Lily sebenarnya masih ngambek dan enggan untuk bertemu setelah kejadian memalukan kemarin", tapi berhubung Haru bilang sudah berada di depan Kamar nya, mau nggak mau Lily harus membukakan pintu."Ngapain?" tanya Lily dengan tatapan dingin nya.
"Kangen...." bisik Haru yg langsung memeluk erat Lily dan menjadikan pundak Lily tumpuan dagu nya.
"Katanya jangan deket deket dulu" sindir Lily.
"Nggak bisa..." ucap Haru yg kini menciumi kecil area leher Lily.
"Nggak usah mancing..." ucap Lily mendorong tubuh Haru menjauh dari nya.
Haru terkekeh gemas melihat kekasih nya yg masih ngambek.
"Yaudah ayo buruan berangkat sebelum kamu aku makan beneran".
.
.
.
"Sayang, aku uda bilang ke orang tua aku dan orang tua kamu. Mereka bilang akhir minggu ini" ucap Haru masih fokus mengemudi mobil nya."Apanya?"
"Nikah nya, bisa nunggu sampe akhir minggu?" tanya Haru.
"Loh kok, mereka nggak kaget kita yg uda putus tiba-tiba minta mau nikah?" tanya Lily.
"Nggak tuh" ucap Haru memberhentikan laju mobil nya sejenak.
Mencium dan melumat bibir Lily secara tiba-tiba dan berbisik "Tahan sampai akhir minggu ini ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Exacta -(Haruto Lalisa)
Teen Fiction"Call Me Exacta" cuma orang yg gw sayang yg gw ijinin manggil gw "Haru" Dan lo mau nggak gw ijinin manggil gw "Haru"