.

Yoongi dan Jimin pulang ke Korea setelah kurang lebih empat tahun mereka tinggal di negeri sakura, Jepang.

Sebenarnya Yoongi sudah menyelesaikan study nya satu tahun yang lalu begitu juga dengan jimin. Meski Jimin hanya bisa menyelesaikan S1 saja, berbeda dengan Yoongi yang sudah selesai S2.

Tapi karena Jimin masih menolak untuk kembali ke Korea akhirnya Yoongi pun menemaninya sampai Jimin siap untuk kembali ke tanah kelahirannya.

Tidak ada satu orang pun yang tahu tentang masalah sebenarnya, bagaimna Jimin tiba-tiba bisa mengkonsumsi obat-obatan. Bahkan Taehyung juga tak tahu dan jika harus diberi tahu pun Taehyung akan tetap menolak untuk tahu.

Jimin-nya tidak seperti itu, meski Jimin tidak mau terbuka dengan masalah pribadinya, tapi Taehyung yakin Jimin tidak akan berbuat sejauh itu.

Sampai akhirnya tiga bulan yang lalu Irene nunna datang ke Jepang menemui Jimin dan meminta adik lelakinya itu untuk segera pulang.

Mulanya Jimin masih tetap menolak ajakan nuna-nya, tapi Yoongi coba meyakinkan Jimin untuk menuruti permintaan nuna-nya, meski Yoongi sendiri masih belum tahu akar per-masalahan yang sebenarnya.

Tak mau memaksa Jimin untuk bercerita bukan berarti Yoongi tak penasaran. Yoongi pun juga sama seperti Taehyung sama sekali tidak percaya kalau Jimin mengkonsumsi obat-obatan.

Setelah satu minggu pertemuan Jimin dengan Irene nunna, baru Jimin mau bercerita dengan sendirinya pada Yoongi. Tepat pada sesi Yoongi ingin bercinta dengan Jimin.

Yoongi yang sudah full naked mengungkung tubuh Jimin di bawahnya. Jimin yang toples memamerkan otot perut kebanggannya yang kini menjadi favorite Yoongi untuk menyeret lidahnya dan membubuhi dengan kecupan-kecupan yang akan membuat sang empunya melengkuh.

"Hyung...emmphh~" Nafas Jimin yang tersengal antara ingin bicara atau mendesah.

Yoongi terus menyeret lidahnya dari perut naik ke dada dan sekarang sedang menyumbu leher Jimin.

"Hyung..., aku mau bicara eughhh~." kissmark mulai terukir di leher putih mulus Jimin.

"Bicara saja, aku tak kan menganggu." Senyum jail Yoongi yang masih terus menyesap berputar dari leher dan kini sedang mengulum telinga Jimin.

"Akhhh~ hyung..." Antara kesal dan nikmat yang sedang dirasakan Jimin.

Dan setelah beberapa tahun tinggal satu atap dengan Yoongi di Jepang, akhirnya Jimin paham sifat asli Yoongi yang ternyata tak jauh beda dengan sahabat-nya yang paling absurd itu Kim Taehyung.

Selesai menggempur Jimin dengan berbagai gaya dan entah sudah berapa kali Jimin orgasme. Sentuhan Yoongi itu sungguh sangat membuat Jimin gila, bahkan hanya permainan tangan pun Jimin sudah di buat kelimpungan.

Jimin yang sedang menindih Yoongi usai orgasme mereka yang terakhir, rambut depan Jimin yang sudah memanjang menutupi mata sipitnya, ditarik dengan lembut ke belakang oleh jemari Yoongi.

Tubuh Jimin yang masih bergetar dan terus di kecupi kening, sebagai penenang dan masih terus mengelus rambut atas Jimin.

"Hyung~"

"Hmmm~"

"Obat-obatan itu punya Irene nunna."

"Aku tahu"

Tanggapan Yoongi yang membuat terkejut Jimin.

"Teruskan." Pinta Yoongi.

"Aku tak mau appa dan eomma kecewa melihat Irene nunna seperti itu, cepat atau lambat semuanya pasti akan ketahuan, jadi aku sering sedikit mencuri obat nunna agar jika suatu saat Irene nunna ketahuan maka aku yang akan mengakuinya."

Jimin terus terisak di atas tubuh Yoongi, ternyata untuk bercerita seperti ini sangatlah tidak mudah.

"Jika sulit untuk bercerita kita bisa sudahi sampai di sini dulu."

Yoongi yang tak tega melihat Jimin yang masih terus terisak, tapi Jimin menolak untuk menyudahi ceritanya dan tetap mau melanjutkan.

Yoongi menarik selimut dan menyelimuti tubuhnya dan Jimin dengan tubuh yang masih full naked dan tetap pada posisi yang sama. Menangkup pipi yang kenyal dan lembut seperti mochi itu, menyeka dengan jari jempol-nya, dengan sabar menunggu kekasih-nya itu menyeleseikan ceritanya.

"Kau tahu hyung.. apa yang lebih membuatku sakit dan kenapa aku tak mau kembali ke Korea sampai sekarang ini?."

Yoongi hanya menggeleng.

"Obat-obatan itu jelas ditemukan dalam tas Irene nunna dan saat aku mengakui itu milikku~ appa dan eomma langsung percaya begitu saja tanpa bertanya pada nunna atau memeriksa lebih lanjut, apakah nunna juga mengkonsumsi-nya atau tidak. Seolah-olah pengakuanku saja itu sudah cukup hyung.... Yang mereka butuhkan hanya Irene nunna."

Jimin benar-benar sudah tak bisa melanjutkan ceritanya dia terus terisak hingga akhirnya tertidur dalam pelukan Yoongi.

Di sini Yoongi merasa gagal sebagai kekasih Jimin, bertahun-tahun hidup bersama tapi sama sekali tidak tahu kesakitan yang sedang dipendam sendiri oleh kekasih-nya itu.

Yoongi tahu Irene nunna-nya Jimin belum kembali ke Korea dan diam-diam Yoongi mengatur pertemuan dengan-nya dan juga dengan Jimin.

Tidak bisa dibiarkan seperti ini terus Jimin hanya akan terus kesakitan begitu juga dengan Irene yang merasa bersalah terhadap adiknya.

Di tengahi Yoongi akhirnya Jimin pun mau mendengarkan semua penjelasan Irene nunna dari awal sampai akhir.

Setelah Jimin pergi ke Jepang, Irene nunna juga melakukan rehabilitasi secara diam-diam sampai ia benar-benar dinyatakan sembuh dan sedang mencari waktu yang tepat untuk memberi-tahukan kejadian yang sesungguhnya kepada appa dan eomma.

Jadi sekarang masalah sudah selesai semua dan hanya tinggal membujuk adiknya itu untuk agar mau ikut pulang ke Korea.

Jimin menyetujui itu tapi ia juga minta sedikit waktu untuk mempersiapkan dirinya dulu.

Senyum lega dari wajah cantik Irene yang sekarang sedang duduk bersebelahan dengan calon kakak ipar Jimin.

Jika Jimin setuju untuk pulang maka pada hari itu juga Irene akan mengumumkan pertunangan-nya dengan kekasih-nya yang sudah bersama-nya selama 4 tahun dan sekarang Irene nunna sudah mengandung buah hati dengan kekasih-nya Sehun.

Suasana makan malam perpisahan yang sangat hangat antara dua pasangan itu dan untuk selanjutnya Irene nunna sudah tidak sabar untuk menunggu kedatangan adik kesayangannya.

.
.
.

Dan kira² seperti itulah isi part ini...

Bersambung~

Publish ulang~

Taiwan, 25_ Mei_ 2024

Part apa ini astaga~ 😭😭 nggak jelas banget~

D.O.P [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang