Suatu hari kau akan mengerti ketika rasa penyesalan menyerangmu dari segala sisi. Kau akan mencoba hidup untuk terlihat tidak mati, hidup dan mencoba hidup itu adalah dua hal yang berbeda, kau akan mengerti suatu hari nanti ketika kau dilamun sepi, dan mengingat kejamnya dirimu mengkhianati.
Kamu beralasan meninggal kan ku dengan hal hal yang klise kan, baiklah aku sekarang tak menginginkanmu untuk menemaniku lagi, aku tak akan menyebut dirimu separuh ragaku lagi, karna rasa tikaman sakit yang kau beri akan membuat ku jadi seorang yang mandiri.
Sebab rasa sakit itu perlahan membuatku menjadi lebih kuat, aku tak akan mencandu senja lagi untuk jadi perenunganku, hari ini aku lebih menyukai pagi fajar yang memberi gairah baru. Kau silahkan telan penyesalanmu dibalik tawa yang palsu, seolah semua tak terjadi sesuatu padahal pikiranmu sedang rancu.
Berteman dengan penyesalan itu benar benar menyedihkan, tapi itu keputusan yang kau inginkan, aku bukan lagi seorang pria yang akan memberi beberapa jokes kesukaanmu untuk membuat mu tertawa, karna kali ini dirimulah yang menjadi jokes ku untuk ku tertawakan sendiri. Tidak aku sedikitpun tidak bermaksud mencoba merendahkan mu, aku hanya sedikit memaparkan kenyataan padamu.
Beberapa pria baru yang hadir dalam hidupmu belum tentu bisa membuat hatimu terbuka dengan perasaan yang nyata. Mereka kau buat menjadi pelarian pelarian, untuk kau mendapatkan tawa untuk menutupi luka. Fotomu yang kau beri filter untuk menegaskan kecantikanmu itu bisa kau beri kesemua orang, tapi hati yang sedang menangis dibalik foto itu tak bisa kau bagikan ke semua orang, biar kuusap dari kejauhan, agar airmatamu jadi milikku saja, dan bahagiamu berikanlah pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEBUR
PoetryCinta adalah anugrah bagi segelintir orang yang memiliki kisah indah, tapi nyatanya cinta adalah alat pembunuh harapan paling mempan untuk kebanyakan orang yang hatinya patah dengan luka tanpa darah. Kamu pernah kujadikan penting sebelum kujadikan...