39.Aku Membunuh Rindu

5 1 0
                                    

Aku membunuh rindu. Aku menjadi orang paling kejam pada diriku sendiri. Aku menjadi pembunuh berdarah dingin atas rasaku ini. Ku tikam dengan sadis, ku sekap dengan tragis, dan kukubur dalam tangis.

Kubunuh rinduku padamu yang menggunung ini. Aku sudah tak tahan lagi dia membayangiku disini. Rindu menyiksaku dengan kejam dihari hari yang lalu. Aku tak mampu lagi berdiam diri membiarkannya menyiksaku dengan tangis ini.

Aku harus bangkit dan meludahi rindu yang hadir disetiap waktu. Tak ada kalimat itu lagi dibenak dan nuraniku. Jika aku terus seperti ini tak akan ada yang berubah, tak kan ada sembuhnya hati dengan luka tanpa darah. Pusing yang terpasang rapi diawang awang pemikiranku menelantarkan ku dengan menggerogoti hatiku.
Nurani kalbu kuhitamkan agar lebih baik, dari pada kembali lagi pada harapan itu. Bermuram muram tak lagi ada disetiap hariku yang sebelumnya kelam, nyata yang menjadi fana sekejap menyadarkanku lewat gelombang logika.

Sudahi saja dengan sengaja, karna nyata tak sesuai dengan rentetan fakta, tak perlu lagi menampik hal hal buruk, biar dia disini menemaniku agar tak terpuruk. Jauh dari kata dendam ketika hati ini dipukuli hingga lebam, tak ada harapan sebuah rawatan lagi lewat pesan pesan romantis berkalimat puisi, gugur semua nurani ketika perpisahan telah kau yakini

LEBURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang