Hari pengumuman kelulusan semua murid berkumpul dilapangan untuk melihat nilai-nilai ujian akhir mereka. Lily mengedarkan pandangan kesana kemari mencari keberadaan seseorang.
"Ji, gw kok belum lihat Haru dari pagi" tanya Lily ke Panji yg lewat di hadapan nya.
"Haru? Kan uda berangkat semalam" ucap Panji.
"Berangkat kemana?" tanya Lily bingung.
"Haru kan mau lanjutin kuliah nya di luar negri, semalam berangkat nya, dia bilang nggak akan datang lihat pengumuman kelulusan. Dia nggak cerita sama Lo?" tanya Panji.
"Hah? Luar negri? Berangkat semalam? Nggak....dia nggak ada cerita apapun ke gw" ucap Lily sendu.
"Gw coba telfon dia deh""Ini HP nya gw bawa" ucap Panji menunjukan ponsel Haru kehadapan Lily.
"Loh kok lo yg bawa? Trus dia?" tanya Lily.
"Nggak tau, anak aneh emang. Katanya lagi nggak pengen pegang HP" jelas Panji.
"Trus kalo mau hubungi dia?" tanya Lily.
"Dia bilang sih, nunggu dia yg hubungi duluan"
"Lo tau luar negri nya dimana?" tanya Lily.
"Tau lah kan gw ikut nganter ke bandara semalam. Tapi Haru pesan nggak perlu ada yg tau termasuk lo. Gw duluan Ly" pamit Panji sebelum berkali meninggalkan Lily.
.
.
"Nggak mau liat pengumuman lo? Itu hasil nya uda di Pajang di papan pengumuman" tanya Jennie yg tiba-tiba datang.
"Eh lo pasti nggak penasaran lagi orang lo tetep peringkat pertama parallel nya." ucap Jennie terkekeh."Pengumuman? Peringkat parallel? Yuk Jen anter gw liat pengumuman" ucap Lily berlari menarik tangan Jennie.
"Uda gw bilang lo ranking satu nya, mau liat apalagi?" ucap Jennie yg ikut membelah lautan manusia demi melihat pengumuman kelulusan.
"Bukan gw, tapi Haru, gw harus liat peringkat dia." ucap Lily
"Haru siapa?" tanya Jennie bingung yg tidak tau Haru dan Exacta orang yg sama.
Lily dan Jennie berhenti tepat di depan papan dimana tertempel kertas yg bertuliskan peringkat dari satu sampai akhir berikut nilai nilai di setiap mapel yg diujikan.
Dan benar saja, Mata Lily membola saat membaca nama peringkat ketiga. Tertulis nama Harjiawan Exacta. Padahal sebelum nya jangankan tiga besar parallel, 10besar kelaspun nggak pernah ada nama Haru disana."Gw tau dia kemana Jennie" ucap Lily tiba-tiba
"Dia siapa? Kemana emang?" tany Jennie linglung.
"Gw pergi dulu Jen" ucap Lily nyengir ke Jennie.
"Kemana?" teriak Jennie pasalnya saat ini Lily sudah berlari meninggalkan nya.
"Berangkat ke Caltech" teriak Lily melambaikan tangan ke Jennie dan berlari meninggalkan Jennie.
"Aneh tu anak, kemarin bilang mau berangkat seminggu lagi, ini bilang sekarang" ucap Jennie makin bingung.
.
.
.
Lily yg langsung terbang ke US hari itu juga demi mengejar Haru. Hanya berbekal prediksi diri sendiri bawa Haru mendaftar di Caltech. Karena tidak berhasil mendapatkan info apapun dari Panji, emang ya yg nama nya bestie nggak akan pernah bocor.
Orang tua Haru pun tidak ada yg di rumah, dan Airi yg kalau sudah di mess tidak akan bisa di hubungi.
Sudah hari ke5 Lily berada di US, belum juga bisa menemukan dimana Haru tinggal, satu satu nya kesempatan Lily tinggal 2hari lagi saat masa orientasi siswa di Caltech.Dan hari inipun tiba, hari masa orientasi siswa baru, semua siswa baru berkumpul di lapangan. Lily yg tadi nya bersemangat menjadi pupus harapan saat mengetahui jumlah siswa baru nya mencapai 1000 orang.
"Yg bener aja nyari Haru di antara 1000 orang" Lily berdecak kesal menghentakan kaki nya.
Sayup sayup Lily mendengar beberapa siswi baru yg notabene nya biasa kita sebut "bule" berbincang tentang murid baru yg katanya "so handsome" and.... "Asian".
"Mungkin nggak sih yg dimaksud itu Haru, nggak ada salahnya mencoba" gumam Lily dan berjalan menuju kearah yg dimaksud para cewek bule itu."Jangan terlalu ganteng, nanti banyak yg suka" ucap Lily yg berada di sebelah Haru.
Haru menoleh kearah suara."Ini barisan jurusan teknik kimia, bukan matematika" ucap Haru dengan tatapan dingin membuat senyum Lily yg tadi nya mengembang jadi memudar.
Haru yg hendak berjalan meninggalkan Lily tapi lengan nya dicekal Lily.
"Haru" ucap Lily yg nggak suka dengan respon Haru terhadap nya."Lo lupa apa prinsip gw tentang siapa yg gw ijinin manggil gw Haru?" ucapan Haru terjeda,
"Call me Exacta" ucap Haru lalu berjalan meninggalkan Lily.Lily yg mematung setelah mendengar ucapan Haru barusan.
Sepanjang acara penerimaan Lily lebih banyak melamun.
"Kenapa Haru berubah jadi seperti itu. Atau justru seperti itulah Haru yg sebenarnya." gumam Lily dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exacta -(Haruto Lalisa)
Teen Fiction"Call Me Exacta" cuma orang yg gw sayang yg gw ijinin manggil gw "Haru" Dan lo mau nggak gw ijinin manggil gw "Haru"