30 - Kidnapped

1.3K 156 21
                                    

Sehun tidak bisa menemukan keberadaan Lisa bahkan dikediaman orangtuanya. Ayah dan Ibu Lisa sedang tidak berada di mansion jadi Sehun tidak perlu repot-repot menjelaskan situasi mereka pada mertuanya.

"Apa sudah ada hasil?" tanya Sehun untuk yang  ketiga kalinya dalam sepuluh menit terakhir ini. 

"Kami baru saja mengetahui bahwa Nyonya Lisa menaiki taksi menuju hannam-dong. Kami masih terus memeriksa cctv sepanjang jalan yang mengarah ke hannam-dong." Lapor Jeno.

"Hannam-dong?" Sehun seperti sedang memikirkan sesuatu dibalik kemudinya. "Cek cctv sekitar Emerald apartmen.

"Baik, tuan." Jawab Jeno dengan sigap. 

Sehun menyalakan mesin mobilnya dan mulai mengendarai mobilnya menuju hannam-dong seperti yang dikatakan sekretarisnya. 

Tidak lama Jeno kembali membuka suaranya, "Nyonya Lisa terlihat berada dalam mobil yang sama dengan saudara kembarnya. Mereka terlihat berkendara keluar Seoul menuju arah utara, tuan." ucap Jeno yang membuat Sehun sedikit lega mengetahui Lisa bersama Rose. 

"Terus laporkan gerak mobil mereka." Titah Sehun. Ia meletakkan ponselnya di dashbord mobilnya dan mulai berkendara keluar Seoul tanpa mematikan panggilan Jeno.

Sehun berkendara dengan kecepatan tinggi. Berusaha menyusul gerak mobil yang dikendarai Lisa dan Rose. Sehun tidak berhenti merutuk saat jalanan mulai macet. Ia berulangkali mengklakson dengan tidak sabar membuat jalanan yang macet semakin gaduh.

Banyak teriakan terdengar saat Sehun dengan tidak peduli tetap terus mengklakson dan membuat bising jalanan dengan suara klaksonnya. Banyak pengendara lain yang tidak terima dengan perbuatan Sehun dan berakhir mengetuk kasar kaca mobilnya. Tapi Sehun tidak menghiraukannya, ekspresi amarah pengguna jalan lain yang mengelilingi mobilnya tidak ia pedulikan.

Sehun mengambil ponselnya dan kembali berbicara pada asistennya, "Jeno, cari tahu kenapa di jalanan tempatku sekarang macet."

Tanpa menunggu lama Jeno langsung mencari tahu keadaan sekitar titik lacak mobil Sehun. Setelah mengetahui lokasi tuannya, ia mengambil ponselnya yang lain dan menghubungi seseorang. Belum lama Jeno bertanya pada seseorang tersebut ia segera mematikannya dan segera berbicara dengan tuannya.

"Tuan--" 

"Apa sudah ada kabar?" Ucapan Jeno terpotong dengan pertanyaan Sehun yang kembali bertanya untuk kesekian kalinya.

"Ada kecelakaan tuan. Plat mobilnya seperti plat mobil yang digunakan nyonya dan saudaranya."

Ucapan Jeno bagaikan petir ditengah-tengah cuaca terik matahari. Kecelakaan? Lisa nya? Dia dengan kasar melepas sabuk pengamannya dan keluar dari mobilnya. Mengabaikan makian dari orang-orang yang masih bergerombol mengelilingi mobilnya, Sehun menerobos kerumunan itu dan berlari kencang menuju sumber kemacetan. 

Langkahnya melambat saat melihat mobil berwarna merah yang terlihat hampir sama dengan milik saudara iparnya itu kini dengan posisi terbalik, banyak kaca yang pecah dan menyebar. Garis kuning yang dipasang polisi menghalangi Sehun mendekat pada mobil itu. 

"Minggir." titah Sehun dengan suara rendahnya, sang polisi yang merasa terintimidasi menyingkir dan membiarkan Sehun mendekati lokasi kejadian.

"Dimana pemilik mobil ini?" tanya Sehun.

Polisi menggeleng, "Menghilang, semenjak kami datang kemari setelah mendengar kecelakaan ini pengemudi dan penumpang mobil ini sudah tidak ada. Bahkan kamera dashbord nya juga tidak ada, seakan ada yang janggal dalam kecelakaan ini." jelas polisi panjang lebar mengungkapkan kejanggalannya.

Sehun masih berusaha berpikir bahwa mobil ini bukan mobil yang dinaiki Lisa dan saudaranya. Maka dari itu Sehun berusaha tenang dan tidak menunjukkan emosinya. Ia hendak kembali bertanya tapi getaran yang dari ponselnya mengalihkan fokusnya.

Best MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang