Call me Haru

1K 103 0
                                    

Lily hanya menunduk dan mengepalkan tangan nya, kakinya melemas hingga dia harus menumpu badan nya pada tiang pagar. Matanya tiba-tiba memanas, "gw kenapa sih harusnya gw seneng perjodohan itu dibatalin" rutuk Lily dalam hati.

Exacta yg menyadari ada perubahan pada diri Lily, Diapun menengok kearah Lily dan berjalan mendekati Lily. Memperhatikan wajah Lily dengan sangat dekat dan...
"Hei Lily...Kenapa nangis?"

Yang ditanya pun hanya diam, kedua tangan Exacta tergerak memegang dua sisi pipi Lily dan menengadahkan wajah Lily.
"Lily... What happen?"

Masih diam dan tak menjawab apapun, kedua pasang mata mereka saling menatap beberapa detik dengan jarak yang sangat dekat, mungkin hanya beberapa centi. Dan Exacta memberanikan diri untuk...

Berbisik ke telinga kiri Lily,"Lily

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berbisik ke telinga kiri Lily,
"Lily...can i KISS U"
"Diem gw anggap lo mengijinkan"

Hanya ciuman menempel beberapa detik tapi bisa melumpuhkan seluruh sendi sendi di tubuh Lily

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya ciuman menempel beberapa detik tapi bisa melumpuhkan seluruh sendi sendi di tubuh Lily. Anggap Lily sudah gila, ya dia benar benar gila, bagaimana dia hanya bisa membeku disini saat laki-laki lain mencium nya dengan status nya yg masih memiliki kekasih.
Harusnya Lily marah, mendorong laki-laki kurang ajar itu atau bahkan menampar nya.

Dan Exacta? Jangan tanya apa yg dirasakan laki-laki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan Exacta? Jangan tanya apa yg dirasakan laki-laki itu.

"Karena gw nggak bisa menghentikan diri gw sendiri, dia terlalu candu buat gw" rutuk Exacta dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karena gw nggak bisa menghentikan diri gw sendiri, dia terlalu candu buat gw" rutuk Exacta dalam hati.

Exacta memundurkan wajahnya, memperhatikan reaksi Lily yg dia fikir mungkin Lily akan menampar nya.
Lily membuka matanya, mereka saling menatap.

"Jangan bilang gw nggak memperingatkan lo untuk nggak deket deket gw" Exacta

"Rasa cola" jawab Lily yg membuat Exacta menaikkan satu alisnya.

Dan berkata "Tau rasanya kalo cola dicampur buah ceri nggak?" Exacta kembali berbisik ke telinga Lily "WANNA try?" dengan senyuman khasnya.

Lily kembali menutup matanya, mengalungkan tangan nya pada leher Exacta menikmati setiap kecupan darinya, tidak bukan sekedar kecupan lagi kali ini bibir mereka beradu, saling melumat, saling menyesap,Lily membuka bibirnya untuk memberi akses lawan nya bermain pada lidah nya, saling bertukar saliva, menggigit bibir bawah nya, bahkan Lily menekan kepala sang lawan agar lebih memperdalam ciuman mereka. Bunyi kecapan menggema diseluruh ruangan, yang untung nya hanya ada mereka berdua disana.
Exacta menghentikan kegiatan mereka, terlihat raut kecewa di wajah cantik Lily.

"You Like it? Exacta

"I wanna more" Lily

"Gw nggak tanggung jawab klo sampe gw kebablasan" bisik Exacta di telinga Lily yg membuat merinding di sekujur tubuh Lily.
Dengan sedikit kecupan di telinganya membuat Lily seperti tersengat listrik ribuan volt, aroma dari tubuh Exacta benar-benar membuat Lily mabuk dan candu.
Katakanlah Lily sudah gila, dan biarkan Lily menikmati kegilaan ini setidaknya hanya untuk malam ini.

Tubuh Lily menggeliat ketika Exacta memberikan kecupan kecupan kecil di area leher jenjang nya. Jangan lupakan tubuh Exacta yg semakin menghimpit tubuh Lily hingga membuat nya menempel pada dinding.

"Eeunghh..." desahan yg akhirnya lolos dari bibir Lily saat Exacta mengecup dan menghisap kuat leher Lily dan memberi tanda merah disana.

"Lily call me Haru....."

Tangan Exacta yg semula berada di pinggang Lily, mulai bergerak meraba tubuh bagian belakang Lily dan mencari akses agar tangan nya bisa masuk ke dalam kemeja Lily. Lily semakin menggeliat saat merasakan tangan Exacta bersentuhan langsung dengan kulit area punggunya di balik kemejanya. Meraba lembut kulit punggung itu, dan membuka satu persatu kancing kemeja Lily tetap dengan posisi saling bercumbu.
Hingga.......

"Haru..........."

"Lily........."

"Kalian dimana nak" suara bunda Dara membuyarkan semuanya.

Untung saja Lily masih sempat mengancingkan semua kancing kemeja nya saat buda Dara sudah sampai di rooftop, tepat dihadapan merdeka berdua.
Lily yg wajahnya sudah merah banget nahan malu plus was was, "tadi bunda sempet liat nggak ya, semoga nggak...." rutuk Lily dalam hati.

Kalau Exacta? Dia cuma nyengir kayak nggak punya dosa

"Kalian disini rupanya, daritadi bunda cariin"

"Kan bunda yg nyuruh Haru benerin listrik" Exacta

"Yaudah bunda cuma mau bilang uda larut malam, takut nya Lily dicari orang tuanya krna nggak pulang pulang"

"Iya ini mau pulang kok bund" Lily
Dan Lily jalan turun dari rooftop duluan disusul bunda Dara dan Haru yg berjalan dibelakangnya.

"Anak gadis orang, kalo belum nikah jangan diapa apain dulu" bunda Dara sambil jewer telinga Exacta

"Aduh sakit bunda, Haru kan nggak ngapa ngapain" bunda Dara malah makin kenceng jewer telinga Haru.

"Adududuuuuhhh....ampun bunda, lagian emang bunda liat?"

Lily yg mendengarnya pun menatap tajam ke Exacta, dan saat mereka berdua menatap bunda Dara, fix bunda liat semuanya.

"Mau ditaruh mana muka gw habis ini.... 😭" rutuk Lily dalam hati.

Kalo Exacta... Malah nyengir.

Exacta -(Haruto Lalisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang