"Gila!!! apaan sih tadi orang, minta berteman tapi kayak ajak musuhan" kesal Nanon ke Pluem dan Chimon,
"Mau kayak mana lagi Non, dia itu emang anaknya sombong, songong, sok, paket lengkap lah, mau di bungkus Non?" tanya Pluem sambil bercanda,
"Kau lagi serius juga" sambil menggeplak kepala Pluem oleh Chimon
"Sudahlah dia emang seperti itu anaknya" sambil menggeleng-gelengkan kepala, dan serentak mereka bertiga melihat kearahnya,
"Namanya siapa sih" tanya Nanon penasaran
"Namanya Ohm Pawat, dia salah satu keluarga terkenal di dunia sihir, yaitu keluarga Pawat, Ayah dan Ibunya merupakan kepala dapartement keuangan Dhanayaksa,makannya agak sombong gitu" jawab Chimon
"Wajar aja sih, dia udah ada segalanya, lihatlah disekitar dia, semua barang untuk di Dhanayaksa lengkap dan sepertinya keluaran terbaru" Sambung Pluem, dan mereka bertiga melirik lagi ke arah Ohm penasaran,
"Ah, sudahlah, biarkan saja dia, tapi perkataan dia seperti orang yang tidak mengerti etika, apalagi dia keluarga pawat, yang dominan terkenal di dunia sihir", Nanon sambil mengepalkan tangannya, karena masih belum terima, temannya di hina,
"Sudahlah Non" jawab Chimon dan pluem menepuk pundak Nanon.
Semua mahasiswa sedang sibuk, berbicara dengan temanya masing-masing, begitu pun Nanon, Chimon dan Pluem, tanpa mereka sadari, ada kepala asrama Buvanesh, yang sedang memerhatikan satu-satu mahasiswa barunya, yang dari tadi tidak diam, dan seketika kepala asrama buvanesh dengan suara lantang mengatakan.
"Semua Berbaris dengan rapi" yups itu suara Docere Namtan Tipnaree (docere, sebutan dosen di Dhanayaksa) memberikan pengumuman...sontak semua mahasiswa Dhanayaksa terkejut dan mengikuti instruksi dari docere Namtan, begitu pun dengan Nanon, Pluem dan Chimon. Nanon, pluem dan Chimon berdiri dibarIsan depan dengan tertib.
Kami semua berdiri dihadapan gerbang Dhanayaksa, yang begitu besar, tinggi menjulang dengan logo Dhanayaksa di tengahnya, yang ditutupi daun-daun menjalar yang dilengkapi bunga sepatu bewarna putih yang menghiasi tembok tersebut, dengan dilengkapi dua pilar penjaga gerbang, dan sebelum masuk kedalam gerbang ada anak tangga dengan keramik air yang mengalir dibawahnya, sungguh pemandangan yang menakjubkan.
Setelah terpesona, suara docere Namtan, Kembali terdengar "semua, dengarkan docere, dan perhatikan baik–baik perkataan docere, mengerti?" dengan suara lantangnya
Seluruh mahasiswa menjawab serempak "mengerti docere",
"Baik, sebelum masuk kedalam kastil, kalian harus melewati gerbang ini terlebih dahulu, gerbang ini akan menentukan di asrama mana kalian ditempatkan, baju kalian akan otomatis berubah sesuai dengan asrama yang terpilih, asrama Buvanesh warna jas biru dan asrama Ravandra jas bewarna hitam, setelah, kalian mendapatkan jas masing-masing kalian akan dituntun oleh ketua asrama, mengerti semua?" tanya Namtan
"Mengerti docere" jawab mereka semua, dengan wajah yang agak sedikit bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
DHANAYAKSA (OHMNANON, TAYNEW, PLUMEMON, MEWGULF, BRIGHTWIN, SINGKIT, OFFGUN)
FantasySeketika melihat kearah Nanon, "kau cari mati" jawab frank ketus, "yah, jika kematian cara mendapatkannya, aku serahkan hidupku", "dasar bucin, belum tentu dia, orang yang terikat sihir denganmu" sambil memukul kepala ohm, yang frank pikir itu ad...