Lisa bergerak tak leluasa dalam tidurnya. Dia merasa ada sesuatu yang keras sedang memeluknya. Perlahan dia membuka matanya, berusaha membiasakan matanya dengan cahaya terang dalam kamarnya.
Dia membuka matanya lebar-lebar saat menyadari bahwa sesuatu keras yang sedang memeluknya itu adalah Sehun! Lisa bersiap untuk berteriak tapi diurungkannya saat menyadari bahwa Sehun tetap berada dalam batas bagian tempat tidurnya, sedangkan dialah yang melewati batas yang ia buat dan malah memeluk Sehun dengan nyamannya.
Gila! Memalukan! Rasanya Lisa ingin mengubur dirinya hidup-hidup sekarang juga.
Dengan segera Lisa menarik dirinya dalam pelukan Sehun dan segera bangkit dari atas kasur. Dia berdiri di tepi ranjang dan menatap Sehun yang terlihat damai dalam tidurnya. Ia perhatikan dengan seksama setiap centi wajah suaminya itu. Tampan, tapi kantung matanya menghitam dan terlihat kelelahan. Sebenarnya apa yang disembunyikan pria ini darinya.
Dia menghela napasnya, lalu menggelengkan kepalanya. Berusaha mengingatkan dirinya bahwa dia tidak boleh ikut campur dan penasaran akan kehidupan orang lain.
Lisa berjalan menjauhi ranjang dan memasuki kamar mandi. Dia harus bergegas membersikan dirinya sebelum pria itu bangun. Biarlah jika kesannya Lisa menghindari Sehun. Dia hanya tidak ingin berbicara dengannya. Dan tidak ada yang perlu dibicarakan juga.
くコ:彡
Seminggu setelah makan malam di rumah Lisa. Kini Sehun dan Lisa dalam perjalanan menuju bandara. Hanya hening, Sehun ataupun Lisa tidak ada yang membuka mulutnya, seakan hubungan dekat yang mereka jalin sebelum insiden pagi itu hanyalah mimpi belaka.
"Kita sudah sampai, Tuan." Suara Johnny sang ajudan yang merangkap menjadi sopir pribadinya menginterupsi keheningan antara Sehun dan Lisa.
Sehun yang semula fokus pada dokumen yang dibacanya mendongak, menatap Johnny lalu berganti menatap Lisa yang terlelap dalam tidurnya. Memang mereka tadi bersiap menuju bandara saat langit masih gelap.
Jadwal yang padat membuat Sehun tidak bisa leluasa meluangkan waktunya untuk berbulan madu. Apalagi sebentar lagi akan ada pe-launching an tipe motor terbaru dari perusahaannya. Kalau bukan paksaan dari Siwon dan Maxim, Sehun lebih memilih menghabiskan waktunya berkutat di kantor dari pada berjalan-jalan, yang ujung-ujungnya membuatnya mengeluarkan tenaga ekstra, karena dia tidak bisa mengabaikan dokumen yang seharusnya dia baca di kantor, walaupun Siwon sudah mengambil alih kantor selagi mereka berdua honeymoon.
Sehun mengguncang pelan bahu Lisa, "Kita sudah sampai." ujarnya berbisik tepat di telinganya.
Lisa tidak bergerak, tetap lelap dalam tidurnya yang tadi sempat terganggu. Kembali Sehun mengguncang bahu wanita itu.
"Engghh," erang Lisa.
"Bangun tukang tidur. Kita sudah sampai di Bandara." ujar Sehun dengan mendengus kecil.
Lisa menggeliat, lalu dengan perlahan membuka matanya. "Dimana kita?" ucap Lisa dengan suara serak khas bangun tidur.
"Bandara. Cepat turunlah." ujar Sehun lalu turun dari mobil meninggalkan Lisa.
Lisa mengerjap. Dia membuka pintu mobil dan turun, lalu dia berjalan menghampiri Sehun yang berdiri di samping Johnny yang membawa koper dengan warna merah muda milik Lisa.
Jika kalian bertanya mengapa hanya ada koper milik Lisa? Itu karena koper milik Sehun sudah dikemas dan dimasukkan dalam jet pribadinya kemarin sore.
Lisa berjalan di sebelah Johnny, dan membiarkan Sehun berjalan di depan mereka.
"Apa kau akan ikut kita ke Maldives?" tanya Lisa pada Johnny.
Johnny menoleh, menatap istri tuannya yang bertanya padanya. "Iya, Nyonya. Karena tuan memilik banyak pekerjaan yang dibawa dan harus diselesaikan saat disana jadi saya bertugas menemani anda untuk berkeliling." Jelas Johnny.
Lisa menyentuh pundak Johnny, "Baguslah kalau begitu, aku tidak perlu khawatir tersesat saat berkeliling." ujarnya diakhiri tawa ringan.
Johnny balas tersenyum, "Anda bisa mengandalkan saya, Nyonya." katanya dengan sopan.
"Jangan panggil Nyonya, itu terlalu formal untuk seseorang yang usianya lebih tua dariku." protes Lisa pada Johnny, "Panggil Lisa saja." tambahnya lagi.
Johnny menggelengkan kepalanya. Dia membuka mulutnya hendak membalas Lisa. Tapi Sehun yang sekarang menghentikan langkahnya menginterupsi perbincangan hangat antara dua insan itu.
"Berjalanlah di sampingku, Lisa." kata Sehun tanpa membalikkan badannya. "Dan Johnny, mundur dua puluh langkah." perintahnya pada Johnny yang tidak bisa dibantah.
Sehun mendengar semua perbincangan hangat mereka berdua. Dan Sehun tidak suka saat Lisa menunjukkan senyum manisnya dan suara menggemaskan yang pernah di berikan untuknya pada orang lain. Ada perasaan mengganjal yang membuatnya tidak tenang saat Lisa berbincang dengan pria lain. Dan Sehun tidak tahu perasaan apa itu. Dia hanya tidak suka itu saja.
Mungkin Johnny akan menuruti perintah tuannya dengan mundur dua puluh langkah. Tapi tidak dengan Lisa, gadis itu tetap berdiri ditempatnya sembari bersedekap dada menatap datar Sehun.
"Tunggu apa lagi Lee Lisa. Cepat berdiri di sampingku." titah Sehun yang kembali tidak digubris oleh Lisa.
Lisa membuang wajahnya.
Sehun berdecak kesal melihat kelakuan istrinya. Dia menghampiri Lisa lalu didetik selanjutnya dia mengangkat Lisa. Tidak, jangan berpikir kalau Sehun akan menggendong Lisa ala bridal style. Tidak. Nyatanya Sehun menggendong Lisa seperti menggendong karung beras.
Lisa meronta-ronta, dia memukul punggung Sehun agar menurunkannya. "Turunkan aku! Aku bisa jalan sendiri!"
Sehun tak acuh kan nya.
"Sehun!!!" teriak Lisa tepat di telinga Sehun, tapi tidak Sehun hiraukan.
"Turunkan aku!!!" rengek Lisa.
"Jangan banyak gerak Lisa. Kau bisa jatuh." Peringat Sehun.
"Aku mau turun!!"
Pria itu berhenti berjalan, ia menurunkan Lisa tepat di depan anak tangga yang akan membawanya memasuki kabin jet pribadinya.
Setelah turun dari gendongan Sehun, Lisa menghentakkan kakinya kesal dan memelototinya. "Kau menyebalkan!" ujarnya sebelum mulai menapaki anak tangga dan meninggalkan Sehun yang tersenyum miring ditempatnya.
"Johnny," panggil Sehun pada ajudannya yang tetap berdiri diam dua puluh langkah di belakang, bahkan setelah melihat pertikaian manis atasannya.
"Perintah untuk menemani istriku saat bulan madu kutarik kembali. Kembalilah berjaga." kata Sehun dengan suara beratnya sebelum mulai menyusul Lisa yang sudah terlebih dulu memasuki jet pribadinya.
Sehun melenggang melewati para pramugari yang menyambutnya dengan hangat. Dia mengedarkan pandangannya, berusaha mencari keberadaan istrinya.
Matanya berhenti mencari saat menemukan siluet Lisa yang duduk di salah satu kursi dekat jendela dengan mata yang tertutup. Dia mendengus geli, rupanya gadis itu benar-benar mengantuk sehingga kembali tertidur bahkan setelah menghabiskan waktunya untuk bertengkar dengan dirinya.
Sehun berjalan menghampiri Lisa. Kejadian selanjutnya adalah Sehun menggendong Lisa, kini dia menggendongnya dengan benar dan membawanya untuk masuk lebih dalam jet pribadinya untuk menemukan ranjang.
Pria itu merebahkan Lisa yang ada di dekapannya dengan penuh kehati-hatian di atas kasur. Setelahnya dia menutup pintu kamarnya dan kembali ke kursinya—melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.
"Jalankan pesawatnya."
TO BE CONTINUE
Hai semwaa, i'm back.
maaf baru bisa update sekarang, gak berniat gantungin kok🥺 cuma baru selesai di edit setelah menamatkan film yg sdg ak tonton.
makasih banyak buat yang udah setia baca dan nungguin lanjutannya.
hope you like it, see you in next chapter :3salam sayang, najwaway
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake
RomanceLee Lisa pernah bertemu Oh Sehun di kelab malam dan menciptakan sebuah kesalahan. Tapi berkat kesalahan itu mereka berdua kembali dipertemukan dan berakhir terikat pernikahan kontrak yang dibuat untuk mencapai tujuan mereka masing-masing. Bagaimana...