Daddy's

915 61 2
                                    

Sarapan bersamapun menjadi sedingin itu, tak ada percakapan sama sekali.
Haru yg berjalan kearah taman belakang setelah kegiatan sarapan mereka. Mendudukan diri pada sebuah kursi kayu melipat kedua kakinya dan menggunakan lututnya sebagai tumpuan kepalanya. Menatap tanaman hijau dihadapan nya, tapi fikiran nya tidak berada disana.

"Ternyata ini maksut ucapan Lily saat di pantai waktu itu...kenapa gw bisa jadi seegois ini sih, memutuskan semuanya tanpa pernah bertanya apa yg dirasakan Lily." gumam Haru.
"Tuhan...bolehkah aku egois sekali lagi, aku hanya tidak ingin semua ini berakhir" ucap Haru menangis diantara kedua lututnya.

Kebiasaan Haru selama ini, dia tidak akan pernah menunjukan kesedihan nya dihadapan orang lain.

"Haru pasti benci banget sama gw, dia pasti ngira gw bohongin dia selama ini, dia bahkan nggak mau menatap gw lagi" ucap Lily yg menatap Haru dari dalam rumah.

"Gw harus gimana biar lo percaya, yg gw cinta saat ini cuma lo, dan gw nggak pernah merasa secinta ini sama seseorang selain sama lo bahkan Jisung pun nggak bisa membuat gw sampe seperti ini" lirih Lily putus asa.

"Gw takut....lo akan Mengakhirinya, gw nggak mau kita berakhir Haru" lirih Lily menangis sendirian.

Tiba-tiba rasa mual kembali menyerang Lily dan membuat Lily berlari ke toilet untuk memuntahkan seluruh isi perutnya.
Bahkan sampai Haru sudah masuk kembali ke dalam rumah pun, Lily masih di dalam kamar mandi di lantai bawah.

Haru yg menaiki tangga menuju ke kamarnya, tak ada Lily disana, Haru juga sepertinya tak melihat Lily di lantai bawah tadi, membuat Haru panik dan mencari Lily tanpa bersuara.
Betapa terkejutnya Haru saat melihat Lily sudah terkulai lemas di lantai toilet di lantai bawah.
Tanpa ba bi bu Haru menggendong Lily apa bridal style, memasukkannya ke mobil dan membawanya ke rumah sakit terdekat.
Wajah Lily yg sangat pucat dan tangannya yg dingin membuat Haru semakin panik saat menggendong Lily memasuki ruang IGD.
Bahkan Lily sampai di infus dan sempat mendapatkan bantuan oxygen.

"Separah itukah" lirih Haru.
Tapi saat melihat ekspresi dokter yg memeriksa Lily tenang-tenang saja membuat Haru bingung. Bahkan saat ini Lily sudah siuman dan sedang ke toilet untuk pengambilan sempel urine.

"Kalian sudah berapa lama menikah?" tanya dokter Nathalie. Dokter yg baru saja memeriksa perut Lily.

"Dua bulanan dokter" ucap lirih Lily.

"Oh pantes, usianya sudah masuk 8week dan keadaan nya sehat, selamat ya" ucap dokter Nathalie tersenyum memberikan selamat pada Haru dan Lily yg masih belum bisa mencerna ucapan dokter Nathalie.
Dokter Nathalie yg menyadarinya pun terkekeh.
"Selamat, ibu saat ini sedang hamil, usia kandungan nya masuk  minggu ke8 ini dan keadaan bayinya sehat"

"Ha...mil?" ucap Lily dengan nada bergetar dan terdiam.
Haru dan Lily sama-sama terdiam dengan fikiran nya masing-masing.
Dokter Nathalie yg bingung dengan ekspresi keduanya pun sampai menatap kedua nya secara bergantian.

"Kalian tidak suka dengan berita kehamilan ini?" tanya dokter Nathalie yg membuyarkan mereka dari lamunan nya masing-masing.

"Tentu saja senang dok, kami hanya kaget" lirih Lily yg meremas ujung bajunya.

"Bagaimana kalo Haru tidak menginginkan nya" lirih Lily dalam hati.

"Bagaimana kalo Lily menganggap bayi ini penghalang dia untuk kembali ke Cinta nya." lirih Haru miris.

Masih melamun dengan fikiran mereka masing-masing bahkan sampai perjalanan pulang. Sikap Haru yg diam saja terhadap Lily, bahkan dengan sengaja menghindari kontak fisik dengan Lily membuat Lily benar-benar terluka.

"Seharusnya bayiku kehadiran nya dinantikan semua orang, tapi kenapa ibu nya sendiri terlihat tidak bahagia dengan berita kehadiran nya" miris Haru dan lebih memilih untuk tidur di sofa.

Tengah malam Haru terbangun karena mendengar suara Lily yg kembali memuntahkan isi perutnya di toilet.
Haru berjalan mendekat, memijit leher belakang Lily dan menggosok nya dengan minyak kayu putih, membuat Lily yg menyadari keberadaan Haru membalikkan badannya dan memeluk erat Haru membuat Haru kaget.

"I love you, aku harus bagaimana biar kamu percaya yg aku Cinta hanya kamu" Lily menangis sesegukan membuat Haru semakin mengeratkan pelukan nya.

"Jangan tinggalin aku Ly" bisik Haru.

"Gimana bisa aku ninggalin kamu, aku fikir malah kamu yg akan pergi" ucap Lily tersedu.

"Mana mungkin aku pergi, bayi aku ada disini" ucap Haru mengelus lembut perut Lily yg masih rata.

Sama sama tidak ingin berakhir tapi sama sama diam, jadi berfikirnya satu sama lain yg ingin segera Mengakhirinya.

"I love you Lily, terima kasih sudah menjadikan aku seorang ayah" bisik Haru mengecup sekilas bibir Lily yg langsung disambar balik dengan ciuman panas dari Lily.

"Haru....tau nggak, kata orang s*x habis berantem terasa lebih menggairahkan, wanna try daddy?" ucap seductive Lily yg kini sudah merebahkan Haru diatas sofa ruang tamu.

"Mau memimpin sayang?" tanya Haru yg kini sudah membuka kaos yg dia kenakan dan membuangnya ke sembarang arah.

"I...want...you daddy" bisik Lily yg kini juga ikut membuang kemeja dan membuka kaitan bra nya.

"Prove it" ucap Haru, satu kalimat yg merubah Lily menjadi sepanas dan seliar itu malam ini.

"Prove it" ucap Haru, satu kalimat yg merubah Lily menjadi sepanas dan seliar itu malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan terlalu anarkis, kasihan dedek bayinya nanti" bisik  Haru.

"Mana bisa" bisik sensual Lily yg menjilati kecil belakang telinga Haru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mana bisa" bisik sensual Lily yg menjilati kecil belakang telinga Haru.

"Shit....baby kamu liar banget sih uh? Berjanjilah kamu nggak akan melakukan nya selain dengan ku" perintah Haru yg memeluk pinggang Lily, dan Lily hanya mengangguk tanpa bersuara.

"Kalo seperti ini nggak berasa mual?" goda Haru yg melihat Lily masih sibuk menggoyangkan pinggulnya diatas Haru, dan yg di tanya hanya menggeleng sesaat.
"Kalo gitu seperti ini aja terus" goda Haru yg kini membalikkan posisi dia yg berada diatas.

"As your wish, I'm yours daddy...shhhh" desah Lily mencengkeram kuat punggung Haru saat penyatuan mereka.

Exacta -(Haruto Lalisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang