Bersiap, Ohm memberikan instruksi siap ke Porece yang mengajar Ilmu dasar sihir,
"Selamat pagi Porece Gunsmile" mereka sambil memberikan Wai
"Pagi juga anak-anak" dan dibalas wai singkat oleh Gunsmile.
"Sebelum memulai pembelajaran, kita bagikan kelompok terlebih dahulu" "Kelompok 1, Nanon, Ohm, Bright, Win dan Janhe, Kelompok 2, Chimon, Pluem, First, Drake dan Frank" mendengar perkataan Gunsmile, banyak diantara mereka yang tidak setuju
"Curang Pak kelompok dua pintar-pintar semua anaknya pak" sorak anak-anak lain,
Sambil menghela nafasnya, dan tidak tahan lagi dengan keributan yang dibuat oleh para muridnya, dengan nada yang keras Gunsmile mengatakan,
"Protes???keluar dari ruangan saya! Pintu terbuka dengan lebar" sambil menunjuk kearah pintu dengan mata yang melotot melihat kesekeliling, "Tidak pak" jawab para murid yang sudah ketakutan
"Baik saya Lanjutkan, kelompok 3, Primily, Love, Jane, Joong, Singharit, dan Fiat" sambil meletakkan buku absennya di atas meja
"Semua sudah terbagi?" tanya Gunsmile memastikan
"Sudah pak" jawab para murid yang termasuk Nanon, Chimon dan Pluem, Gunsmile yang berdiri di depan pun berjalan cepat kearah para murid. dan mengetuk setiap meja di kelas itu, yang membuat semua meja membentuk kelompoknya, dan sudah tersedia nomor di atas meja tersebut, tugas mereka hanya mencari no berapa kelompok mereka berada.
Langsung saja tanpa diberi aba- aba, para murid mencari kelompok mereka masing-masing "3 menit sudah duduk di kelompok masing-masing" ucap Gunsmile dengan tangan yang melipat di badannya dan melihat kearah muridnya, sambil tersenyum tipis
Mereka berlarian mencari kelompoknya, karena kelas yang mereka tempati lumayan luas, sambil terengah-engah dan duduk dikursinya "Porece Gunsmile ku kira orangnya baik gitu, tapi kok malah gini" bisik Love Ke Joong
"Makannya jangan terlalu tinggi ekspetasimu" jawab Joong sambil menggeser duduknya agar bersebelahan dengan Love dan Fiat tepat disamping Joong.
"Kau sangat serius Fiat?" tanya Primily, yang heran melihat wajah Fiat, yang sangat siap, seolah-olah akan ditanya Pocere
"Aku hanya siap siaga" jawabnya, yang duduk sambil melipat kedua tangannya di atas meja.
"Oh, ok Fiat lanjutkan" sambil tertawa Bersama Jane, yang menurut mereka tingkah Fiat sangat lucu.
Sedangkan di kelompok 1 keributan lainnya terjadi "Ohm ada apa denganmu?" tanya Bright yang pusing melihat tingkah Ohm yang terus-menerus mengganti posisi mengikuti gerakan Nanon berpindah
"Aku mau duduk disampingnya" dengan kepala yang menunjuk kearah Nanon dan sambil menggeser kursinya
"Berhentilah Ohm, atau aku pindah kelompok" Ucap Nanon dengan kesal, yang dari tadi diikuti terus dan membuatnya sangat risih.
karena melihat Ohm yang sudah di tolak oleh Nanon, Janhe tertawa dengan sangat keras, namun seketika Janhe terdiam, karena ekspresi Ohm yang begitu serius, "maafkan aku Ohm, sepertinya hatimu sangat kacau Ohm, ada apa?" tanya Janhe sambi memegang dada Ohm yang tak jauh duduknya dari Janhe, "aish, janhe berhentilah menggodanya" ucap bright yang melepaskan tangan Janhe di dada Ohm yang mencoba merasakan detak jantung Ohm.
"Ada kala tempat kita bermula, pada sebuah percaya aku ingin bermuara dan aku akan menjagamu, menangis dalam dekapanku" ucap spontan Ohm sambil melihat kearah Nanon, Nanon yang dilihat pun, meresa aneh "ada apa dengannya aneh" dalam hatinya bertanya-tanya, dengan memberi tatapan kesal.
"Kau sungguh puitis Ohm" Win merasa romantic melihat ini, berbinar-binar matanya, dan menyenggol sedikit ke lengan Bright bahwasannya ingin diperlakukan seperti itu. Bright yang melihat reaksi win, seketika bangun dan memegang dahi ohm untuk mengecek suhu ohm "kau sakit ohm? Kenapa bisa mendadak gila?" ucap bright "apaansih Bright, aku sehat dan waras, singkirkan tangannmu itu dari dahiku" sambil memegang tangan Bright dan menghempasnya kasar.
"SEMUANYA, Porece sudah memeberikan kalian Kelompok, Porece harap kalian bekerja sama dengan Baik" sambil melihat satu-satu kearah muridnya, dan tersenyum.
"Baik, sekarang Keluarkan Tongkat kalian, Pocere akan memberikan satu contoh, jadi, perhatikan dengan seksama ya" di atas meja setiap kelompok sudah ada Desain perapian yang sungguh menarik. Diletakkan bersamaan dengan sebuah meja bundar sangat cocok, Warna putih polos memberikan kesan minimalis pada perapian ini. Elemen lengkung pada perapian saling bersesuaian satu sama lain sehingga perapian ini tampak cantik.
Gunsmile mengucapkan "Riddikulus" tongkat sihir yang diarahkan keperapian itu mengeluarkan apinya. Sontak seluruh mahasiswa melihat itu sangat terpukau dan bertepuk tangan,
"Kalian sudah perhatikan dengan baik, sekarang tugasnya setiap mahasiswa menulis esay berupa hal-hal apa saja yang pertama kalian lakukan sehingga mantra itu bisa bekerja dengan baik, Paham?"
" Paham Porece" jawab mereka semua.
"Ada yang ingin ditanyakan?"tanya Gunsmile sambil berkeliing kelas.
Win mengangkat tangannya "Porece berarti Nilai kelompok tidak ada ya?" dengan wajah yang berharap, berapa nilai yang bisa didapat kalau dia bisa melakukan mantra itu,
"Nilai kelompok saya ambil hanya sikap dan kerja sama kalian, tetapi essay saya nilai secara individu" kata Gunsmile, yang kagum dengan pertanyaan win, karena lupa mengatakan point penilaian
"Baik porece" jawab Win,
"baiklah sekarang boleh kalian peratekkan". Sambil melanjutkkan mengelilingi kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
DHANAYAKSA (OHMNANON, TAYNEW, PLUMEMON, MEWGULF, BRIGHTWIN, SINGKIT, OFFGUN)
FantasySeketika melihat kearah Nanon, "kau cari mati" jawab frank ketus, "yah, jika kematian cara mendapatkannya, aku serahkan hidupku", "dasar bucin, belum tentu dia, orang yang terikat sihir denganmu" sambil memukul kepala ohm, yang frank pikir itu ad...