4

355 43 0
                                    

Nanon menuju ke grombolan anak- anak itu, seketika seluruh pengunjung terdiam karena ada suara jam dinding tua, yang begitu menggelegar, menunjukkan pukul 3 sore, semua mengambil barang masing-masing dan membawanya masuk kedalam pesawat, tak ketinggalan nanon pun mengikuti mereka, bersiap-siap, Nanon menuju boarding dan menunjukkan tiketnya untuk masuk ke dalam pesawat

"Selamat siang nong ada yang bisa saya bantu?" tanya pramugari sambil memberi wai ke Nanon dengan menggunakan stelan jas, dengan simbol Dhanayaksa

"Ia phi, selamat siang, ini tiket ku, aku harus kemana ya phi?"

kemudian phi itu menjelaskan dan berkata "dengan Nong Nanon Korapat Wirapat V? di seat 32 ya?" dibacakannya tiket nanon, dan semua orang melihat kearahnya heran,

"ia phi, benar" jawab nanon 

"ok Nong, sebelah kanan, turun kemudian naik pintu bagian ekor pesawat" "terimakasih Nong, selamat jalan" sambil memberikan arahan dengan menunjukkan pintu tersebut.

"terimakasih Phi" sambil wai... nanon, masuk lewat pintu belakang pesawat, jadi pesawat yang Nanon naikin ada dua pintu yang pertama di paling depan, satu lagi di dekat ekor pesawat.

Nanon berjalan melewati Our Aircaft yang masih bernuansa musim semi, seperti berjalan di altar pernikahan, dengan banyaknya daun wave berjatuhan ,angin sepoi-sepoi sejuk yang dirasakan .

"entah dari mana datangnya, nyaman sekali", sambil memegang koper yang di genggamannya.

sesampainya di dalam pesawat, aroma khas musim semi makin terhirup, di setiap bagasi ada pohon kecil yang terbalik dengan buah-buahan yang segar, tidak heran bandara sebagus tadi, pesawatnya juga memberikan fasilitas yang sangat mewah,

sesampainya di dalam pesawat, aroma khas musim semi makin terhirup, di setiap bagasi ada pohon kecil yang terbalik dengan buah-buahan yang segar, tidak heran bandara sebagus tadi, pesawatnya juga memberikan fasilitas yang sangat mewah,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gini kira- kira guys gambarannya✈️

"ternganga lah aku disini" sambil menyusuri koridor pesawat untuk mencari nomor seat."

Setelah dilihat-lihat

"Sebenarnya tidak ada tingkatan class disini semuanya sama saja, seperti First class dan sepertinya memang pesawat ini khusus menuju Universitas Dhanayaksa." Dalam hatinya,

 "seandainya ada Pluem dan Chimon, ah betapa senangnya perasaan ini, menjelajah Bersama, sadar Nanon, aish" kesal dia, sambil mengusap wajahnya.. 

Nanon terus mencari seatnya dan finally ketemu, disini tempat duduknya ada empat yang saling berhadap-hadapan, seperti di kereta api, tapi Nanon sudah tidak heran dengan keajaiban yang dilihat selama di bandara. Nanon duduk pas dekat jendela, kemudian Nanon memasukkan koper ke dalam bagasi, dia melihat sekitar, dan mulai duduk dengan posisi ternyamannya,

 "ahh...betapa lelahnya aku hari ini" dalam hatinya...

"permisi, seat 33 disini atau bukan ya?" sambil melihat ke arah tiket, tanpa melihat wajah orang yang di tanyaiinya, yang ditanya juga tidak melihat Nanon hanya menjawab

"ah ia benar" Nanon bergegas duduk dengan tegap, tidak enak di lihat orang takut tidak sopan kalau masih bersantai, dilihatnya pergerakan Nanon

 "Oh,santai saja, tidak apa-apa phi" sambil merapikan koper ke dalam bagasi, Nanon mendengar suara tersebut rasanya teringat dengan sahabatnya,

"halusinasiku datang lagi, ada apa denganku, se rindu itukah?" sambil menggusar wajahnya...orang itu duduk di samping Nanon dan juga memposisikan diri dengan nyaman, saat mau berkenalan, kedua wajah mereka bertemu, manik mata yang saling merindu tersirat di keduanya, "aku harus berpikir jernih" kata nanon di hatinya..

"NANON, kau disini?" tanyanya ,

"Aku halusinasi, hilanglah", dengan suara kecilnya nanon, tetapi terdengar olehnya

"hai Nanon, aku Pluem nyata, apanya halusinasi", dengan suara agak di keraskan. dan menyadari itu Pluem melihat sekitar masih aman, tidak ada yang terganggu dengan suara teriakannya,

"PLUEM PURIM?" tanya Nanon ,

"Kecilkan suara mu, aish non". Tanpa basa- basi lagi nanon memeluk rindu pluem yang duduk disebelahnya,

"kukira, kemarin itu pertemuan terakhir kita",

"gak usah manja non, lepasin dulu pelukannya, aku tidak nyaman", nanon dengan malu melepas pelukannya, yang tanpa ia sadari pluem, sudah hampir mati karena sesak nafas, yang dibuat nanon,

"hehe.....maaf, oia pluem bagaimana bisa?", sebelum melengkapi pertanyaannya pluem segera menjawab

"non, nanti sajalah aku cerita, Lelah sekali aku hari ini" sambil melipat kedua tangannya di depan badannya dan akan memejamkan mata,

"emang gk pernah berubah sama sekali, cuek sekali, entah kapan aku mulai berteman dengannya" dengan suara yang kecil, memastikan pluem tidak mendengarnya,

"aku tidak tuli non, aish menyebalkan sekali" dan Kembali tertidur, nanon yang mendengar itu langsung mengejek pluem dengan memenye-menyekan bibirnya,

 "yaya aku tidak akan mengganggu" dan berbalik arah melihat keluar jendela pesawat yang menampakan awan putih yang indah, dan mengehela nafas "huffhh, kurang satu lagi, chimon, sekarang dia dimana y?",Lelah menatap pemandangan nan indah, rasa kantuk merasuki mata nanon, detik demi detik nanon masuk kedalam mimpinya.

 "yaya aku tidak akan mengganggu" dan berbalik arah melihat keluar jendela pesawat yang menampakan awan putih yang indah, dan mengehela nafas "huffhh, kurang satu lagi, chimon, sekarang dia dimana y?",Lelah menatap pemandangan nan indah, rasa kant...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidur aja gemush kli😘😍


🍁❤️💜💙😽
Guys, tinggalkan tanda ya (komen atau klik tanda bintang), kalau selesai membaca, agar mimin jadi makin semangat lanjutin ceritanya, makasih guys 

DHANAYAKSA (OHMNANON, TAYNEW, PLUMEMON, MEWGULF, BRIGHTWIN, SINGKIT, OFFGUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang