Hujan masih belum mampu menyapu beberapa kenangan tentang dirimu, dan panas masih belum mampu mengeringkan basahnya air matamu. Kita berdua dijebak dalam rasa rindu.
Benar sekali kata orang orang tua yang dulu tak kuyani, menyelesaikan masalah harus dengan kepala dingin tanpa disulut emosi, sekarang kita terjebak dalam perpisahan yang sulit menemukan jalan kembali, beberapa sekeliling kita menabur kata buruk agar perpisahan menjadi akhir dari cerita ini.
Bagaimana mungkin kita bisa melatih lupa, butuh waktu yang jauh dari kata tidak seberapa, aku bukan menyesali tindakanku begitupun dirimu tak menyesali kejadian hari itu, hanya saja kita ingin mencoba membangun kembali puing puing lara yang kita coba rekat kan dengan beberapa suka.
Kita mencoba menabur cinta dan memupuk lagi dengan hari hari bahagia, hari bahagia yang untuk pertama kalinya tidak boleh kita pamerkan disosial media, kita seperti orang asing yang baru mengenal cinta. Jangan biar kan lagi, jika langit memendung ketika kita saling memandang, dan menghapus rasa kita.
Aku pernah tak suka dengan pelajaran matematika, namun sekarang yang aku benci adalah pelajaran melatih lupa, aku benar benar remedial dalam belajar melupakanmu.terkesima dengan semua hal yang membuat kita bisa kembali menyatu membuat tawa menjadi teman hari hariku
KAMU SEDANG MEMBACA
LEBUR
PoetryCinta adalah anugrah bagi segelintir orang yang memiliki kisah indah, tapi nyatanya cinta adalah alat pembunuh harapan paling mempan untuk kebanyakan orang yang hatinya patah dengan luka tanpa darah. Kamu pernah kujadikan penting sebelum kujadikan...