Lucu sekali realita ini, apa kau tak ingin tertawa kekasih, tertawa untuk menertawakan kita dimasa lalu. Apa kau masih ingat saat kita tersesat bersama, saat itu kita tersesat dijalan yang entah arahnya kemana, namun kita tetap tertawa. Saat itu aku tersesat dijalan berdua denganmu dan disaat bersamaan aku juga tersesat dihatimu.
Kita sering kali terkena rintik hujan diatas motor, saat itu air hujan menambah nuansa romantis ketika kau memeluk erat ku dari belakang dan menyandarkan kepalamu dipunggungku, benar benar hal yang bodoh ya, namun kita bahagia hari itu.
Apa kau masih memeluk boneka doraemon mu itu, boneka yang kukirimkan untuk gadis remaja pada saat itu, dan kubilang peluk boneka ini jika kau rindu aku, Kurasa sekarang gadis remaja itu telah menjelma menjadi wanita dewasa yang sedang bingung dengan pendiriannya.
Kamu membangunkanku pagi pagi ketika kau tak membawa topi, aku menghampirimu membawakan topi dengan wajah yang masih diselimuti mimpi, tapi masih tetap pergi agar wanita kecintaanku ini tak dihukum oleh guru disuruh kelapangan dan berlari. Bahagia kita sesederhana itu kala itu.
Apa kau masih ingat ketika hari ulang tahunmu, saat dirimu dilahirkan untuk menemaniku pikirku, saat itu, apa kau ingat beberapa vidio bodoh yang kukirimkan seolah benar benar keren pada zaman itu, dan bisa bisanya kau meneteskan air mata pada vidio pria remaja yang masih belajar menulis puisi dengan adegan tak nyambung sama sekali. dan kau menghargai, kita benar benar sepasang yang bodoh karna cinta.
Jika kau ingat kenangan itu jangan perlihatkan raut sedih diwajahmu, karna itu lucu untuk kita yang sekarang tak lagi dimasa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEBUR
PoetryCinta adalah anugrah bagi segelintir orang yang memiliki kisah indah, tapi nyatanya cinta adalah alat pembunuh harapan paling mempan untuk kebanyakan orang yang hatinya patah dengan luka tanpa darah. Kamu pernah kujadikan penting sebelum kujadikan...