"Taehyung-ah~ apapun yang terjadi pokoknya kamu harus menang. Hmm...hmmm...hmmm..."
Pipinya mengembung, bibirnya mengerucut. Sarah pikir wajah seperti itu akan terlihat imut, padahal malah menjadi amit-amit kalau sudah berada di hadapan Taehyung.
Gugup sedang melanda jiwa dan raga seorang Kim Taehyung. Tangannya basah dengan keringat dinginnya. Padahal permainan belum dimulai. Tapi tekanan batinnya sudah sukses membuat tubuhnya melemas.
Usai latihan terakhir bersama Yoongi. Yonggi memohon sangat pada Taehyung, bahwa satu-satunya pilihan tercepat untuk melemparkannya ke Jepang adalah dengan melalui Sarah. Hampir semua permintaan Sarah akan dikabulkan oleh Appa dan Eomma nya. Bahkan jika itu tak masuk akal sekalipun. Asal tak membahayakan putri kesayangannya, maka apapun akan mereka berikan.
Dan berada didekat Sarah sungguh semakin memperburuk keadaan mental Taehyung.
Sarah itu aneh~ kata Taehyung.
Dan Taehyung itu absurd~ menurut Sarah.
Mereka berdua adalah sepupu yang berarti masih memiliki gen dari keturunan yang sama. Sama-sama punya riwayat absurd dan random.
Jungkook dan Taehyung sudah bersiap di lapangan basket sekolah. Mereka mempunyai waktu sekitar 30 menit sebelum kelas di mulai.
"Tak menangpun juga tidak apa..., jangan terlalu keras bermain, santai saja." Jungkook ber smirk di belakang tubuh Taehyung yang kini tengah kaku dan tegang. Jungkook sengaja berjalan mengitari Taehyung. Melihat Taehyung yang gugup, Jungkook seakan telah mendapatkan kemenangannya bahkan jauh sebelum bertanding.
Permainan pun dimulai dengan sorak supporter yang dipandu oleh Sarah pinggir lapangan. Hanya ada sekitar 6 murid perempuan di sana. Tapi hebohnya sudah mengalahkan teriakan satu stadion sepak bola.
Fake gum khas Taehyung terpampang dengan sialan tampan ketika ia sedang merasa gugup, akan tetapi~ kenapa malah menambah aura seksi pada wajah Taehyung. Hingga teriakan dari para siswi yang sedang menonton pun menjadi semakin riuh.
Pertarungan sengit pun tak terhindarkan antara Jungkook dan Taehyung. Akhirnya~ usaha Taehyung selama beberapa hari pun tak sia-sia. Meski tubuhnya serasa patah jadi dua.
Melihat kegigihan Taehyung yang sangat ingin menang membuat Jungkook serasa mendapat pukulan mental. Sebegitu tidak maunya kah Taehyung untuk menerima kencan dengan Jungkook. Padahal bukan itu masalah yang sedang dihadapi oleh Taehyung.
Semangat Jungkook yang semula membara pun, tiba-tiba meredup. Dan kini~ selisih poin cukup jauh. Taehyung 7 dan jungkook 3, dan permainan akan berakhir pada poin 11 nanti.
"Kau benar-benar menolakku..." Jungkook hampir frustasi.
Hembusan nafas hangat nya menguar dan terasa aneh saat menyapa tengkuk Taehyung. Jungkook memutar tubuhnya diiringi dengan gerakan mendrible bola basket nya, yang sekarang sukses masuk ke dalam ring, tanpa perebutan sengit dari Taehyung.
Taehyung sempat blank sepersekian detik karena suara lirih Jungkook di belakangnya tadi. Dan Jungkook merasa menang untuk suatu hal.
Ucapan Jungkook barusan seperti serangan mental untuk Taehyung, kini gantian Taehyung yang sedang krisis, dan sepertinya telah kritis.
Kemenangan yang sedang diperjuangan Taehyung sekarang bukan sekedar obsesi Sarah yang tergila-gila dengan Jungkook, tapi juga ada permohonan yang tulus dari Yoongi kemarin.
Yoongi juga mengharapkan kemenangan dari Taehyung, agar Sarah membantunya untuk meyakinkan Appa-nya tentang melanjutkan study nya ke Jepang. Yoongi ingin sekali meninggalkan Korea, membawa luka dan lalu membuangnya jauh-Jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
D.O.P [[ KookV ]]
Fanfiction[[ End~ ]] Part terakhir dikemas dalam bentuk PDF berbayar~ Siapapun boleh mengambilnya dengan cara payment~ Dan akan dikirim lewat email yang sudah diberikan keamanan~ Jika menemukan cerita yang serupa dengan judul yang sama~ Itu memanglah cerita y...