Setitik air mata jatuh melewati pipi bulat Lisa. Mendengar tentang masa lalu Sehun yang mengerikan membuat Lisa tanpa sadar kembali menangis. Dia tidak bisa membayangkan betapa menakutkannya hal itu yang terjadi pada anak yang hanya berusia delapan tahun.
Ia bangkit, berjalan menuju Sehun yang ada di seberangnya lalu mendekap kepala tampan pria itu dalam dada. Lisa berulangkali mengucapkan maaf pada Sehun sembari memeluknya erat.
"Maaf,"
"Maafkan aku,"
"Aku minta maaf,"
Sehun yang terkejut dengan pelukan tiba-tiba dari Lisa, tersenyum tipis saat mendengar permintaan maaf berulangkali yang tak masuk akal. Dia merangkul kan tangannya di balik pinggang Lisa, membalas pelukan gadis itu.
"Untuk apa kau meminta maaf?" tanya Sehun dengan suara pelan, karena suaranya teredam dalam dekapan Lisa.
Lisa sesenggukan, berusaha menghentikan tangisnya yang lepas kendali untuk beberapa saat. Dia mengurai dekapannya, hendak kembali menjauh dari Sehun. Sayangnya Sehun tidak memiliki niat untuk melepas tubuh kecil itu dari pelukannya. Itu terlalu hangat dan nyaman untuk dilepaskan.
"L-Lepaskan aku," Lisa tergagap salah tingkah saat melihat Sehun yang semakin membenamkan wajahnya di antara dada Lisa.
"Kumohon untuk tetap seperti lima menit lagi." ucap Sehun dengan suara rendah yang seksi. Bahkan Lisa sempat menahan napasnya saat merasakan suhu hangat tangan Sehun yang menyentuh punggungnya.
"Kau sakit?" tanya Lisa dengan penuh kekhawatiran saat punggung tangannya yang menyentuh dahi Sehun merasakan suhu yang tidak wajar.
Dia berusaha melepas pelukan Sehun dengan paksa, "Lepas dulu, kau demam!"
Sehun membuang napas pasrah dan menarik tangannya dari pinggang Lisa.
Saat hendak beranjak, Lisa merasa tangannya ditahan. Ia menoleh dan mendapati Sehun yang menahan tangannya. Lisa mengangkat sebelah alisnya seakan bertanya apa tujuan Sehun menahan lengannya.
"Mau kemana?" tanya Sehun dengan suara memelas.
Lisa tersenyum tipis melihat wajah Sehun yang tampak lemah itu, ia menggenggam tangan pria itu yang masih setia menahan lengannya dengan lembut. "Aku hanya akan menemui Jeno untuk meminta kotak obat."
Sehun menggeleng, "Tidak perlu."
Dahi Lisa mengerut tidak suka, "Kenapa? Kau sekarang sedang demam jadi jangan banyak tingkah dan turuti saja aku." ucapnya dengan tidak santai.
"Bukan begitu," Sehun berusaha menenangkan Lisa yang entah mengapa tiba-tiba menjadi marah. "Kotak obat ada di laci meja sebelah kanan nomor dua dari bawah. Tunggu, biar aku ambilkan."
Lisa segera menghentikan Sehun yang tiba-tiba hendak beranjak dari duduknya. "Tidak, tidak, jangan bergerak. Biar aku saja yang mengambilkan."
Lalu setelah itu Lisa berjalan menuju tempat yang seperti dikatakan Sehun. Setelah menemukan apa yang dia cari, Lisa kembali menghampiri Sehun yang yang tidak sedetik pun melepas pandangannya pada Lisa.
"Apa kau sudah makan?" tanya Lisa sebelum memberikan obat ditangannya pada Sehun.
Sehun tidak menjawab, lebih tepatnya gugup untuk menjawab. Karena dia sudah melewatkan makan dengan benar selama dua hari belakangan ini. Dia juga tidak memiliki waktu tidur yang cukup dan teratur.
"Hmmm, aku makan."
Lisa memicingkan matanya mendengar jawaban ragu Sehun.
"Makan apa?" tanya Lisa memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake
RomanceLee Lisa pernah bertemu Oh Sehun di kelab malam dan menciptakan sebuah kesalahan. Tapi berkat kesalahan itu mereka berdua kembali dipertemukan dan berakhir terikat pernikahan kontrak yang dibuat untuk mencapai tujuan mereka masing-masing. Bagaimana...