Chapter~31@

514 63 2
                                    

Taehyung bangun tidur dan mendapati sebelahnya sudah kosong. Wajah manisnya itu kini pun terlihat begitu sangat kecewa sekali ditandai dengan  Taehyung yang mendengus kesal. Taehyung uduk dan mengerucutkan bibirnya menatap pintu kamar. Perutnya lapar, tapi rasa sakit di sekujur tubuhnya, membuatnya serasa lumpuh. Jika dibilang lupa akan kejadian semalam, tentu Taehyung sangat ingat. Tapi jika disuruh untuk mengingatnya, maka Taehyung akan lebih memilih untuk melupakannya.

Tak lama setelah Taehyung bangun dan memandangu pintu ke luar dengan tatapan yang nanar, pintu itu terbuka dan menampakkan seseorng dengan perawakan yang tampan luar biasa dengan setelan casualnya dan juga tatanan rambut yang jatuh ke depan sedikit berantakan membawa sebuah nampan berisi makanan, dan tak lupa menyisipkan sedikit penyedap di pagi hari yang indah ini dengan seulas senyuman yang serasa membawa damai di hati Taehyung. Senyuman tampan dari Jeon Jungkook yang reflek membuat Taehyung turut ikut tersenyum juga.

Jungkook meletakkan nampan yang berisi roti sandwich ikan tuna dan segelas susu putih di atas nakas, lalu duduk di tepi ranjang menatap kekasihnya dengan mata yang penuh mengandung makna cinta, sebelum tangannya terulur mengusap kepala Taehyung dengan lembut dan kemudian mengecup singkat bibir plum Taehyung.

"Tae~"

Hanya sebuah panggilan yang belum bisa diartikan apa-apa. Namun filling Taehyung mengatakan jika ini bukanlah hanya sekedar memanggil saja.

"Aku harus pergi lagi ke China untuk membatu appa menyelesaikan pekerjaan akhir tahunnya." Jungkook memijit lembut alis Taehyung yang nampak berkerut tak suka. Rusak sudah mood di pagi hari.

Namun meski begitu Taehyung juga tak boleh egois. Sekarang Taehyung tahu kenapa Jungkook sangat sulit sekali untuk dimengerti. Jungkook menjalani hidupnya di tengah peliknya permainan takdir. Dan daripada harus bertengkar hanya perkara Jungkook yang sibuk, Taehyung memilih untuk mengangguk pelan sambil melahap makanan yang sudah di siapkan Jungkook.

"Berapa hari di sana?" Tanya Taehyung yang hanya dijawab Jungkook dengan menaikkan bahunya.

Jungkook sendiri juga tak tahu harus berapa lama di sana, tergantung cepat tidaknya ia membatu pekerjaan appa-nya. Seperti yang sudah diketahui Taehyung, Jungkook adalah anak satu-satunya setelah kakak-nya meninggal dan Taehyung pun juga sangat menyadari bagaimana beratnya tanggung jawab Jungkook.

Tak mau menambah beban pikiran Jungkook, Taehyung tak mau mengeluh apa-apa tentang kepergian Jungkook dan kapan pulangnya. Meski tentu itu rasanya sangat berat sekali. Oh ayolah ... kenapa hal seperti ini harus terulang lagi, di mana Jungkook selalu pergi meninggalkan Taehyung ketika mereka sedang berada di atas puncak kesenangan.

.
.
.

Sudah satu minggu sejak kepergian Jungkook, Taehyung tak begitu kesepian karena hari-harinya di sibukkan menemani Sohyun dan Yoojung yang juga ikut dibawa serta pergi ke coffe shop nya setiap pagi. Ya ... setidaknya setres mengurus dua bocah itu cukup untuk menyibukkan diri Taehyung, hingga ia pun tak terlalu sering memikirkan Jungkook.

Tapi tetap saja, yang namanya rindu ya akan tetap menjadi rindu meski setiap hari Jungkook selalu menyempatkan dirinya untuk menelpon Taehyung, dan beberapa kali Jungkook juga melakukan panggilan video. Tapi tetap saja masih ada yang kurang bagi Taehyung.

Bahkan seperti ABG yang baru jatuh cinta, mereka pun saling berbalas dan bersahutan di IG story mereka. Membuat Yoongi dan Jimin tepuk jidat melihat kelakuan dua bocah yang sedang dilanda rindu akibat LDR an.

Dan tak terasa dua minggu pun terlewat sudah. Taehyung bangun tidur dengan wajah cemberut dan menghentak hentakan kakinya di kasur bergulat dengan bantal dan gulingnya. Melampiaskan seluruh kekesalannya dengan benda-benda yang ada di sekitarnya. Semalam Taehyung sangat bahagia sekali karena Jungkook mengatakan jika hari ini ia akan pulang ke Korea. Namun kepulangan Jungkook menjadi gagal karena seorang rekan bisnis dari America yang ditunjuk qppa-nya Jungkook untuk membantu menyelesaikan pekerjaan akhir tahun dan mungkin akan di kontrak dalam waktu yang lama yaitu Kim Namjoon, warga kebangsaan Korea selatan yang tinggal di America mendadak memiliki satu urusan yang tidak bisa diganggu gugat. Dan baru bisa berangkat ke China setelah urusannya sudah selesai semua.

D.O.P [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang