Nanon pergi menuju ke asrama, tapi sebelum kesana Nanon ingin mencari udara segar sambil mengelilingi Univ Dhanayaksa. Ada satu tempat yang sangat menarik bagi nanon, yang berada tepat di bawah jembatan, air sungai yang mengalir jernih menampakan ikan- ikan yang berenang, batu sungai, hijau rumput yang indah, cuaca yang tidak terlalu terik, dan angin sepoi-sepoi menyejukkan, Nanon mencari tempat duduk ternyamannya disana, sambil termenung dan melemparkan kerikil- kerikil kecil kedalam air, suasana yang membawa nanon merindukan sosok orang tuanya papa dan ayah. Nanon bergumam kecil diharap kata-katanya dapat didengar oleh kedua sosok yang ia sangat cintai.
"Pah, yah dalam beberapa hari ke belakang mungkin perasaanku sedang benar-benar buruk, hatiku kian berkecamuk, pikiranku sungguh campur aduk. Ingin rasanya membagi ceritaku yang nelangsa, tapi aku takut engkau juga akan cemas, jadi sebisa mungkin segala kelemahanku baik-baik kusimpan dan kukemas, sebab aku tau doamu selalu menyertai, sejauh apa pun aku bermimpi dan kemana pun aku melangkahkan kaki."
Nanon terpejam kuat untuk mengingat kedua orang tuanya
"Rasanya di mataku saat ini sudah ada air mata yang ingin tumpah". Aku mencegahnya sekuat yg aku mampu, aku menghela nafas pelan.
" Pah, yah, tenang aja, Nanon inget kok pesan Papah gak boleh cengeng , hehehe" sambil mengusap air mata yang akan berjatuhan, tapi apalah daya Nanon dia menangis sesegukkan di tempat bisu yang menjadi saksinya.
"Aku sangat merindukan kalian berdua".
Obat rindu yang paling tenang adalah menangis sepuasnya, Nanon merasa lega untuk saat ini, 2 jam sudah Nanon menangis tanpa henti, bagaimana tidak, asal mau berhenti bayangan mereka kembali lagi...Nanon memandang kearah langit, yang sudah memperlihatkan semburat oranye,
"Ah, sudah sore" Nanon bangkit dari tempat duduknya, agak sedikit pening, wajah yang sangat bengkak itu adalah hal biasa ketika dia selesai menangis, Nanon mencuci mukanya, di sungai yang dingin, yang akan membantunya sedikit Kembali segar dan menegguknya sedikit, karena tenggorokan sedikit mengering. Ini akan menjadi tempat favoritku
"Terimakasih, dan tetap indah seperti ini" senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DHANAYAKSA (OHMNANON, TAYNEW, PLUMEMON, MEWGULF, BRIGHTWIN, SINGKIT, OFFGUN)
FantasiSeketika melihat kearah Nanon, "kau cari mati" jawab frank ketus, "yah, jika kematian cara mendapatkannya, aku serahkan hidupku", "dasar bucin, belum tentu dia, orang yang terikat sihir denganmu" sambil memukul kepala ohm, yang frank pikir itu ad...