Ini adalah masa masa yang membuatku bertarung hebat dengan waktu. Kamu meninggalkanku untuk kepentingan masa depanmu. Kamu meninggalkanku disudut sudut sunyi tempat kita sering bertemu. Kamu berpamitan denganku, dan meyakinkanku untuk tetap menunggu. Hingga kau pulang, dan kembali memelukku.
Memang benar ini hanyalah beberapa bulan, tapi aku merasa ini waktu yang lama untuk kutelan. Kita seperti WIFI yang saling terkoneksi, jika kamu pergi, Aplikasi hati terasa berhenti berfungsi. Jaga kesehatanmu, jaga dirimu dan jagalah cintamu. Disini ada lelaki, yang akan menunggu dan setia sampai kapanpun itu.
Senja semakin memudar, dan kamu harus pergi tanpa kita sadar. Mobil telah menunggumu dan siap menghantar, memisahkan kita dan membuat kita belajar tegar. Kamu berbisik kepadaku ‘ini hanya sementara sayang tenanglah, jaga hatimu sampai aku kembali, dan ketika aku kembali, aku takkan pernah pergi lagi’. Kalimat itu sedikit menenangkanku, ini kewajiban dan kamu harus pergi, kewajibanku disini hanyalah menjaga hati.
Aku selalu mengitung hitung hari, berharap bidadariku pulang kembali. Aku kosong tanpamu, suaramu lewat telephone genggamku tak bisa membuang rindu. Pulsaku habis tapi rinduku malah bertambah. Aku benar benar membutuhkan ragamu disisiku, harapku kau disana tak menemukan orang yang lebih baik dariku, bukan aku tak mempercayaimu, hanya saja aku takut hatimu pergi dariku. Dan karna itu, aku selalu bersikap cemburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEBUR
PoetryCinta adalah anugrah bagi segelintir orang yang memiliki kisah indah, tapi nyatanya cinta adalah alat pembunuh harapan paling mempan untuk kebanyakan orang yang hatinya patah dengan luka tanpa darah. Kamu pernah kujadikan penting sebelum kujadikan...