Keberangkatan

602 77 1
                                    

"Bunda....." ucap Haru yg berhambur memeluk bunda nya. Saat ini Haru berada di rumah bunda untuk berpamitan sebelum nanti malam dia berangkat.

"Kenapa mendadak mau ninggalin bunda hmm?" tanya bunda marah ke Haru.

"Nggak ninggalin bunda, cuma sekolah nanti juga kembali kesini. Kalo liburan pulang kesini pasti Haru sempatin untuk mampir rumah bunda." ucap Haru senyum.

"Haru ada yg mau bunda sampaikan tentang hasil test kamu sama Airi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Haru ada yg mau bunda sampaikan tentang hasil test kamu sama Airi." bunda menjeda kalimat nya sesaat.
"Hasil kamu negative, hasil Airi yg positive." ucap Bunda.

"Airi? Efek PTSD bunda?" tanya Haru.

"Awalnya bunda fikir juga begitu, makanya bunda minta Airi test ulang. Ternyata Airi memiliki kelainan mental bawaan yg biasa kita sebut psikopat. Sama seperti daddy kamu." ucap bunda menjelaskan.

Mata Haru membola, "nggak mungkin Airi bunda, pasti itu Haru, Haru yg selama ini beberapa kali melakukan tindakan di luar nalar. Bahkan Haru tidak merasakan bersalah setelah melakukan tindakan keji" jelas Haru.

"No Haru, kalo kamu itu disebut ketergantungan. Karena kamu sangat ketergantungan terhadap keberadaan Airi didekat kamu, jadi kamu menganggap ucapan Airi adalah perintah yg harus kamu kerjakan.
Semua perbuatan keji yg kamu lakukan adalah perintah Airi ke kamu. Daddy kamu salah prediksi selama ini dengan mengira penyakitnya menurun ke kamu. Ternyata Airi yg mewarisinya dan kelainan itu berevolusi, bersembunyi dibalik tindakan orang lain.
Airi hanya punya kelianan mental nya tapi tidak memiliki nyali untuk mengeksekusinya. Daddy kamu ternyata sudah mulai menyadari nya saat kalian pindah kesini dengan menterapi kamu, agar kamu nggak ketergantungan keberadaan Airi lagi. Termasuk dengan menjodohkan kamu dengan Lily, termasuk salah satu terapi yg Daddy kamu lakukan untuk kamu." jelas bunda panjang lebar.

"Kepala Haru sakit bunda" ucap Haru memegang erat kepalanya yg mendadak sakit karena beberapa memory Haru di masa lalu yg datang bersamaan secara tiba-tiba.

"Panji, dia juga belajar profiller, bunda rasa dia bisa mejadi obat buat Airi. Buat Airi berfikir bukan hanya kakak nya satu satu nya yg dia miliki akan membuat dia berangsur menjadi orang normal. Dan bunda lihat Airi cuma nurut sama Panji.
Bunda ingin kamu dan Airi hidup dengan normal " lirih bunda sangat khawatir dan membuat Haru memeluk bundanya erat.

"Haru nitip Airi selama Haru pergi ya bund" ucap Haru tersenyum.

"Berangkat kapan?" tanya bunda

"Malam ini bunda"
.
.
.

"Yakin nggak mau nunggu hari kelulusan kamu dulu? Tinggal besok kan?" tanya mommy Haru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yakin nggak mau nunggu hari kelulusan kamu dulu? Tinggal besok kan?" tanya mommy Haru.

"Yakin mom. Haru pasti lulus kok, kan anak mommy cerdas hehehehe. Lagi pula nggak ada yg harus di lihat lagi di sekolah mom" ucap Haru sambil memeluk erat mommy nya yg menangis.

"Yaudah, daddy cuma pesan haha diri baik baik kamu disana. Kalo ada waktu senggang nanti daddy n mommy nyusul kesana." ucap Daddy memeluk Haru.

"Airi kapan bisa nyusul dad?" tanya Airi yg berdiri dibelakang mereka.

"Setahun lagi dong, nunggu kamu lulus sekolah dulu" jawab daddy.

"Yaaaahhh...Airi disini sendirian dong." Airi yg ngambek.

"Yakin lo sendirian? Sebelah lo nggak dianggep?" Haru terkekeh sambil memeluk erat Airi.
"Jaga diri baik baik ya, bahagia terus Airi" ucap Haru menatap sendu Airi.

"Ji nitip Airi ya, kalo bandel tabok aja gw ijinin" ucap Haru terkekeh pada Panji.

"Kalo pengen nikahin di ijinin juga nggak?" goda Panji terkekeh.

"Dih....kuliah dulu trus kerja, baru nikah." ucap Haru.

"Nggak ngaca ni anak, kemarin siapa yg kekeh pengen nikahin anak orang setelah lulus SMA." ucap Panji.

"Masa lalu itu Ji" ucap Haru nyengir.

"Bentar kak jangan masuk dulu" ucap Airi menahan lengan Haru.

"Kenapa Ri?" tanya Haru.

"Tunggu sebentar lagi" ucap Airi dengan wajah celingak celinguk mencari keberadaan seseorang.

"Dia nggak akan datang Ri, dia uda benci banget sama gw" ucap Haru lirih.

"Tapi Airi uda jelasin semua nya" ucap Airi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi Airi uda jelasin semua nya" ucap Airi.

"Tetep aja dia nggak akan datang. Yaudah gw masuk ya, uda waktu nya boarding. Bahagia terus ya Ri" ucap Haru berpamitan pada Airi mengacak lembut rambut adiknya.

"Kakak bahagia nggak?" Airi masih memegangi lengan kakak nya.

"Selama kamu bahagia, kakak pasti bahagia. Bye Airi..." Haru berjalan masuk sambil melambaikan tangan.

Benar ucap Haru, bahkan sampai pesawat Haru lepas landas, Lily tetap tidak datang.

Exacta -(Haruto Lalisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang