15.Enigma

6 1 0
                                    

Naluri seorang istri atau suami benar benar kuat, aku mempercayai hal itu. Kejanggalan kajanggalan berbaris rapi dalam firasatku, bahkan mimpi dialam bawah sadarku sudah memberitahu.

Jika dingin membuatmu butuh pelukan baru, maka aku akan mengutuk cuaca hari itu. Dan jika panas nya mentari membuat lemas tubuhmu, dan butuh sandaran baru, maka aku akan menyumpah terik itu.

Sepenggal kata cemburu yang kuucapkan dengan sahabatku bukan semata mata hanya rasa curiga semata, hatiku berlogika dengan sendirinya, aku merasa ada keganjalan keganjalan yang benar benar terasa. Aku sudah dengan lantang mengucapkan kalimat cemburu kepadamu, aku mengungkapkan betapa rasa takut mulai menjelma menjadi ragu, dan dengan senyum manismu kau berucap bodoh jika aku berfikir hal seperti itu. Tidak mungkin engkau melakukan hal sekeji itu, dan aku percaya karna memang wanitaku pasti tidak begitu.

Rasa tenang dan ragu menghiasi benak ku, tapi aku mencoba biasa saja dihadapannya dan hadapanmu.

Seperti malam malam biasanya, tak ada yang berubah jika dilihat dengan kasat mata. Kamu dengan rupa jelita berjalan melintasi kita, kamu menyalakan api didapurmu, dan aku diluar mulai menyalakan api cemburu. Kopi yang kau seduh kala malam itu terasa berbeda dari biasanya, aku merasakan hawa pahit yang berbeda, karna aku dijebak prasangka. Kamu duduk didekatnya seolah aku tak ada disana, dan berbagi tawa menulis peraturan peraturan permainan yang sedang kami main kan bersama, tak ada yang aneh dan salah memang, hanya saja sedikit berbeda dari biasanya.

Aku tak menyalahkan jika dia menyukaimu, bahkan jika seluruh pria dimuka bumi ini menyukaimu, aku tak mempermasalahkan itu. Hanya saja aku sedikit ragu jika kau menyambut baik rasa suka itu. Kekhilafan bisa terjadi kapan saja, sebab dijanjikan rasa nyaman sementara, gejolak gejolak asmara bisa tumbuh dimana saja, tanpa perlu memupuknya. Desir malam itu benar benar sangat tak menyenangkan raga.

Hari demi hari semakin aneh saja, aku mencoba menyangkal agar semua terlihat biasa biasa saja, tapi ternyata setelah enigma bisa kupecahkan dengan nyata, aku benar benar tak menyangka kau menyimpan rasa dengan nya, begitupun sebaliknya.
Dering telpon yang berbunyi, tapi hatimu yang bergetar. Wajahmu merah dihantui ketakutan, kecemasan benar benar terlihat dibola mata yang indah itu, apakah ada sesuatu?, kenapa tak bisa biasa saja menyikapi hal itu, manusia terbodoh didunia pun pasti akan mempertanyakan hal itu, apalagi aku.

Aku hancur hari itu, aku benar benar marah hingga tak bisa mengekspresikan kekecewaanku, sakit sekali rasanya, sebab aku dirundung kecewa, sesak sekali aku menghirup udara seperti biasanya, karna paru paru ku tak ingin menghirup beberapa kenyataan yang menyakitkan dada. Tak terlihat penyesalan dimatamu, seolah kau tak ada apa apa dengannya, begitupun dia yang mencoba menenangkan kita, dari masalah yang sebenarnya dia adalah dalangnya.

Maaf kata perpisahan harus aku lontarkan dengan teramat jelas dan sedikit dihiasi emosi yang sudah aku coba redamkan, perjuangan kita yang bertahun tahun aku tinggalkan, karna kekecewaanku tak sanggup aku kendalikan. Mengapa mengapa dan mengapa, aku hanya bisa bertanya pada jawaban yang tak kan kudapatkan jawabannya. Aku pergi dan kau tak menghalangi, aku meninggalkan dan kau tak menyesalkan.
Baiklah aku ingin melihat sejauh mana dia bisa berkorban untukmu, sehebat kamu yang mengorbankan hubungan kita demi dia

LEBURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang