Hujan deras.
Selubung kegelapan menutupi jalanan. Di jalanan aspal yang basah, sebuah sedan melaju tanpa suara dengan kecepatan diatas rata-rata.
Seorang pria sedang duduk di balik kursi kemudi mobil, tenggelam dalam pikirannya sembari menatap lurus jalanan sepi di depannya. Tetesan air hujan jatuh dengan keras di atap mobil dan menetes ke bawah jendela.
"Haah..,"
Dalam setelan abu-abu gelap yang rapi, rambutnya disisir rapi, mata gelap seperti malam, pemuda itu dikelilingi oleh aura yang dingin, tapi anggun. Dia tampak tak tersentuh.
Oh Sehun. Dia adalah putra tunggal dari Hyunsa Group sekaligus direkturnya. Tidak, lebih tepat memanggilnya sebagai pewaris perusahaan. Tangannya berulang kali membanting setir mobilnya dibarengi umpatan kasar.
Sehun kembali memikirkan kata-kata Ayahnya tadi pagi.
"Syarat terakhir sebelum kau bisa mewarisi Hyunsa Group adalah menikah." kata Oh Siwon dengan serius.
"Ayah sarankan agar jangan pernah kau berpikir membuat pernikahan palsu selama satu tahun hanya untuk mengelabui Ayah dan bisa segera mewarisi perusahaan, kau harus menikah lebih dari dua tahun. Itu bukan hanya syarat dari Ayah tapi juga keinginan ibumu sebelum dia meninggal delapan tahun yang lalu." ucap Siwon panjang lebar sembari menepuk pundak anak semata wayang dari satu satunya wanita yang paling dia cintai.
Sehun diam, berusaha mencerna perkataan Ayahnya barusan.
"Tapi yah, Ayah kan tau keadaanku."
"Ayah tau, tapi ini yang diinginkan ibumu sebelum menghembuskan napas terakhirnya. Jadi berusahalah mengabulkan permintaannya."
Mobil itu bergerak lebih cepat menciptakan suara bising di keheningan jalan.
Lampu depan mobil mati saat Sehun mulai memarkirkan mobilnya di depan Hotel ternama. Dia keluar dari mobil lalu melemparkan kunci mobilnya pada petugas vallet.
Dia harus menegak beberapa gelas alkohol untuk menghilangkan stres nya.
Dengan lihainya, Sehun berjalan melewati kerumunan manusia menuju bar counter. Pria dengan setelan abu-abu itu duduk di salah satu kursi tinggi didekat counter.
"One whiskey, please."
Sang bartender terlihat terkejut saat melihat kehadiran Sehun disana. Dia dengan segera menunduk untuk memberi salam dan membuatkan pesanannya dengan cekatan. Tidak heran melihat pekerja itu berlaku seperti itu, Sehun adalah sahabat dekat dari pemilik hotel yang menjadi penunjang kelab malam ini. Itu sama dengan dia berhadapan langsung dengan bosnya.
Seperti biasa, Sehun memesan minuman favoritnya sebelum mengedarkan pandangannya, meneliti sekelilingnya sembari menikmati musik yang dimainkan.
Tidak butuh waktu lama untuk sang bartender membuatkan pesanannya. "Ini pesanan anda."
Setelah mengucap terima kasih, Sehun dengan segera menegak whiskey nya dalam sekali teguk.
Mungkin bagi sebagian orang meminum whiskey yang memiliki kadar alkohol tinggi dengan sekali tegak dapat membuat mereka dengan cepat hilang pikiran. Tapi tidak dengan Sehun, dia sangat kuat untuk hal alkohol. Batas tubuhnya dalam meminum alkohol adalah 5 botol wiski.
Sehun jarang sekali pergi ke kelab malam seperti ini. Dia menjadi kuat minum karena setiap ada acara perusahaan yang mengharuskan dirinya minum alkohol, dia selalu hadir menggantikan sang ayah selama 8 tahun setelah ibunya meninggal. Dan dari pengalaman selama 8 tahunnya itu, dia menjadi lebih kuat meminum alkohol. Tapi untuk malam ini dia akan menahan diri agar tidak pulang dalam keadaan mabuk, dia masih harus membawa mobilnya untuk bisa pulang kerumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake
RomanceLee Lisa pernah bertemu Oh Sehun di kelab malam dan menciptakan sebuah kesalahan. Tapi berkat kesalahan itu mereka berdua kembali dipertemukan dan berakhir terikat pernikahan kontrak yang dibuat untuk mencapai tujuan mereka masing-masing. Bagaimana...