Mereka ber4 berjalan masuk ke mobil dengan urutan Haru dan Airi berjalan didepan dan Lily Panji berjalan di belakang mereka.
Saat Airi membuka pintu mobil dan hendak masuk ke rowseat belakang, lengan nya di cekal Haru dan menggeser posisi tubuh Airi agar masuk ke pintu depan.
"Duduk di depan, gw sama Lily yg duduk belakang" perintah Haru yg langsung melempar kunci mobil kearah Panji."Ji, setirin yak" ucap Haru nyengir Panji nya manggut manggut aja.
"Kak Haru....are you seriously?" Tanya Airi menatap tajam Haru.
"Uda minum obatnya kan?" Tanya Haru dan Airi mengangguk.
"Kalo gitu good luck" ucap Haru cengengesan.
Nggak tau adeknya uda dag dig dug nyaris tremor."Serius ini gw deg degan banget, kenapa wanginya masih sama, semoga gw nggak gagap lagi kalo diajakin ngobrol" gumam Panji dalam hati.
"Beneran kak Panji kah? Gw nggak pernah nyangka bisa ketemu dia lagi, masih sama kayak dulu, deg degan nya pun masih sama, semoga gw nggak tremor." gumam Airi dalam hati.
"Pada pake bahasa kalbu ya? Diem dieman aja perasaan dari tadi" ucap Haru memecah suasana.
"Ri, lo biasanya banyak banget yg ditanyain tentang Panji ke gw, sekarang ada orang nya diem aja" ucap Haru nyengir."Iyakah? Tanya apa aja emang?" Panji nengok kearah Airi sambil senyum.
"Kak Haru ngarang itu, mana pernah coba?" jawab Airi yg langsung membuat Panji madesu
"Oh, tapi aku sering nanya tentang Airi ke Haru, termasuk nanya Airi pernah ikut Haru ke tempat tongkrongan tapi nggak ikut turun, kenapa?" ucap Panji terjeda sejenak.
"Itu pantai nya uda kelihatan" tunjuk Panji kearah pantai saat mobil mereka sudah memasuki area parkir kawasan pantai.
.
.
."Waaaaahhh pantai nya bagus banget" heboh Lily sambil lompat lompat.
"Suka sama pantai?" Tanya Haru kearah Lily.
"Banget" ucap Lily nyengir menunjukan deretan giginya.
"Kalo sama aku?" Tanya Haru random tanpa menoleh kearah Lily.
"Eh?" Lily yg masih cengo sesaat.
"Nggak usah dijawab, uda tau jawaban nya apa. Kita jalan kesana aja, jangan ganggu Airi sama Panji." ucap Haru menggenggam tangan Lily.
"Kenapa pantai nya sepi banget, kamu nggak booking satu pantai cuma buat kita kan?" Tanya Lily menatap Haru.
"Ini bukan weekend, masih pagi juga jadi wajar kalo sepi, kenapa?" Haru menoleh kearah Lily.
"Ya kirain Haru booking satu pantai nya biar privasi gitu" jawab Lily.
"Kayak yg biasa dilakuin mantan kamu? Ciyeeee yg masih keinget mantan, I'm sorry I'm not romantic person like him, jangan terlalu berharap sama aku." ucap Haru melepas genggaman tangan nya ke Lily dan berjalan duluan.
"Ciye..yg makin ganteng kalo lagi cemburu" goda Lily.
"Haru sini deh lihat hasil jepretan aku""Marah? I'm sorry, I'm not." tanya Lily memeluk lengan Haru.
"Mana bisa marah kalo kamu nya seimut ini" ucap Haru mencubit pipi Lily dan duduk diantara pasir pantai.
"Untung pantai nya nggak terlalu ramai, kasihan Airi kalo banyak orang" ucap Haru.
"Airi sakit apa? Kalian ngomongin tentang obat tadi di mobil." ucap Lily ikut mendudukan diri di sebelah Haru.
"Sosial anxiety disorder, tapi sama cowok doang. Bisa buat dia tremor, histeris bahkan sampai pingsan, sakit nya nggak bereaksi kalo sama aku doang kadang sama daddy pun masih bereaksi." jelas Haru.
"Segitunya kah? Makanya Ri sekolah di asrama perempuan? Tapi bukan nya dulu kalian sekolah di smp umum?" Lily penasaran.
"Sejak kelas 3smp, ini sudah mulai banyak kemajuan sih makanya aku bawa Panji, bukan nya bagus kalo latihan nya ke orang yg di suka ya?"
"Aku bantuin Airi biar cepet sembuh ah" ucap Lily hendak berdiri tadi tangan nya dicekal Haru.
"Ngapain? Nggak usah.....disini aja sama aku, aku yg lebih butuh kamu, bukan Airi"
Blush....pipi Lily langsung memerah, dan seperti ada kupu kupu beterbangan di perutnya.
"Lemah banget sih, di gombalin gitu doang uda salting" ucap Haru yg langsung mendapat pukulan dari Lily di punggung nya.
"Dasar tsundere nyebelin" ucap Lily manyun.
Haru mendekatkan tubuhnya ke Lily, dan mencium lembut bibir Lily membuat Lily terbelalak dan reflex mendorong Haru melepaskan ciuman mereka.
"Ada Airi sama Panji kalo kamu lupa" ucap Lily
"Nggak usah liat sekitar, cukup liat aku" bisik Haru dengan deep voice nya yg langsung menarik n memeluk pinggang Lily dan kembali mencium dan melumat bibir Lily. Saling berpagutan bahkan Lily pun membalas menggigit bibir bawah Haru dan menekan kepala Haru agar memperdalam ciuman mereka.
"You're an good kisser, baby" bisik Haru disertai seringai nya.
"Malu banget..kenapa gw seagresif itu sih" gumam Lily dalam hati dan memalingkan wajahnya dari Haru
KAMU SEDANG MEMBACA
Exacta -(Haruto Lalisa)
Fiksi Remaja"Call Me Exacta" cuma orang yg gw sayang yg gw ijinin manggil gw "Haru" Dan lo mau nggak gw ijinin manggil gw "Haru"