Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa nggak aku aja yg ke rumah kamu Ri?" ucap Panji menatap Airi yg sedang duduk di kursi tamu nya setelah tadi mengobrol dengan mama nya Panji.
"Aku nggak boleh kesini?" tanya Airi dingin.
"Bukan gitu, nggak enak aja masak perempuan yg ke rumah laki-laki" jawab Panji.
"Oh, yaudah besok besok nggak kesini lagi" ucap Airi berdiri dan berjalan keluar rumah.
"Duh...salah ngomong terus gw perasaan" rutuk Panji berlari kecil mengekori Airi.
Panji yg celingak celinguk di dalam mobil mencari keberadaan Haru n Lily.
"Haru sama Lily nya mana? Katanya mereka ikut juga?" tanya Panji
"Nanti langsung ketemu disana kata kak Haru" "Kenapa? Nggak nyaman cuma ada aku doang?" ucap Airi dingin yg duduk di kursi kemudi.
Panji diam tak menjawab dan langsung turun dari mobil, berjalan cepat kearah pintu kemudi dan membuka nya. "Turun" ucap Panji dengan nada tinggi dan tatapan tajam nya.
Dan Airi masih diam, mencengkeram kemudi mobilnya, matanya memanas karena nggak pernah ada yg membentak nya selama ini.
Panji mendekatkan wajah nya kearah Airi yg menahan tangis tetap duduk di kursi nya.
"Aku...cinta..sama..kamu, apa itu masih kurang jelas hmm? Jadi berhenti selalu berprasangka buruk terhadap ku" ucap Panji melembut dan mengusap pucuk kepala Airi.
"Turun, biar aku yg nyetir" ucap Panji lagi. Tapi Airi tetap batu, diam di kursi nya sampai Panji semakin mendekatkan kan wajahnya ke Airi dan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Coba buat percaya sama aku hmm?" bisik Panji menggenggam erat tangan Airi. . . . "Haru...." ucap Lily
"Hmm?" Haru yg duduk di kursi kemudi menoleh kearah Lily.
"Sebenernya Airi sama Panji ada masalah apa sih?" Tanya Lily penasaran.
"Masalah apa? Nggak ada apa apa." jawab singkat Haru.
"Saling suka tapi kayak yg Airi menghindari Panji banget gitu" ucap Lily serius banget sampai bibirnya manyun manyun, Haru yg melihatnya malah terkekeh gemas.
