"Chi udah malam, bentar lagi senior udah pada keliling, jadi kita masuk ke asrama aja yok" ajak Nanon yang sudah bersiap untuk berdiri.
" ia Non, ayok" mereka berdua masuk ke dalam asrama Chimon, karna Nanon tak tega meninggalkan Chimon sendiri, Nanon menunggu Chimon untuk bersiap-siap tidur dan merebahkan dirinya di atas Kasur,
"Terimakasih NON" ucap Chimon yang sudah ada di ranjangnya,
"Ia, tidur yang nyenyak ya" sambil menarikkan selimut ke atas dada Chimon, agar merasa nyaman dan hangat.
Nanon menuju asramanya, ia juga bersiap-siap istirahat, sangat melelahkan, ia melihat Pluem dan Fiat sepertinya sudah lama tertidur, dan Nanon, merebahkan tubuhnya di kasur sambil merenggangkan otot-ototnya, sebelum naik ke atas kasur Nanon melihat sepucuk surat di atas bed nya, nanon mengambilnya, dan membuka surat tersebut, seketika surat tersebut mendekat kearahnya, dan berbisik tepat di telinganya, dan berkata
"Jangan terlalu lelah, istirahatlah dengan baik, dan mimpi indah, ucapkan mantra "relikuis", "Aku mengenal suara lembut ini" ucap Nanon dalam hati takut-takut membangunkan teman sekarmanya.
"OHM PAWAT"
Tanpa berpikir panjang lagi dan karna sudah terlalu lelah, Nanon langsung mengucapkan mantra itu "relikuis" dan benar saja kamarnya memunculkan wangi aroma Kamomil, pencampuran kayu cendana dan vanilla yang menengkan pikiran. Setelah mencium aroma itu Nanon tersenyum dan mengucapkan mantra Oblivate, "terimakasih Ohm" dan nanon tertidur, dengan lelapnya.
Di ujung sana, seorang pria yang akan masuk kedalam mimpinya, mendengar suara ucapan terimakasih, mengukir senyum indah di wajahnya, "sama-sama Non, bahagia mu bahagia ku juga" dan Ohm mulai masuk kedalam mimpinya yang ia yakini, malam ini akan menjadi malam yang indah.
Chimon pov
Malam begitu cepat, tidak terasa pagi sudah datang, kemarin adalah hari yang tidak aku inginkan sama sekali. Sebelum cintaku kepada mu semakin dalam, aku harus mengakhiri ini semua, maafkan aku Pluem, selama ini aku terlalu berharap kepadamu. Lamunan Chimon di pagi harinya yang masih mengingat kejadian kemarin.
Selesai bersiap merapikan diri dan akan menuju ke kelas, Chimon melihat Pluem dan Nanon berjalan kearahnya
"Mengapa masih ada sesak rasa di dada, yang nyesek banget" ucap batin Chimon,
"Aku harus tetap semangat" , "Hai, ayok ke kelas" dengan senyum getir manis Chimon, dan berakting, pura-pura bahagia, yang menyapa Plume dan Nanon.
"Ia Chi, eh tapi, kita mau sarapan dulu chi, katanya hari ini kelas dimulai pukul 09.00, terus tadi kata Fiat, Porece Namtan baru selesai nempel pengumuman penting di madding" sambung Nanon, yang diberi anggukan oleh Chimon, "oh, okay, aku ikut kalian aja", namun tanggapan Chimon tidak digubris indah dengan plume, yang melihat wajahnya dengan tatapan datar.
"Aku duluan ya, ada urusan sebentar" Potong Pluem sambil menunjukkan buku, yang ingin Pluem kembalikan ke perpus, dan pergi meninggalkan mereka berdua,
"Ia, nanti langsung ke ruangan makan ya, Pluem" Teriak Nanon yang melihatnya sudah pergi dengan terburu-buru.
"Ngapain ajak dia lagi sih Non?, paling dia makan sama yang lain!" cemberut Chimon, yang sedikit meninggikan suaranya, berharap didengar oleh Pluem walau sedikit. Dan benar saja, Pluem mendengarnya dan sedikit memelankan jalannya.
"Ih, kau ini chi" sambil menyikut lengan Chimon. Mereka pun berjalan, menuju kearah mading yang ditempel, mereka membacanya dengan seksama.
Oblivate: Mantra batin
Relikius: Mantra pengubah aroma
KAMU SEDANG MEMBACA
DHANAYAKSA (OHMNANON, TAYNEW, PLUMEMON, MEWGULF, BRIGHTWIN, SINGKIT, OFFGUN)
FantasíaSeketika melihat kearah Nanon, "kau cari mati" jawab frank ketus, "yah, jika kematian cara mendapatkannya, aku serahkan hidupku", "dasar bucin, belum tentu dia, orang yang terikat sihir denganmu" sambil memukul kepala ohm, yang frank pikir itu ad...