Lee Lisa membuka matanya secara perlahan, saat sinar mentari yang menerobos masuk melalui sela-sela jendela menganggu tidurnya.
"Ugh,"
Dia mengerang saat merasakan pening yang menyerang kepalanya. Dengan menahan rasa sakitnya, Lisa mengedarkan pandangannya pada ruangan yang asing. Gadis itu reflek menegakkan badannya hingga menabrak sandaran kasur.
Yang pertama kali mata gadis itu tangkap adalah sebuah jam dinding yang menunjukkan pukul 8 pagi hari di tengah-tengah dinding luas tanpa satu hiasan pun.
Ada dimana dirinya sekarang?
Dia ingat kalau semalam dia berada di rumah Sehun, dan meminum wine yang manis, lalu..., lalu apa lagi ya? Mengapa dirinya tidak ingat apapun setelah itu?
Seakan teringat akan suatu hal, dia dengan panik membuka selimut yang masih menutupi setengah tubuhnya untuk mengecek kondisi tubuhnya. Dia menghela napas lega saat melihat pakaian yang semalam dikenakannya masih melekat lengkap ditubuhnya.
Dia kembali menaikkan selimutnya. Udara pagi ini cukup dingin, sehingga membuat Lisa nyaman bergelung dibawah selimut tebal yang dengan hangat menutupi tubuhnya. Bersamaan dengan gerakannya kembali memakai selimut, dia mendengar pintu kamarnya terbuka.
Ceklek,
Suara pintu terbuka membuatnya menoleh, dan dia mendapati Oh Sehun dengan pakaian santainya dan terlihat berkeringat berlebih seperti habis berolahraga berjalan menghampirinya.
"Kau sudah bangun?" tanya pria itu.
Lisa memutar bola matanya malas, hah.., pria di hadapannya ini benar-benar menyebalkan, jelas jelas dirinya sudah bangun, kenapa dia menyakan hal yang sudah pasti seperti itu, "Belum, aku tidur sambil berjalan." katanya dengan kesal.
Sehun mendengus lalu menarik selimut yang masih setia menutupi sebagian tubuh Lisa. "Mandilah, aku tunggu untuk sarapan dibawah." kata Sehun sebelum meninggalkan Lisa yang mendengus sebal di belakangnya.
Setelah menghabiskan waktu setengah jam untuk mandi dan besiap, Lisa menuruni tangga dan berjalan menuju meja makan untuk sarapan seperti apa yang dikatakan pria itu.
Lisa melambatkan langkahnya kala matanya tidak sengaja mendapati siluet seorang Sehun duduk disalah satu kursi meja makan dengan sebuah MacBook ditangannya.
Ya Tuhan, Lisa bersumpah bahwa pemandangan di depannya ini sangat disayangkan jika terlewatkan. Dia beberapa kali meneguk ludahnya saat menyadari otot punggung dan lengan Oh Sehun tercetak sangat jelas dengan gagahnya.
Kenapa pria itu terlihat sangat tampan meskipun hanya mengenakan sweater rajut berwarna hitam ya? Ah tidak, tidak, bahkan saat dimana mereka menghabiskan malam bersama hari itu dia juga terlihat sangat tampan.
Lisa melebarkan matanya saat tersadar apa yang baru saja dipikirkan otak cantiknya. Dia dengan segera menggelengkan kepalanya dengan kuat untuk menghilangkan segala macam pikiran kotor yang tiba-tiba muncul di benaknya. Akan tetapi, gerakannya disadari oleh wanita setengah baya yang tengah menata makanan di meja makan itu.
"Oh? Nona siapa?" suara pembantu wanita itu mengejutkan Lisa yang tanpa sadar menghentikan langkahnya beberapa meter di belakang kursi Sehun.
Sehun ikut menoleh, untuk melihat siapa yang ada di belakangnya. Tapi yang dilihatnya hanyalah Lisa yang berjalan terburu-buru mendekat dan mengambil tempat duduk terjauh dari tempat duduk Sehun.
"Saya temannya Sehun," jawab Lisa dengan senyum ramahnya pada wanita setengah baya itu.
Wanita setengah baya itu hanya balas tersenyum atas jawaban Lisa sebelum kembali memasuki dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake
RomanceLee Lisa pernah bertemu Oh Sehun di kelab malam dan menciptakan sebuah kesalahan. Tapi berkat kesalahan itu mereka berdua kembali dipertemukan dan berakhir terikat pernikahan kontrak yang dibuat untuk mencapai tujuan mereka masing-masing. Bagaimana...