Seketika melihat kearah Nanon,
"kau cari mati" jawab frank ketus,
"yah, jika kematian cara mendapatkannya, aku serahkan hidupku",
"dasar bucin, belum tentu dia, orang yang terikat sihir denganmu" sambil memukul kepala ohm, yang frank pikir itu ad...
Sambil meletakkan tas di atas kasur, dan merebahkan badannya, Nanon berpikir sambil meletakkan tangannya di atas dahinya,
"Universitas apa yang cocok untukku?" Bingungnya
Sambil menghembuskan nafas lelah, dan melihat sekeliling kamar, yang dilapisi dinding bewarna putih, lemari 3 pintu, dan meja belajar bewarna biru muda, tidak lupa juga ada kasur single bed yang bewarna biru muda, jendela yang menampakkan pemandangan hutan rimbun nan hijau yang menyejukkan hati dan pikiran saat dipandang, semerbak angin dari hutan membawa aroma hutan ke dalam kamar Nanon, yah begitu tentram suasananya. Nanon terbangun dari renungannya, ia mendengar suara email masuk dari laptop, dengan suara yang tidak ada hentinya
"Tumben, gak mungkin Chimon sama Pluem pesan lewat email" herannya
Dengan penasarannya Nanon beranjak dari kasurnya menuju meja belajar, duduk di kursi kemudian mengecek email yang masuk, betapa terkejutnya Nanon saat melihat ada 1000 pesan email yang masuk degan pengirim yang sama, Nanon membaca salah satu isinya,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Contoh emailnya ya gais, semoga suka📷❤️🙇🏻♀️
" Universitas Dhanayaksa? Aneh, aku gak pernah daftar ke Univ ini,"
Karena penasaran tentang Universitas Dhanayaksa, Nanon mengklik google untuk mencarinya, namun nihil dia hanya mendapatkan tulisan "ERROR" dari google,
"Ohhhh, aku tau harus tanya ke siapa" Nanon mengambil handphonenya di dalam tas, dan mencari nama Chimon,
"Pasti Chimon tau, karena dia yang paling jenius diantara kami", tapi tidak ada balasan satupun dari Chimon setelah di wa dan juga tidak mengangkat telponnya,
"Kok bisa ya, biasnya setiap aku butuh dia selalu gercep untuk membalas wa dari ku, apa dia juga lagi sibuk mikir univ?"
"Aku coba dengan Pluem deh, yahh walaupun jawabannya tidak memuaskan mungkin dia tau sedikit tentang univ ini!" anjrit emang engga ada yang respon satu pun, kemana sih mereka?
"Jalan satu-satunya mencari ini adalah perpustakaan, kali aja aku mendapatkan sesuatu yang berharga."
Lebih baik aku ke perpus kota, sebenarnya tidak jauh kali dari rumah karena rumahku di pusat kota Thailand, Bangkok jadi mudah untuk kemana aja, paling 2 menit udah sampe ke perpus dengan jalan kaki, sesampainya di perpus.
"Sawadee phi"
"Sawadee nong Nanon, mau pinjam buku apa nong",
"Mau pinjam buku tentang kumpulan-kumpulan sejarah Universitas di Thai, di rak mana ya phi?,
"Oh dilantai dua nong, rak F5
"Khophunkha phi" sambil wai,
Nanon menuju lantai dua,
"Syukur aku tadi nanya, ke phi di rak mana?, karena perpus kota lumayan luas untuk dijelajahi,"
"Oke mari kita cari sejarah Univ Dhanayaksa",
Sudah lama mencari "Shia" sambil mengacak rambutnya,
"Univ itu sebenarnya ada gak sih? Sejarahnya aja gak ada" mana mungkin aku mau masuk univ yang engga tau dimana keberadaanya" dengan wajah kesal. tiba- tiba ada yang menegur Nanon
"Nong"
Sambil terkejut "Ah, Ia phi",
"Perpus sudah tutup, udah malam, dilanjut besok aja carinya nong, nyari sejarah univ apa ya nong, karena disini setau phi, lengkap", nano agak ragu untuk kasih tau ke phi, karena nama univ nya juga aneh.
"eng... eng ...gak phi, udah dapat phi bukunya, cuman lagi baca-baca aja" dengan jawaban terbata-bata dan senyuman terpaksa,
"Oh, ia nong, yok kita keluar" sambil menatap curiga tingkah Nanon,
"Baik, Phi",
Phi tersebut melangkah menuruni tangga yang diikuti Nanon dari belakang. Nanon balik pulang kerumahnya, letih, lelah, penat, cape jadi satu. Nanon menyegarkan diri, selesai itu Nanon beranjak ke atas kasurnya akibat kelelahan mencari sejarah Universitas Dhanayaksa, akhirnya Nanon terlelap ke dalam mimpinya.
