24. Gak ngehalu nggak Pro

4 2 0
                                    

Halu. Kata itu selalu melekat erat dengan Sindy sejak dari kandungan.
Bahkan hanya dengan dialog singkat. Beberapa skenario langsung berputar di kepalanya.

"Senpai Rio" seru Gadis itu sedang berhalu ria

Gadis itu di paksa kembali ke kenyataan saat adiknya dengan sengaja mendorong bahunya.

"Apaan si lo" serunya kesal

"Sekolah aja dulu dek ngehalu mulu" ledek Anita

"Dak dek dak dek tuaan gue tau" serunya kesal

"Nah itu tau, tapi masih aja kek bocil" seru Gadis cantik itu

Kehebohan kedua Kakak-beradik itu selalu saja mencuri perhatian. Namun mereka selalu di sangka teman bukan saudara.

"Serius deh bisa nggak sih sehari aja lo biarin gue ngehalu dengan tenang?" Serunya kesal.

Dengan seulas senyum tanpa dosa adiknya menjawab tidak. Adiknya begitu senang melihat ekspresi kesal nya.

"Aduh lo emang nggak pernah ngebosenin ya Ndy." Serunya tertawa "Cocok banget jadi badut" lanjut nya mengacung kan jempol

"Bacot" serunya menepis tangan Anita

******

Pemuda itu bertopang dagu saat melihat dua orang Kakak-beradik yang sedang heboh sendiri di dekat gerbang sekolah. Walaupun di nobatkan sebagai cowok terpopuler di sekolah. Sampai detik ini dia masih betah jomblo

"Kenapa lagi itu dua bocah" serunya tersenyum

Begitu kedua gadis itu cukup dekat barulah Si Ketos yang bertopang dagu di lantai dua melambai singkat menyapa mereka. Namun anehnya banyak terdengar jeritan histeris di mana-mana.

"Lah" serunya

"Susah ya jadi orang Ganteng" sindir Adit kesal.

"Tapi sayangnya ganteng aja belum cukup buat dapatin Crush gue" serunya tertawa.

Seketika Adit meninju bahu Harris. Walaupun apa yang dikatakan Ketos itu benar ada nya. Namun bagi Adit itu terdengar seperti cemoohan.

"Sumpah lo ngeselin banget" serunya

"Lah kok ngamuk orang kenyataannya gitu" seru Harris heran.

****

Gadis kuning Langsat itu masih kesal dengan keusilan Anita. Walaupun sudah paham betul sifat adiknya. Gadis itu tetep saja berakhir jadi korban keusilan adiknya.

"Udah belajar yang bener ya dek eh salah Kakak Sableng oops" seru Anita langsung kabur.

Sindy mengurungkan niatnya untuk mengejar Anita setelah menyadari Harris sedang memperhatikannya sekarang.

"Tahan Sindy ingat cowok indo nggak suka cewek bar-bar" serunya berusaha tetap tenang

Gadis itu hanya tersenyum lesuh saat melihat Si Ketos melambai singkat. Karena dia merasa tahu untuk siapa lambaian singkat itu.

"Paling juga buat Anita" serunya

Tak sedikit dia mendengar orang-orang tengah membicarakan teman semasa kecil dan adiknya. Gadis itu menutup rapat-rapat telinganya dan bergegas menuju kelas.

Gadis itu tersenyum dengan fokus ke layar hapenya. Sedari tadi jempolnya terus bekerja keras untuk memenuhi hasrat nya menstalking sang pujaan hati.

"Mulai cengar-cengir" seru Gladis

"Ya abis cute banget foto Senpai Rio Pas kecil nih" serunya menunjukkan hasil stalkingnya "Cute banget kan aaa karung mana karung"

Gadis itu mulai histeris sendiri seperti tahan rumah sakit jiwa. Seolah tidak peduli dengan sekitarnya gadis itu terus mengoceh sambil berjalan.

"Aduh gimana dong gue beneran pengen ngarungin Senpai Rio" serunya

Seketika Gladis menampung sedikit air dan menjentikkan pada muka Bestie nya. Dia terus melakukan nya seolah sedang mengusir setan.

"Woi" teriak gadis itu kesal

"Keluarlah kau makhluk terkutuk yang merasuki pikiran bestie ku" seru Gladis

"Udah kenapa arggh gue udah mandi tadi"

Dengan penuh penghayatan Gladis menjentikkan air dari tangannya yang basah.

"Kau hanya membuang-buang waktumu berada di sana. Tanpa kehadiranmu dia bisa gila sendiri" seru Gladis tertawa pada akhirnya

"Kagak lucu" gumam Sindy menarik kedua pipi bestienya

Setelah puas menarik-narik pipi Gladis barulah gadis mungil itu mengelap seragamnya dengan tisu

"Lagian hobi ngebaca kek, ngegambar kek, traveling kek, ini enggak malah ngehalu" seru Gladis masih belum jera.

"Nggak halu nggak pro" serunya dengan bangga

Gladis hanya bisa memijit pelipisnya. Walaupun sudah kenal cukup lama dia tetap tidak mengerti jalan pikiran bestie nya.

"Iya iya paham gue" serunya mengalah "Eh ke kantin yuk laper gue"

"Sekarang kah?"

"Kagak tau depan" serunya kesal "Ya sekarang lah Jamilah"

Gadis kuning Langsat itu mengengek malas beranjak dari tempat duduknya. Sementara bestienya terus menarik-narik tangannya. Membujuknya untuk pergi

"Dah lah yukk gue jajanin deh serebu" serunya

"Hah, serebu dapat apaan coba sekarang? Nggak ah males"

"Permen karet 4 biji mayan itu"

Mereka pun tertawa. Lalu Sindypun akhirnya mau beranjak dari bangkunya.

"Parah lo nyuap gue pake permen. Lo kira gue bocil apa?" Serunya "Tapi kalo Senpai-" serunya terhenti saat Gladis menyelanya

"Enggak dengar, gue nggak denger apapun" serunya menutup telinga

"Lama-lama sifat Lo udah kayak Anita aja tau gak" seru nya kesal.
,

Hopelessly GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang