"Kak Lily mau kemana?" tanya Airi melihat Lily berdiri dan berjalan tertatih meninggalkan ruang operasi.
"Bertemu dengan pemilik Haru" lirih Lily tanpa menoleh.
Lily berjalan memasuki gereja kecil di dalam rumah sakit. Berlutut di depan mimbar, dengan Rosario di tangannya.
"Tuhan, aku tau aku bukan hamba mu yg taat. Tapi kau juga tau di dalam sana ada hambamu yg sangat taat padaMu sedang terbaring berjuang melawan kematian." Lily mulai terisak.
"Dia yg mengajarkanku untuk selalu percaya padaMu, jadi bolehkah sekarang aku memohon tolong jangan ambil kepercayaanku padaMu. Aku tau Kau sangat menyayanginya, tapi....aku lebih membutuhkan nya, jadi aku mohon dengan sangat jangan ambil Haru ku, aku....tidak akan sanggup" ucapan Lily terhenti, nafasnya tercekat."Aku mohon dengan sangat jangan ambil Haru, aku mohon dengan sangat Tuhan" lirih Lily berucap berulang kali dengan air mata yg terus berderai, hingga tiba-tiba penglihatan nya berubah menjadi gelap dan....bruk Lily tersungkur ke lantai.
.
.
.
"Pasien kesulitan bernafas, cepat pasang oksigen ini bisa membahayakan kandungan nya" ucap seorang dokter yg membawa Lily ke IGD setelah menemukan nya pingsan di dalam gereja."Ada keluarga pasien? Kami butuh persetujuan nya untuk melakukan caesar, bayinya harus segera dilahirkan karena ditakutkan bayinya mengalami Hipoksia, kita tidak tau sudah berapa lama ibunya kesulitan bernafas.
"Lakukan segera yg terbaik untuk mereka dok" ucap mama Lily yg menangis meratapi keadaan anak dan menantunya.
.
.
."Lucunya.....siapa namanya kak?" ucap Airi yg antusias menggendong keponakan nya.
"Hisahito....artinya abadi" lirih Lily menatap dalam putranya.
Flashback off
.
.
.
"Aunty....ayo temani Hito ke toilet" ucap Hito ke Aunty nya, karena tidak ingin mengganggu mommy nya yg sedang berdoa.Beberapa menit kemudian, Lily yg telah menyelesaikan doanya dikejutkan dengan lengan yg tiba-tiba melingkar di pinggang nya, memeluk Lily dari belakang.
"I love you Lily" ucap nya yg menempelkan dagunya pada pundak Lily dan semakin mengeratkan pelukannya.
"Kenapa menangis lagi hmm? Kamu lupa uda janji ke aku nggak akan bersedih lagi?" ucap Haru yg menghapus air mata Lily.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exacta -(Haruto Lalisa)
Teen Fiction"Call Me Exacta" cuma orang yg gw sayang yg gw ijinin manggil gw "Haru" Dan lo mau nggak gw ijinin manggil gw "Haru"