34

162 19 0
                                    

Dibalik tembok besar, First menyadarkan kupingnya, First mendengar semua percakapan itu, ia merutuki dirinya sendiri, betapa bodohnya ia, tidak menyadari bahwa hubungan Chimon dan Pluem tidak hanya sebatas sahabat. Chimon yang selalu cemburu dan Pluem yang tidak pernah nyaman dekat dengannya, seperti ada sesuatu yang menjanggal,

 "Aihh, bodohnya diriku, kenapa aku tidak pernah memikirnya" sambil menggusar wajahnya, dengan perasaan yang campur aduk, First pergi menuju ke asramanya, dengan termenung, memikirkan hal-hal yang bodoh yang sudah ia lakukan,

"Aku sepertinya harus minta maaf ke Chimon dan Pluem dan parahnya aku biang kerok hubungan mereka hampir hancur", pikiran First terus saja berkecamuk, hatinya gelisah tak karuan dan Bruk "aww" First tersenggol oleh seseorang yang membuatnya jatuh karena tidak seimbang, kaki First sedikit keseleo yang membuat ia tidak sanggup berjalan sambil merintih kesakitan 

"Kau tidak apa-apa?" tanyanya, "maafkan aku" sambung nya lagi, dengan wajah yang khawatir melihat first, dia Gawin kakak letting first yang berasal dari asrama Ravandra.

"Apa kau buta?" sambil memijat kakinya yang sangat sakit "Gawin langsung meraih pergelangan kaki First, dan merabanya "sepertinya sedikit parah, tapi bisa disembuhkan oleh Porece Krist"

"Apa kau buta?" sambil memijat kakinya yang sangat sakit "Gawin langsung meraih pergelangan kaki First, dan merabanya "sepertinya sedikit parah, tapi bisa disembuhkan oleh Porece Krist"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 "Au, sakit, tidak perlu ditekan sat" sambil melotot kearah Gawin, 

"Mulutmu sepertinya perlu disekolahkan kembali" ucap Gawin yang dibalas tatapan malas oleh First.

Tanpa aba-aba, Gawin mendekatkan meraih pinggang First dan ia menggendong First, First sangat terkejut, 

"Phi, apa yang kau lakukan?" sambil menepuk dada Gawin yang tepat di depannya, meminta untuk diturunkan, 

"Bisa, kau diam dulu" dengan tatapan yang mengintimidasi, membuat First terdiam seketika.

"Jantung yang tenaang" ucap First sambil memegang dadanya, tidak pernah ia merasakan seperti ini, bahkan sama Pluem, anehnya ini sama orang yang baru dikenalnya. first menatap lekat kearah Gawin. 

Gawin yang merasa terus-menerus ditatap first, memalingkan wajahnya melihat first, wajah yang sangat imut menurutnya, mata yang berlinang air mata, bibir bewarna pink, rambut yang sedikit basah berkeringat, alis dan pipi yang bewarna sedikit kemerahan, karena habis menangis menahan sakit, sangat indah dan imut dipandang,

 "Kamu lemah sekali" ucap Gawin dengan senyum tipisnya, "Maaf" sambungnya, yang masih tetap membawa first didalam gendongannya, "oh, engga papa kok, Phi" ucapnya malu dan memalingkan wajahnya dari tatapan Gawin "shiaa, bodoh sekali aku, bisa-bisanya aku terpesona dan luluh didepannya" ucapnya dalam hatinya, yang  merasakan bunga-bunga di dada. 

DHANAYAKSA (OHMNANON, TAYNEW, PLUMEMON, MEWGULF, BRIGHTWIN, SINGKIT, OFFGUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang