Lisa secara tidak sengaja mendengar dengan jelas apa yang dikatakan sehun barusan. Jantungnya terasa nyeri saat mendengar pria yang selalu tampak tak acuh itu ternyata memiliki masa lalu yang mengerikan.
Secara tak sadar lisa menutup mulutnya dengan tangannya, dia hendak melangkah mundur tapi dia kalah cepat.
Pintu kayu usang itu terbuka dan membuatnya yang masih menempelkan telinganya disisi pintu terhuyung dan menabrak seseorang.
Lisa dengan segera menjauh, dia berulang kali mengumpat dalam hati karena kedapatan menguping disaat saat seperti ini.
"Lee Lisa," panggilnya.
Bulu kuduk Lisa meremang mendengar suara rendah Sehun, dia mendongakkan kepalanya mengintip ekspresi apa yang dibuat suaminya itu.
Tapi sedetik setelah dia mendongak, dia melakukan kontak mata dengan Sehun yang tengah menampilkan ekspresi yang menyeramkan.
Dia buru-buru kembali menunduk, memutus kontak matanya dengan pria yang sekarang mengeluarkan aura dingin yang bisa membuat Lisa dan sekertarisnya bergetar takut.
"Ikuti aku." Titah pria itu tak terbantah, tangan besarnya menarik pergelangan tangan Lisa, walaupun ia tidak menarik dengan kasar tetapi Sehun mempercepat langkahnya sehingga Lisa yang ditarik kesusahan untuk mengikuti langkah cepat pria tinggi itu.
Jeno, yang sedari tadi berdiri di belakang Sehun berhenti mengikuti keduanya saat pasangan itu hendak menuju kamar mereka.
Brak!
Sehun dengan keras menutup pintu kamar dan menempatkan Lisa di balik pintu itu sambil mengurungnya diantara kedua lengannya.
"A-Aku bisa jelaskan,"
"Apa yang kau lakukan disana Lee Lisa?" Sehun mengabaikan perkataan Lisa sebelumnya.
"Kau tahu kau sudah melanggar salah satu syarat yang ada dalam kontrak bukan?" tanya Sehun dengan suara beratnya yang terdengar menyeramkan.
"Se-sehun, d-dengarkan aku." Lisa menatap mata hitam suaminya berusaha menjelaskan alasannya.
"Jeno akan mengurus surat perceraian kita, aku tidak akan meminta kompensasimu." ucap Sehun lalu melepaskan kukungan tangannya dari Lisa yang sangat terkejut mendengar kata cerai dari mulut suaminya.
"C-Cerai?" tangan Lisa bergetar.
Ia meraih ujung kemeja Sehun, "Dengarkan aku Sehun, jangan mengambil keputusan saat kau marah seperti ini, dengarkan aku dulu."
"Sehun!! Aku mohon dengarkan aku dulu." Lisa terisak sambil terus mengikuti Sehun yang hendak membuka pintu.
"Bukankah akhir-akhir ini hubungan kita sangat dekat? Aku, aku kira kita sudah melupakan kontrak itu dan hidup sebagai suami istri sungguhan jadi—jadi," Lisa terbata, tapi Sehun seakan tidak mendengarnya.
Pria itu berjalan pergi meninggalkan Lisa yang terisak dalam kamarnya.
***
Sehun berjalan menuju ruang kerjanya dalam keadaan marah. Dia meninju meja kerjanya dengan keras mengakibatkan kaca yang melapisi meja pecah.
Darah menetes dari tangannya yang terkepal. Rahang Sehun mengeras, napasnya memburu. Ia benar-benar tidak bisa mengendalikan dirinya. Kemudian ia jatuh terduduk dikursi di balik meja kantornya.
Pria itu memejamkan matanya merasakan rasa perih dan ngilu yang mulai terasa di buku-buku jarinya.
Bayangan Lisa yang berdiri di depannya dengan takut muncul dibenaknya. Dia membuang napasnya dengan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake
RomanceLee Lisa pernah bertemu Oh Sehun di kelab malam dan menciptakan sebuah kesalahan. Tapi berkat kesalahan itu mereka berdua kembali dipertemukan dan berakhir terikat pernikahan kontrak yang dibuat untuk mencapai tujuan mereka masing-masing. Bagaimana...