White Coklat

669 67 5
                                    

"Kenapa belum tidur?" tanya Lily yg terbangun dari tidurnya dan mendapati Haru yg terjaga juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa belum tidur?" tanya Lily yg terbangun dari tidurnya dan mendapati Haru yg terjaga juga.

"Nggak bisa tidur" jawab singkat Haru.

"Ada apa hmm?" tanya Lily mengusap lembut pipi Haru.

"Takut..." lirih Haru.

"Takut apa?" Lily bingung.

"Takut suatu saat nanti anak kita tau orang seperti apa papanya" ucap Haru meremas kuku jarinya.

"Papanya orang baik kok, sangat baik malahan" ucap Lily tersenyum.

"Ly....preman di gang sempit dekat sekolah yg waktu itu gangguin kamu yg bahkan berani nyentuh kamu..." ucapan Haru terjeda sejenak.
"Aku....aku yg uda bunuh dia, dan potong tangan nya jadi 9bagian" lirih Haru yg meremas kuat jari jarinya yg jadi kebiasaanya ketika cemas.
Lily melepaskan tanganya dari pipi Haru. Tidak dipungkiri Lily sangat shock mendengarnya.

"Jadi......pak guru itu bukan satu satu nya?" tanya Lily lirih. Dan Haru menggeleng lemah.

"Kenapa?" lirih Lily

"Aku nggak bisa melihat ada yg menyakiti mommy, Airi Dan kamu." lirih Haru penuh penyesalan.
"Aku sendiri nggak ingin itu terjadi Ly, tapi aku juga nggak bisa ngontrol diri aku, sungguh Ly....percaya sama aku" lirih Haru yg saat ini berlutut dihadapan Lily.
"Percaya sama aku...aku juga ingin hidup normal, bantu aku menjadi manusia normal, jadi aku mohon jangan tinggalin aku" ucap Haru sesegukan Dan masih berlutut dihadapan Lily. Namun kini Lily memeluk erat Haru.

"I believe you" bisik Lily dan melumat lembut bibir Haru dan berlanjut dengan adegan panas mereka berdua hingga pagi menjelang.

"Sayang....sini deh. Ini gimana cara nutupin nya?" tanya Haru yg menunjukkan 2 titik kiss mark dari Lily di leher Haru. Mata Lily membola bagaimana bisa dia membuat di tempat yg tidak bisa ditutupi.

"Coba tutup pakai make up ya sayang" saran Lily.
.
.
.

"Kamu cantik  banget sayang" ucap Haru memeluk pinggang istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu cantik banget sayang" ucap Haru memeluk pinggang istrinya.
Tak selang lama suara mengetuk pintu terdengar. Haru berjalan ke pintu, untuk membukakan pintu.

Exacta -(Haruto Lalisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang