Aku tak mau bersaing untuk cinta yang sudah mengering, jika ini hubungan yang baru aku rela berkompetisi seperti para gladiator yang siap mati dan di tuding.
Hanya saja ini berbeda, kau sudah milikku, lalu ketika kau sudah memilih cinta yang baru, untuk apa aku bersaing untuk membuktikan siapa yang paling bertaring.
Aku juga bukan pasrah, hanya saja kekecewaan membuatku tak mungkin mempertahankan cinta yang tak mau lagi bersanding.Apalagi yang harus kubuktikan kepadamu?, semua rasaku kau sudah tau, bahkan hal terburuk dalam hidupku pun kaulah yang paling tau, lalu untuk apa lagi semua itu?.
Aku tidak gagal mendapatkanmu, tapi aku gagal mempertahankanmu. Kamu boleh berkata pada siapapun didunia ini bahwa ini salahku, karna memang aku yang salah terlalu percaya pada persahabatan yang palsu Dan kamu yang percaya pada sipalsu itu.
Beberapa hal dalam hidup memang pelajaran, namun sebenarnya bukan pelajaran seperti ini yang aku harapkan. Aku ingin menyatukan pasangan dalam hubungan persahabatan. Tapi tidak semua orang berfikir seperti aku yang memiliki harapan, mereka seperti anjing lapar dijalanan, yang kotoran pun mau ia telan. Apa dia selapar itu dalam cinta?, hingga dia menjadi anjing dan kamu menjadi kotoran.
Ini bukan ungkapan benci atau kasar, hanya saja bagiku saat ini, kalimat seperti itupun masih sangat halus untuk kalian yang pandai bermain peran.Mengingat hal ini aku sangat benci dengan senyummu yang meyakinkanku untuk tidak cemburu, nyatanya semua itu palsu, topeng paling nyata yang pernah aku lihat dihidupku, Aku melihat beberapa candaannya akan memberikanmu satu permen, permen semanis apa itu? Hingga kau lupa cara mengendalikan dirimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEBUR
PoetryCinta adalah anugrah bagi segelintir orang yang memiliki kisah indah, tapi nyatanya cinta adalah alat pembunuh harapan paling mempan untuk kebanyakan orang yang hatinya patah dengan luka tanpa darah. Kamu pernah kujadikan penting sebelum kujadikan...