Selir

348 15 0
                                    

"Ayah, aku tidak mau menikah dengan Raja Louis, dia itu laki-laki iblis!" Teriak Isabela pada ayahnya yang tega mengurungnya dikamar. "Keluarkan aku, ayah!"

Isabela terus berteriak memanggil ayahnya, namun tidak dihiraukan oleh ayahnya, Federik.

Isabela hanya bisa duduk pasrah dibalik pintu kamarnya. Ia menangis, meratapi dirinya yang akan menjadi korban kejahatan raja Louis yang keji berikutnya.

Banyak isu yang beredar bahwa Raja Louis adalah monster berhati dingin berwajah tampan.

Acara pernikahan dinegara Lan sudah selesai dilaksanakan, kini Raja Louis resmi menikahi Isabela sebagai selir. Isabela dikirim ke istana Louis.

Didalam kamar pengantinnya, Isabela menuinggu gilirannya untuk menjadi korban selanjutnya. Ia semakin ketakutan ketika dayang yang melayaninya selama ini berkata bahwa Raja Louis selalu menjadikan selirnya sebagai tumbal tepat dimalam pernikahan.

"Putri Isabela, kenapa anda belum makan?" Tanya dayang Aleka yang selalu melayaninya ketika berada dikediaman Federik.

Isabela hanya memeluk kedua lututnya yang ditekuk, "aku tidak lapar!" Jawabnya acuh.

"Tuan putri, jika anda sakit bagaimana kita keluar dari sini." Aleka menatap sekeliling kamar indah namun menakutkan baginya.

"Hari ini, aku sangat lelah, aku juga tidak mau makan. Besok kita pikirkan cara untuk keluar dari istana Louis ini." Isabela merebahkan tubuhnya yang lelah setelah melewati beberapa macam ritual pernikahan kerajaan.

Isabela, gadis ceria yang begitu cuek terhadap laki-laki, dipaksa menikah dengan raja Louis sesuai permintaan sang raja. Bahwa siapapun wanita yang sudah berusia 20 tahun, bisa menjadi selir raja yang menduduki tahta dinegara Lan.

"Tuan putri, anda mau kemana pagi-pagi buta begini?" Aleka memergoki Isabela yang berjalan diam-diam, ia mengarahkan telunjuknya memberi isyarat untuk diam.

Aleka yang belum tahu rencana majikannya mengangguk dan mengikutinya dibelakang.

Saat Isabela mengamati keadaan diluar gerbang, sebuah tepukan dibahunya mengganggunya, "Aleka, kamu kenapa! Apa kamu takut?" Isabela berbicara tanpa menoleh, "kamu tenang saja, setelah kita keluar dari sini, aku akan membawamu mengelilingi dunia dengan tenang!" Bisiknya.

"Apa aku boleh membantumu?" Isabela menoleh saat mendengar sahutan suara Aleka berubah menjadi suara laki-laki.

"Kamu siapa? Apa kamu juga mau melarikan diri!" Tanya Isabela setengah berbisik,

"Begitulah!"

"Kalau begitu, ayo! Kita sama-sama pergi dari istana raja keji ini. Apa kamu tahu, bahwa raja Louis sangat kejam. Aku baru semalam disini, dan belum pernah bertemu dengannya sejak acara pernikahan selesai, jadi sebelum dia mengenaliku dan menjadikan aku korban berikutnya, akan lebih baik jika aku kabur!" Mereka sudah keluar gerbang dan berjalan ketengah hutan.

"Apa kamu tidak takut, jika ketahuan raja Louis kamu akan dihukum?" Tanya laki-laki itu,

"Aku, aku tidak takut!" Ucap Isabela menepuk dadanya, bangga.

Laki-laki itu merasa wanita yang sedang beriringan dengannya itu unik, wanita yang ia nikahi beberapa jam yang lalu sudah membuat onar. Bahkan tidak mengenali dirinya sebagai suami juga raja negara Lan.

Hari beranjak siang, ia tidak menyadari keberadaan Aleka dan terus berjalan menyusuri hutan, mereka menemukan aliran sungai yang dipenuhi bebatuan dan mereka istirahat sejenak.

"Kita istirahat dulu disini," pinta Isabela saat sudah mendudukan diri diatas batu besar dipinggiran sungai.

"Sebenarnya, tujuan kamu kemana?" Tanya laki-laki itu.

Kumcer (Kumpulan Cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang