Dan di sinilah Sehun dan Chanyeol berdiri. Di depan mansion tua yang terlihat tidak berpenghuni tapi menjadi titik dimana lokasi nomor anonim tadi berada.
"Benar disini tempatnya?" Tanya Sehun sekali lagi untuk memastikan. Pasalnya rumah tidak terawat dan nampak rusak itu terlihat kosong tidak ada tanda bahwa ada manusia disana.
Chanyeol sedikit menoleh dan kemudian berdecak kesal. "Kenapa kau tidak mempercayaiku? Bukankah kau sendiri yang menyuruhku melacak nomor itu?"
Mengabaikan rutukan Chanyeol, Sehun ikut memasuki mansion itu bersama anak buahnya. Sekurangnya ada dua puluh lima lebih anak buahnya belum ditambah anak buah yang dibawa Chanyeol sendiri.
Tidak mungin para penculik itu tidak menyadari banyaknya penyusup yang memasuki sarang mereka kan? Maka dari itu Sehun mencurigai bahwa mereka dikelabui dan merasa bahwa para penculik itu pergi dari sini sebelum mereka tiba.
Tapi dia masih ingin memeriksa keadaan sekitar terlebih dahulu sebelum mulai mencari di tempat lainnya.
Sehun memasuki satu persatu ruang kosong untuk memastikan dengan kedua mata kepalanya sendiri. Sampai tibalah ia di basement yang tampak kotor itu. Banyak ilalang yang tumbuh tidak beraturan, aroma lembab dengan hawa dingin yang tidak mengenakkan.
Sehun terus berjalan mengitari basement itu tanpa rasa takut. Sampai dia berhenti toilet yang sudah rusak dengan bau kencing yang menyengat. Sehun menutup indra penciumannya dan nekat memasuki kamar mandi itu saat melihat ada yang aneh dengan cermin yang ada di atas wastafel dalam toilet itu.
Sehun mendekat dan mendapati coretan dengan tinta berwarna merah yang sekilas akan terlihat seperti darah tapi saat dilihat dengan cermat itu hanyalah tinta printer. Coretan itu bertuliskan kata 'Kau akan membayar semuanya!'.
Sehun mengepalkan tangannya. Lalu di detik selanjutnya ia meninju kaca itu sampai pecah dan membuat buku-buku tangannya berdarah. Ia segera berbalik hendak kembali menghampiri Chanyeol dan para bawahannya berada tapi langkahnga terhengi saat melihat sebuah ponsel yang terlihat rusak tergeletak di sudut tanah.
Sehun berjalan memungut ponsel itu, mengabaikan tangannya yabg terus mengeluarkan darah. Dia membolak-balik ponsel itu dan mengamati setiap sudutnya.
Dia membawa ponsel itu bersamanya dan menyerahkannya pada Chanyeol untuk diperiksanya.
"Bongkar ponsel ini, dan lihat apakah ada kartu sim nya di dalam. Jika ada kita bisa melacaknya dari sana." kata Sehun terdengar memerintah.
Chanyeol yang sebenarnya enggan diperintah oleh Sehun menahan dirinya untuk tidak beradu mulut dan berakhir membuang waktu lebih lama untuk menemukan gadis itu.
Sehun berdiri tepat di samping pria dengan jas yang lebih tinggi darinya itu, mengamati pekerjaan yang dilakukannya.
Chanyeol membongkar seluruh bagian ponsel dan dia mengambil sim card yang terlihat masih utuh berbeda dengan ponselnya yang sudah hancur.
"Ambilkan laptop ku," perintah Chanyeol pada Sehun.
Tapi Sehun tetap Sehun yang tidak ingin diatur jadi dia memerintahkan Jeno untuk mengambilnya. Dan Jeno dengan sigap mengambil laptop seperti yang diperintahkan dan menyerahkannya pada Chanyeol.
Setelah itu hening tidak ada yang bersuara, hanya terdengar suara ketikan cepat yang berasal dari Chanyeol.
Sehun menghentak-hentakkan kakinya menunggu hasil yang ditemukan temannya itu dari sim card yang ditinggalkan.
"Aku berhasil meretasnya, cepat lihat ini."
Sehun mendekat dan saat Chanyeol menekan tombol mulai, suara-suara dari nomor mencurigakan di riwayat panggilannya mukai terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake
RomanceLee Lisa pernah bertemu Oh Sehun di kelab malam dan menciptakan sebuah kesalahan. Tapi berkat kesalahan itu mereka berdua kembali dipertemukan dan berakhir terikat pernikahan kontrak yang dibuat untuk mencapai tujuan mereka masing-masing. Bagaimana...