Kamu menghujaniku dengan kalimat kalimat sesal. Aku tak mencoba menyangkal atau membuatmu semakin dirundung sesal.
Aku mendengarkan setiap kata katamu dengan baik dan ada satu kalimatmu yang sampai saat ini masih terus terasa seolah berbisik "ini pelajaran berharga bagi kita kita harus kembali bejuang bersama karna aku sungguh tak bisa jauh darimu lagi’’. Kalimat itu menguatkan ku mencoba perlahan berdamai dengan masa lalu.Aku mencoba sekuat tenaga memaafkan semua kekhilafanmu yang kamu ceritakan semua padaku, kau ingin kembali didekapku bahkan kau rela jauh tinggal diujung samudra asalkan berdua denganku, aku masih percaya pada kata katamu, aku masih yakin dengan orang yang sudah bertahun tahun dengan ku, baiklah aku mencoba memperbaiki dan menjalani ini denganmu, jika aku bisa merubahmu mengapa tak aku coba hal itu.
Tapi aku juga manusia biasa dan mudah tersulut amarah ketika mengenang ini semua, bukan aku tak rela, hanya saja aku masih tak menyangka, wanita yang selama ini kupuja kudamba dan kubangga kenapa bisa seperti wanita biasa yang tak ada harganya, aku sedikit kecewa dengan semua kejujuran dari cerita penghianatanmu yang aku belum tau, tatapi kamu tak bisa meredam amarahku dan kembali pergi meninggalkanku. Tidak kah kau berfikir sejenak, kesalahanmu yang menggunung saja bisa aku maafkan dan aku berusaha hilangkan, tp mengapa ketika aku mengekspresikan diriku kau seolah merasa aku pria paling tidak pantas didunia ini untukmu, sudah kukatakan jauh jauh hari, jangan kembali jika ingin pergi lagi, tapi ternyata kamu pergi meninggalkan semua mimpi mimpi yang baru kita bangun tengah malam tadi.
Cepat sekali rasamu hilang, bagaimana jika kamu kubuat seperti kamu membuat hancur hatiku, mungkin akan kamu haramkan lagi diriku untuk sekedar bertatapan denganmu. Yang sedikit aku kecewakan kamu belum bisa menyikapi masalah secara dewasa. Padahal kita bukan lagi anak anak remaja yang masih ingin dibujuk rayu ketika kita terlihat tidak suka. Entahlah memahami perasaanmu benar benar rumit, aku juga sudah tidak sanggup lagi dan sangat rela jika kau ucap kata pamit
KAMU SEDANG MEMBACA
LEBUR
PoetryCinta adalah anugrah bagi segelintir orang yang memiliki kisah indah, tapi nyatanya cinta adalah alat pembunuh harapan paling mempan untuk kebanyakan orang yang hatinya patah dengan luka tanpa darah. Kamu pernah kujadikan penting sebelum kujadikan...