Aku masih menyangkal kenyataan ku ini, dan aku berharap ini sebuah mimpi, pun jika ini mimpi aku tak ingin tidur lagi karna sakitnya semengerikan ini.
Rindu rindu ku sudah dibelenggu oleh rasa sakit hilangnya harapku, tak mungkin lagi kembali bangkit. Aku berantakan kali ini disebabkan oleh seorang insan yang kuanggap dia separuh raga.
Kau meninggalkan ku dalam tandus dan sepinya gurun tanpa telaga, aku haus sekali, aku haus akan cintamu. Mudah bagimu berkata penyesalan, dan sulit bagiku menerima kenyataan. Aku kacau dan risau, bagaimana mungkin bunga yang selalu kau hadapkan kepadaku kau ganti dengan sebilah pisau. Apa telah hilang nuranimu kekasih, mengapa kau tak membayangkan aku yang menanggung perih.Jika didunia ini benar benar ada dunia parallel, mengapa aku yang terjebak didalam versi ini, apakah versi diriku yang lainnya juga merasakan hal sesakit ini, kurasa tidak.
Kamu pernah berkata tak ada hati lain yang bisa membuatmu mengelak, namun mengapa sekarang kau meninggalkan ku dengan jarak, jarak yang bahkan tak kutemui lagi bagaimana cara kembalinya. Jika luka yang mengaga bisa diobati hanya dengan kata ikhlas, mungkin tak kan ada rasa sakit didunia ini yang membekas, semua tak semudah itu, ini masalah hati, luka yang kita tak tau cara mengobati dan kapan sakit ini berhenti.
Dulu aku selalu meminta kepadamu seduhkan aku kopi pahit di setiap pagi, dan kau tambah dengan senyum manismu yang melengkapi. namun sekarang kopiku selalu pahit kekasih, lebih pahit karna sakit dan tak ada senyummu lagi yang melengkapi. Tapi aku trauma dengan senyummu itu, karna aku tak dapat membedakan mana senyum yang sedang mencintaiku dan mana senyum yang diam diam sedang membunuhku.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEBUR
PoetryCinta adalah anugrah bagi segelintir orang yang memiliki kisah indah, tapi nyatanya cinta adalah alat pembunuh harapan paling mempan untuk kebanyakan orang yang hatinya patah dengan luka tanpa darah. Kamu pernah kujadikan penting sebelum kujadikan...