Chapter~20 @

679 85 2
                                    

Taehyung pikir hanya dengan bersama Sarah saja itu sudah cukup. Benar memang cukup. Cukup untuk membuatnya gila. Akhirnya Taehyung meralat dengan yang pernah berpikir bahwa Sarah sudah dewasa dan tak membuat ulah lagi, karena ternyata itu hanya berlangsung sampai hari kelulusan saja.

Setelah hari kelulusan dan ada libur panjang waktu itu, Sarah heboh membawa koper penuh isi bajunya pada suatu hari dan datang ke rumah Taehyung. Katanya rindu pada Yoongi oppanya, dan mau tidak mau Taehyung harus menemaninya pergi ke Jepang pada hari itu juga. Sarah pikir pergi ke luar negeri tidak perlu mengurus dokument terlebih dahulu kah... seperti visa misalnya.

"Tae~ aku tidak menerima penolakan ya.... pokoknya kamu harus ikut."

Taehyung masih bergelung di dalam selimutnya. Semalaman ia nyaris tak bisa tidur karena terus memikirkan Jungkook. Sial benar perasaan ini. Harusnya Taehyung bisa melupakan Jungkook dengan cepat. Taehyung sudah mensugesti dirinya bahwa Jungkook itu jahat dan tidak pantas untuk dicintainya. Tapi pada kenyataannya, semakin Taehyung membenci Jungkook, semakin besar Taehyung merindukan Jungkook.

"Sarah... aku sedang sakit, kau pergi saja sendiri." Taehyung menyahuti Sarah masih di dalam balik selimutnya. Suaranya yang serak semakin bertambah parau. Taehyung tak sedang berbohong dengan mengatakan dirinya sakit. Dia memang benar sedang sakit.

Tapi bukan Sarah namanya kalau tidak bar-bar. Sarah menyentak selimut Taehyung dengan kasar dan mendapati Taehyung tidur yang hanya memakai celana dalam saja.

"Yakk! Tae~ kenapa tidak memakai celana!" Sarah seketika histeris apalagi melihat gundukan lesu dibalik celana Taehyung. Dan dengan gerakan lemah Taehyung menarik kembali selimutnya untuk menutupi tubuhnya.

"Yakin tidak mau ikut?! Ke Jepang lho... di sana nanti kamu bisa bertemu dengan Jimin." Sarah melipat tangannya di atas dada dan menghentak hentakkan kakinya di lantai.

Sebenarnya tidak ada ruginya bagi Taehyung jika harus ikut Sarah ke Jepang. Masalahnya apa bisa pergi ke luar negeri seenak jidat seperti Sarah sekarang ini. Tapi belum sempat Taehyung mengajukan protes, suara Sarah yang mengaduh kesakitan membuat Taehyung membuka selimutnya lagi yang menutupi wajahnya.

"Bibi... sakit bibi...." Ibu Taehyung mendapatkan telpon dari ibu Sarah kalau hari ini anak gadisnya itu manggar dengan membawa baju satu koper. Dan setelah mendapatkan kabar seperti itu bukannya panik, ibu Taehyung malah terlihat santai sekali. Sarah tidak akan pergi ke mana-mana. Ibu Taehyung yakin hanya ada satu orang yang akan Sarah datangi di ketika hati Sarah senang maupun sedih.

"Memangnya kamu ke Jepang mau naik apa? Bus?!" Ibu Taehyung membawa Sarah ke ruang tamu dan mendudukannya di sofa.

"Emang bisa ya bibi?" Tanya Sarah dengan polosnya. Ibu Taehyung yang mendengarnya hanya bisa tepuk jidat dan setelahnya menelpon ibu Sarah agar segera datang menjemput anak gadisnya yang selalu sukses membuat orang darah tinggi.

.
.
.

Selang dua bulan akhirnya Taehyung dan Sarah baru bisa berangkat ke Jepang. Namun kedatangan Sarah yang tiba-tiba dan tanpa memberitahu Yoongi, dan langsung menuju apartement tempat Yoongi tinggal di negeri sakura Jepang waktu itu. Nyatanya malah memberi kejutan pada Taehyung dan Sarah. Mereka berdua mendapati ada Jimin juga tinggal di sana bersama Yoongi.

Seorang Park Jimin yang pernah menolak cinta Min Yoongi, dan sekarang tinggal satu atap. Taehyung nyaris tak percaya melihatnya.

"Bisakah aku mendapatkan penjelasan tentang apa maksud ini semua?" Taehyung duduk di sofa ruang tamu. Ruangan yang tak bisa dibilang rapi. Banyak bungkus bekas makanan dan kaleng soda yang belum dibuang. Dan sekarang Sarah pun sedang memegang celana dalam yang Sarah yakini itu milik kakaknya.

Jimin, Yoongi dan Rachel terlibat cinta yang rumit dan berbelit pada saat itu, hingga menolak Yoongi adalah hal yang paling tepat yang bisa Jimin ambil, agar semuanya tidak semakin sulit.

"Tidak ada yang perlu dijelaskan. Aku sudah memesankan hotel untuk kalian menginap. Satu kamar tidak apa-apa kan? Aku yakin kalian tidak akan saling terkam."

Orang pertama yang langsung menyerang Yoongi adalah Sarah. Ini bukan karena dirinya yang akan tinggal satu kamar dengan Taehyung, tapi ini tentang dirinya yang sama saja diusir Yoongi secara halus. Padahal perjuangannya untuk bisa sampai ke Jepang, Sarah harus merelakan beberapa setel outfits nya untuk dipakainya ke kampus. Sarah berhemat selama dua bulan terakhir hanya agar Taehyung bisa ikut dengannya.

Sarah terus memukili tubuh Yoongi sambil menangis. Rasanya benar-benar sakit ketika rindunya dibalas dengan satu kamar hotel dan ditempati berdua. Padahal apartement Yoongi sangatlah besar. Sarah tahu ada kamar di apartments mewah milik Yoongi. Tapi satu kamarpun tidak Yoongi berikan untuk adiknya.

Jimin duduk di sofa seberang Taehyung. Jimin juga sedang bersiaga. Bisa jadi setelah ini Taehyung akan menyerangnya seperti Sarah yang sampai sekarang masih memukuli bahu Yoongi, meski sudah dipeluk erat oleh Yoongi.

Rachel adalah kekasih Jimin pada waktu itu, tetapi Rachel malah menyukai Yoongi. Tampang-tampang penghianat memang tergores jelas di wajah cantik Rachel. Dan siall nya, Yoongi menolak Rachel karena Yoongi adalah seorang GAY, dan dia dengan gamblang mengatakan bahwa dirinya menyukai Jimin. Hingga pada akhirnya Jimin lah yang harus menanggung luka dari semua putaran cinta yang aneh itu.

Merelakan perasaanya pada Rachel, dan menutup rapat hatinya untuk Yoongi. Tapi di Jepang sekarang ini~ Yoongi membuka lebar hati dan rumahnya untuk Park Jimin.

Menemani Jimin di sela-sela rehabilitasi nya, dan juga menjadi guru bahasa Jepang, agar Jimin bisa segera mendftar sekolah menengah atas tahun terakhir setelah masa rehabilitasi nya selesai.

Perlahan Jimin pun mulai nyaman dengan semua perhatian dan perlakuan Yoongi terhadap dirinya. Dan memang pada kenyataannya~ hanya ada Yoongi yang bersamanya.

Dan untuk Taehyung, dia juga harus terima pasrah bahwa hanya ada dirinya dan Sarah seorang, yang kini bersama mengarungi samudera kehidupan di dunia yang penuh lika liku.

Taehyung hanya manggut-manggut dan lalu merebahkan dirinya di atas sofa. Kepalanya masih merasakan sisa-sisa pusing dari efek naik pesawat. Tapi ketika tangan Taehyung tak sengaja masuk ke dalam lipatan sudut sofa, Taehyung menemukan belas condom yang sudah dipakai yang belum dibuang.

"Huekkk.... Jimin keparat! MATI KAU!"

.
.
.

Bersambung~

Revisi ulang~

Taiwan, 13_ Mei_ 2024

D.O.P [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang