Pedekate

1.2K 132 0
                                    

"Gw kasih lo soal, gih coba kerjain." Lily

"Klo gw bisa kerjain semua reward nya?" Exacta

"Lo jadi pinter, masih minta reward? Dasar tukang pamrih." Lily dengan mode jutek nya

"Benci banget lo sama gw?" Exacta

"Menurut lo?" Lily

"Soal Rosie? Kan gw uda minta maaf ke dia, all is well." Exacta

"All is well pala lo, lo nolak cewek teriak di depan umum sampe semua orang ngeliatin. Trus dengan minta maaf doang semuanya selesai gitu? Nggak punya ati lo." Lily

"Rosie nya yg bilang semuanya uda dia maafin kenapa lo yg sewot." Exacta

"Jelas Rosie langsung maafin lo, bucin emang ngebuat otak kita sedikit tersumbat. Kalo gw jadi Rosie, nggak akan semudah itu buat maafin lo." Lily

"Gw kan nggak nolak lo." Exacta

"Bukan gitu maksud gw bambang iiiiiihhhhh darah tinggi lama lama gw ngomong sama lo." Lily

"Lagian gw nolak Rosie juga buat jaga harga diri nya." Exacta

"Sehat lo ngomong kayak gitu?"Lily

"Dengerin gw, kalian tu perempuan, martabat kalian sangat tinggi, nggak seharusnya kalian nurunin harga diri kalian buat confess ke cowok. Mau secinta apapun lo ke dia, lo tetep nggak boleh confess duluan ke tu cowok. Karna lo nggak pernah tau apa yg ada diotak tu cowok waktu lo nurunin harga diri lo buat confess ke dia. Sialnya sifat dasar cowok, dia bakal minta lo terus nurunin harga diri lo buat ngelakuin hal hal diluar nalar berkedok atas dasar seberapa cinta lo sama tu cowok! Kicep kan lo gw ngomong gitu" Exacta

"Uda bengong nya? Nih soal dari lo uda kelar gw kerjain, kalo gw bener semua, besok pagi lo harus tunggu gw depan gerbang sekolah, dan masuk ke kelas bareng gw! Inget nggak boleh curang" Exacta

"Dah gw balik dulu" Exacta

Sesaat sepulangnya Exacta, Lily masih ngebug dengan fikiran sendiri

Pagi hari nya dengan semangat Exacta berangkat sekolah, berharap seseorang menunggu dia di depan gerbang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari nya dengan semangat Exacta berangkat sekolah, berharap seseorang menunggu dia di depan gerbang. Karna dia yakin semua soal dari guru barunya kemarin betul semua.
Benar seorang gadis sedang berdiri di depan gerbang, seperti sedang menunggu seseorang.
Dan gadis itupun tersenyum kearah Exacta, Exactapun tersenyum kearah gadis itu, tapi tunggu..... Bukan, bukan gadis ini yg Exacta maksud, bukan gadis ini yg Exacta harap menunggu nya di depan pagar sekolah. Seketika senyum Exacta luntur n digantikan expresi sinis.

~Wenny~Kelas XI IPS1Uda berkali-kali ditolak Exacta, tapi tak gentar sedikitpun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Wenny~
Kelas XI IPS1
Uda berkali-kali ditolak Exacta, tapi tak gentar sedikitpun

"Hai kak" Wenny

"Menjauh dari gw" Exacta

"Sial.... Kenapa dia nggak ada, kenapa dia ingkari janji nya. Dia mau main main sama gw rupanya, belum tau siapa gw sebenernya" ucap Exacta dalam hatinya

Dan benar saja, di kelas nya Lily sedang bersama Jae kekasih nya, mereka berdua terlihat asik bercerita dan sesekali saling melemparkan senyuman tanpa mereka sadari seseorang sedang memperhatikan mereka dengan tatapan tidak suka.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Exacta -(Haruto Lalisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang