Setelah, phi Mond, memperkenalkan para pocere yang mengajar di universitas dhanayaksa, diatas singgasana megah, tampak pocere Gulf yang sedang memperhatikan, para mahasiswa baru Dhanayaksa, atensinnya tidak luput dari mahasiswa yang bernama Nanon Korapat Wirawat V, namun perhatiannya teralih kan oleh pocere Tawan, yang menegurnya,
"Phi Gulf, sebaiknya kita tidak membuang-buang waktu, karena para mahasiswa harus segera istirahat, kelas akan segera di mulai besok, saya tidak ingin, di kelas pertama saya, ada kekacauan" kata Tawan dengan kepala yang menunduk, tanpa melihat wajah Gulf yang dari tadi melihatnya,
Dengan senyuman tipis nya, Gulf tau, apa yang akan disampaikan Tawan sebelum Tawan mengatakannya, karena, dia satu-satu nya orang yang tidak suka dengan pesta, lampu berkilauan, terutama keributan, hal itu sudah membuat Tawan risih, Gulf sedang menimbang jawabannya, karena jika ia mempercepat pertemuan ini, pasti para mahasiswa baru, akan canggung dengan lingkungan baru Univ Dhanayaksa, ia ingin melihat kekompakan setiap mahasiswa Dhanayaksa tanpa adanya perbedaan angkatan ataupun asrama yang mereka tempati, semua sama di mata Gulf dan terutama di Universitas Dhanayaksa, dan hal itu akan membuat Tawan lebih nyaman, tapi untuk saat ini bagaimana ia bisa mengambil keputusan yang tergesa-gesa, hanya untuk kepentingan satu orang,
"Baiklah, Tawan, aku sudah sangat mengenal mu, lebih dari siapa pun, terimakasih, untuk mengingatkannya untuk ku, tapi tidak bisa kah, kita menikmati makan malam terlebih dahulu, selain mereka sangat butuh istirahat, mereka juga butuh makan" tatapan Gulf meyakinkan Tawan, yang juga sedang menatapnya dan mendengar jawaban Gulf dengan seksama
"Bagaimana Tawan?, ahh tapi tanpa perlu jawaban mu, aku akan melakukannya, jadi silahkan kau menikmati makan malam ini, terlebih dahulu!" Kata Gulf, dengan membuat ukiran senyum di wajahnya, Tawan tampak kesal dengan jawaban Gulf, namun perkataan Gulf juga ada benarnya,
"Baiklah phi Gulf, tapi sebaiknya saya meninggalkan pertemuan ini terlebih dahulu, sepertinya aku juga tidak harus, memberi penjelasan yang panjang kepada mu phi, karena kau yang lebih mengenal ku dari yang lain, tidak usah khawatir, aku akan menyuruh eurydice, untuk membawakan makannya ke ruangan ku" kata Tawan, sambil memberikan wai kepada Gulf, dan meninggalkan ruangan pertemuan, yang juga sempat menjadi atensi para mahasiswa yang melihat Tawan pergi meninggalkan ruang pertemuan, Gulf yang melihat tingkah Tawan hanya menghela nafas,
"Kau tidak pernah berubah Tawan" dengan senyuman paksa, yang menghiasi wajah nya, Gulf bangun dari tempat duduknya,
"Perhatian seluruh mahasiswa, kita akan makan malam, harap untuk menjauh sedikit, dari meja" perintah Gulf, kepada seluruh mahasiswa, dan tanpa berpikir panjang seluruh mahasiswa Dhanayaksa, tak terkecuali para pocere, sedikit menjauh dari meja makan, dan datanglah para eurydice, yang jumlahnya tidak sedikit terbang ke atas meja makan, dengan jentikan jari mereka, makanan yang sangat banyak, sudah ada di hadapan para mahasiswa dan pocere Dhanayaksa, semua bertepuk tangan riuh, karena melihat para eurydice, yang mengucapkan,
"Selamat makan, layanan kami tak akan pernah putus untuk Dhanayaksa" berbarengan seluruh eurydice di ruangan pertemuan, dan melakukan wai, kepada Gulf,
"Terimakasih juga eurydice, kami menerima layanan mu dengan senang hati" ucap seluruh mahasiswa, dan
"Silahkan, untuk menikmati hidangan, yang sudah di sediakan" kata Gulf, para mahasiswa dan pocere duduk kembali sesuai yang diperintahkan, di sela-sela dentingan suara piring, yang mengisi seluruh ruangan pertemuan,
"Mekanaan terlezoat" ucap pluem sambil mengunyah makanan manis favoritnya, yang tanpa ia sadari, mulutnya sudah belepotan cokelat,
"Pelan-pelan Pluem" tambah Chimon, yang mengusap bibir Pluem karena belepotan, Pluem sangat terkejut, sontak, ia langsung mengambil tisu dari tangan Chimon agak kasar, dan itu membuat Chimon sedikit terkejut, karena tindakan Pluem yang agak kasar terhadapnya. Hal itu dilakukan pluem karena semua temannya dari tadi memandang ke arah mereka,
"Serasa dunia milik berdua", sambung Fiat dengan wajah yang mengejek kearah Chimon dan Pluem, Nanon yang melihat kejadian canggung itu pun mengusap punggung tangan Chimon yang dari tadi diletakkannya di atas meja,
"Sudahlah, habiskan makanan mu" kata nanon, sambil berbisik ke arah telinga Chimon, perlakuan nanon di rasa sangat cukup untuk membuat Pluem yang melihatnya kesal,
"Aku sudah tidak lapar" kata Pluem sambil bangkit dari tempat duduknya, dan pergi meninggalkan mereka, Nanon dan Chimon yang melihat itupun sangat keheranan,
"Ada apa dengannya?" tanya Nanon, yang merasa tidak ada kesalahan yang ia lakukan dari tadi.
"PLUEM, kau mau kemana?" Teriak chimon, yang bangun berlari kecil kearah pluem, yang belum jauh dari meja makan tempat mereka duduk.
"Maafkan aku kalau tidak membuatmu nyaman tadi, duduklah!" perintah chimon.
Pluem menoleh lalu mendekatkan dirinya kearah chimon, chimon yang melihat itu agak memundurkan langkahnya kebelakang, Pluem hanya melihat mata Chimon, yang seolah- olah mata itu, meminta maaf kepada Pluem tulus, dengan iba tanpa sepatah kata pun yang keluar dari mulut Pluem, Pluem kembali ke tempat duduk, meninggalkan Chimon, yang dari tadi bingung dengan tingkah Pluem.
"Ada apa dengan mereka?" tanya Janhe kepada Love
"Itu urusan pribadi mereka, lanjutlah makan" sambil menambahkan daging sapi panggang, ke piring Janhe
"Yak aku sudah kenyang, lihat perutku" menunjukkannya ke arah Love, sambil memegangnya seperti sedang hamil besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DHANAYAKSA (OHMNANON, TAYNEW, PLUMEMON, MEWGULF, BRIGHTWIN, SINGKIT, OFFGUN)
FantasíaSeketika melihat kearah Nanon, "kau cari mati" jawab frank ketus, "yah, jika kematian cara mendapatkannya, aku serahkan hidupku", "dasar bucin, belum tentu dia, orang yang terikat sihir denganmu" sambil memukul kepala ohm, yang frank pikir itu ad...