Di sebrang sana ada Ohm yang sedang berbicara dengan salah satu mahasiswa AVC, di tempat sunyi dan tidak banyak diketahui oleh orang.
"Rambutmu tambah Panjang" Perhatian Ohm tertuju kepadanya
"Aku terlalu malas untuk memotongnya" jawab Tu cuek dengan matanya berkaca-kaca.
"Aku suka ketika lebih pendek" jawab Ohm ketus, karena malas Ohm segera berbalik meninggalkan Tu
"Apa hanya itu yang kamu katakan Ohm?" tanyanya, melihat ke arah Ohm yang hampir meninggalkannya. Namun Ohm berhenti, berdiam
"Ini sudah setahun sejak kita berbicara tatap muka" dengan suara Tu yang bergetar
"Banyak hal yang ingin kutanyakan dan katakan kepadamu sampai sekarang, tapi bagaimana kau bisa hanya mengatakan itu, kau bilang tidak tahu bagaimana bertahan tanpaku?"
"Kau memintaku untuk berada di sebelahmu tapi kenapa kau tiba-tiba mendorongku pergi seperti ini?"Tangisan Tu mulai pecah, dengan hati ia berbicara kepada Ohm
"Semakin kamu melakukannya itu membuatku merasa seperti kau telah menghilang sepenuhnya dari hidupku" sambung Tu, dengan sesak di dada
"Rasanya seperti waktu yang kita habiskan Bersama adalah mimpi. Apa kau tau ohm betapa takutnya aku?"
Ohm merasakan sakit itu, sampai kapanpun, kamu tetap menjadi part terbaik dalam ceritaku Ohm berbalik badan dan langsung memeluk Tu, dan mengusap punggungnya, Tu makin menjadi-jadi dalam tangisnya.
"Jangan pernah tinggalkan aku lagi Ohm" Pintanya, dan Ohm memeluknya dengan erat
Beberapa menit kemudian, setelah mereka berpelukan , Ohm meminta tu segera kembali menuju ke asrama, mengingat hari sudah semakin larut. "Tu ini sudah malam kembalilah ke asrama, nanti Porece Gun mencarimu", "iya, aku sampai lupa, terimkasih Ohm, aku balik ke asrama ku, bye-bye" sambil tersenyum lebar dan melambaikan tangannya menuju asrama
Ohm menarik napas Panjang, menyandarkan bahu pada sofa di ruang tamu Ravandra, pikiran yang terus berkecamuk, Tak lama Phi Sing mendatangi Ohm dan duduk disebelahnya sambilan membaca buku di tengah istirahatnya.
"Phi aku udah ngobrol sama Tu" Ohm melihatnya dengan lekat bahwa obrolan ini sedikit serius, Phi sing sedikit terperanjat."Hah?Kok bisa?" tanya Phi sing dengan penuh penasaran, sangking lepas kendali, sepertinya mahasiswa lain yang sedang menongkrong ikut terkejut mendengarnya setengah berteriak.
"Heh, pelan aja kali kagetnya. Lebay sat" Ohm menegurnya.
"Ya, lagian kamu kok bisa udah ngobrol sama Tu." Seolah Sing tak terima karena itu adalah hal yang mustahil.
"Udah Phi, Ohm tau kok Tu itu masa lalu"
"Masa lalu bagimu sat, bagi dia masih ada harapan bersamamu, terlebih kalian dijodohkan" sambil melihat Ohm dengan serius.
"Jadi aku harus bagaimana Phi, orang tua Tu memberikan amanah untuk aku menjaganya, kemaren malam, karena mereka tau kalau aku kuliah di Univ Dhanayaksa dan Tu menjadi mahasiswi AVC yang ditempatkan disini" dengan kegelisahan,
"Dan kamu jawab apa?" tanya Sing penasaran
"Aku menjawab ia, bagaimana tidak dihadapanku adalah penyihir tersakti om Mew"jawabnya dengan gemetaran
"Kamu bodoh banget Ohm" sambil menggarukkan kepalanya yg tidak tersa gatal
"Ia aku tau" "kalua boleh jujur juga," Ohm menarik napas panjangnya sebelum melanjutkan kalimatnya, "sebenarnya, aku ingin melindungi seseorang" Kini bola matanya berubah sepenuhnya menjadi khawatir.
"Nah ini, yang Phi takutin, tanpa sadar kamu akan jatuh ke tempat yang tidak tepat, dan memberikan kekecewaan yang teramat untuk dirimu" ucapannya yang selalu saja bisa membuat ohm tak bisa berkata apa-apa lagi, karena terkadang apa yang dikatakannya benar adanya.
"Ohm, Ohm pawat" sambil mengguncangkan badan Ohm sedikit
"Ah ia, phi" jawabnya
"Kamu istirahatlah, Phi tau besok ada jam kuliah, tidak usah dipikirkan, kita jalani saja, phi akan membantumu sebisa yang phi dapat lakukan" Ohm dan Sing berjalan menuju kamarnya dan Ohm langsung mangambil selimut dan tidur dengan nyenyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
DHANAYAKSA (OHMNANON, TAYNEW, PLUMEMON, MEWGULF, BRIGHTWIN, SINGKIT, OFFGUN)
FantasySeketika melihat kearah Nanon, "kau cari mati" jawab frank ketus, "yah, jika kematian cara mendapatkannya, aku serahkan hidupku", "dasar bucin, belum tentu dia, orang yang terikat sihir denganmu" sambil memukul kepala ohm, yang frank pikir itu ad...