Entah apalagi yang membuat Taehyung merajuk kali ini dan lalu masuk ke kamar dengan kakinya yang terhentak-hentak di lantai. Membuat Jungkook yang melihatnya jadi gemas setengah mampus.
"Tae~ berhenti, dengarkan aku." Jungkook berlari mengikuti Taehyung masuk ke kamar. Tapi karena Taehyung yang berhenti mendadak, Jungkook yang tidak siap dengan rem nya pun menubruk Taehyung dan berakhir saling tindih dengan posisi yang saling tengkurap.
Posisi yang sangat tidak senonoh, di mana Taehyung berada di bawah dengan segala gerutuan mengaduhnya dan Jungkook mengimbanginya di atas punggung Taehyung dengan mendengus kesal.
"Kenapa menabrakku brengsek?! Tidakkah cukup kau menyakiti hatiku, dan sekarang kau juga ingin menyakiti tubuhku."
Maki Taehyung dengan gaya khas nya. Mulutnya selalu penuh ucapan sampah dan kebencian untuk Jungkook. Sepertinya lain kali Jungkook harus mengajarkan Taehyung tentang sopan santun. Tapi meski begitu Jungkook masih tetap mengulas senyumannya. Taehyung benar-benar tampak menggemaskan kalau sedang merajuk.
"Lalu kenapa berhenti mendadak?. Jungkook berusaha bangkit dan tak lupa menarik Taehyung bangkit juga. Baikkan Jungkook~ tapi masih kena maki juga dari Taehyung.
"Bukannya kau menyuruhku berhenti?" Taehyung masih merasa dirinya lah yang paling benar di sini. Ya UKE memang selalu benar dan SEME selalu salah.
YA TUHAN
Beri kesabaran untuk Jeon Jungkook saudara-saudara agar kuat dan tabah dalam menghadapi makhluk aneh bin absurd Kim Taehyung.
"Serius Kim!" OK. Jungkook sudah sampai pada batasnya. Tatapan Jungkook berubah sangat dingin sekali. Netra hitam kelamnya semakin pekat dan gelap. Ada sendu dan sayu di sana. Seoalah sedang mengutarakan pengharapan dan juga pernyataan yang saling bercampur aduk tidak jelas.
Taehyung terdiam. Jungkook dalam mode serius, dan Taehyung berpikir bahwa ini bukanlah suatu hal yang baik.
Perlahan langkahnya tergiring mundur seiring langkah Jungkook yang perlahan maju. Taehyung blank. Dia tidak tahu harus berbuat apa selain mengimbangi langkah Jungkook, hingga kakinya terkantuk oleh ranjangnya sendiri dan otomatis menghentikan langkahnya.
Tak ada suara lagi dari mereka berdua setelah itu, yang ada hanya deru nafas yang kini saling menyapu dan menyapa wajah pada wajah masing-masing.
Jarak mereka berdua terlalu sangat dekat dan lekat. Seakan mengikis semua kewarasan dalam diri. Tidak ada yang tidak berdebar kencang jantungnya di sini. Bahkan Taehyung sudah hampir menjerit karena merasa terkunci dalam situasi saat ini.
Taehyung menduduk. Ia menyerah melawan egonya. Taehyung tahu ia lemah setiap kali di hadapkan dengan Jungkook.
"Bicara cepat dan segera pergi dari rumahku." Tampaknya hanya itulah kata-kata yang tepat untuk Taehyung ucapkan, sebagai pengalihan situasi yang semakin mencekam dan berpotensi mengancam untuk perkembangan detakan pada jantungnya yang semakin bergemuruh.
"Mengusirku?!" Jungkook ber smirk dan lalu mengambil ancang-acang.
Untuk antisipasi, Jungkook mengunci ke dua tangan Taehyung dan lalu melingkarkannya di pinggangnya. Taehyung sering melakukan hal yang tak terduga ketika dalam situasi seperti sekarang ini. Situasi apa? Situasi ketika Jungkook kembali mengais rasa manis dari dua bilah bibir kisable yang kini tengah bergerak resah di dalam mulut Jungkook.
"Mmpphh~" Taehyung melengkuh, merasakan sentuhan yang lembut dan kenyal pada bibirnya. Ada sensasi hangat dan basah. Ini terlalu lembut dan Taehyung menjadi terbuai.
Jungkook terus mendesak mulut Taehyung menggunakan lidahnya, meminta aksesnya agar bisa lebih masuk ke dalam dan menguasai rongga mulut Taehyung. Mengabsen tiap deretan gigi dan memblitkan lidah sambil saling bertukar saliva.
KAMU SEDANG MEMBACA
D.O.P [[ KookV ]]
Фанфик[[ End~ ]] Part terakhir dikemas dalam bentuk PDF berbayar~ Siapapun boleh mengambilnya dengan cara payment~ Dan akan dikirim lewat email yang sudah diberikan keamanan~ Jika menemukan cerita yang serupa dengan judul yang sama~ Itu memanglah cerita y...