Chapter~12 @

798 100 0
                                    

Lex sudah bersiap dengan serangannya setelah ia memastikan jika jalanan sepi dan aman. Sedikit pukulan di punggung dengan menggunakan ransel sekolah, sepertinya lumayan untuk dijadikan pembuka. Tapi sial! Setelah Taehyung berbelok di antara pohon besar yang ada di taman, Lex kehilangan jejeknya.

Ini sangat aneh, seperti Taehyung yang tiba-tiba hilang. Tak ada jalan tikungan. Hanya setelah melewati pohon besar saja, tiba-tiba Taehyung menghilang.

"Cepat cari dia sampai ketemu!" Lex sudah mengerahkan semua teman-temannya, tapi baru saja mau beranjak, segerombolan orang dengan memakai jas sudah menghadang para anak-anak sekolah yang tidak tau aturan itu.

"Pergi, sebelum orang tua kalian datang ke sini untuk menjemput kalian."

Lex maju paling depan. Menantang dengan wajah pongahnya. "Memangnya siapa kalian hah!"

Salah satu pria ber jas maju satu langkah. "Tidak penting siap kami. Yang terpenting adalah ayahmu seorang kepala sekolah, dan ibumu adalah isteri simpanan."

"Yakk!!" Sontak Lex berteriak di tengah keheningan malam di jalanan sekitar taman. Selain Jimin dan Taehyung tidak ada yang tahu asal usulnya, dan dengan wajah yang memerah malu Lex pergi dari tempat itu yang kemudian diikuti oleh para teman-temannya yang tengah bertanya-tanya dalam benak pikiran mereka masing-masing tentang apakah benar atau tidak yang baru saja mereka dengar.

.
.

"Lepaskan Jungkook, mereka sudah pergi." Taehyung terus bergerak ribut di dalam dekapan Jungkook. Kini mereka tengah duduk di bangku taman setelah Jungkook menarik tangan Taehyung secara tiba-tiba dari balik pohon yang besar.

"Kau tahu jika sedang diikuti. Kenapa masih bisa setenang itu." Jungkook menggunakan ke dua lengannya, membekap tubuh Taehyung dari samping.

"Lalu... kau mau aku teriak-teriak? Gitukah?" Taehyung terus memukul tangan Jungkook agar mau melepaskan bekapannya. Tapi sayangnya Jungkook sama sekali tak mengendorkan tangannya.

"Sesak nafas Jungkook... sesak... sesak sialan!" Taehyung terus berontak dan Jungkook malah tersenyum kesenangan karena sudah berhasil membuatnya kesal.

"Selamat malam Taehyungie~ Dan semoga mimpi indah." Jungkook melepaskan bekapannya bersamaan dengan dirinya yang mencuri satu kecupan di bibir Taehyung. Dan lalu pergi meninggalkan Taehyung yang masih duduk sendirian di bangku taman tanpa menoleh.

Ciuman yang teramat sekilas namun cukup membekas di hati Taehyung.

.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-

"Pergi..."

Taehyung mengusir Jungkook dari tempat duduk nya. Mereka sedang makan siang di kantin sekolah. Dan melihat Taehyung yang hanya duduk sendirian, tentu Jungkook tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk menghampirinya. Masalah mendapatkan semprot dari Taehyung, pikir saja nanti.

"Ini fasilitas sekolah, aku juga berhak menggunakannya." Enteng sahut Jungkook.

Jungkook pun tak ambil perduli, kini mulai melahap makan siangnya di kantin, mengabaikan Taehyung yang tengah menatapnya tajam.

"Aku masih sayang dengan mata indahku ini Jungkook." Cebik Taehyung.

Taehyung sedang kesal dan marah sebenarnya, tapi modelannya itu lebih mirip ke merajuk, dan terlihat imut. Terus menggemaskan gitu di mata Jungkook. Minta ditendang kayaknya Jungkook biar cepat sadar.

Pandangan Jungkook pun memendar pada akhirnya, karena Taehyung memang terlihat begitu sangat gelisah. Taehyung terus menunduk takut, tapi mulutnya tak bisa berhenti menggerutu di sela-sela suapan makan siangnya. Meski Jungkook tahu Taehyung sedang kesal padanya, tapi ini pasti kesal tentang suatu hal yang lain.

D.O.P [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang