Kebenaran yg hilang

592 68 2
                                    

Lily mulai memutar video, dimana diawali dengan penggambaran kondisi di dalam sebuah perpustakaan sekolah yg cukup luas tetapi sunyi sepi tak ada seorangpun disana.
Lily terus mengamati dengan seksama sampai muncul gambar seorang laki-laki tua berperawakan sedang kalau di lihat dari pakaian nya yg formal, Lily yakin orang itu seorang guru disana.

Yah, Lily ingat orang ini yg dia lihat di video sebelum nya dari Sayako. Tapi....apa yg sedang dia lakukan, kenapa keluar dari lubang ventilasi perpustakaan. Bukan kah tempat Haru mengeksekusinya di lorong koridor, dan tunggu....siapa itu. Lily melihat laki-laki tua itu sedang menyeret kaki seseorang...seorang siswi? Lily terheran apa yg di lakukan seorang guru sampai menyeret kaki seorang siswi.

Selanjutnya yg membuat Lily membelalakan Matanya, lelaki tua itu mengikat kedua tangan siswi nya masing-masing ke Sisi kanan dan Sisi kiri kaki meja dengan dasinya dan...dua dasi? Kenapa harus membawa dua dasi? Sudah direncanakan kah? Dan kenapa diikat?
Dan selanjutnya adegan yg sungguh di luar dugaan Lily, dari sudut pandang letak CCTV sangat jelas wajah lelaki tua itu tapi siswi itu, siapa dia? Wajahnya tidak terlalu jelas karena membelakangi CCTV, sayup sayup Lily mendengar siswi itu menangis dan mengucapkan sesuatu. Lily memaksimalkan volume nya hingga dia mendengar kalimat...

"Kak Haru tolong Airi"
Membuat Lily menutup mulut nya dan menatap Airi penuh penyesalan. Airi yg sudah memucat dan nyaris tremor tapi berusaha untuk melawan ketakutan nya demi bisa menyampaikan kebenaran yg hilang pada Lily.
.
.
.
Airi Flashback On
Airi yg tertangkap oleh pak Honda, kaki nya diseret turun dari lubang ventilasi kembali ke ruang perpustakaan, dan mengikat tangan Airi.

"Kamu nggak bisa apa-apa tanpa kakak kamu, dan lihat sekarang bahkan kakak kamu nggak bisa nolong kamu" ucap Pak Honda dengan senyum mesum nya.

"Saya pernah salah apa pak, tolong jangan sakiti saya" mohon Airi dengan suara bergetar.

"Salah kamu? Salah kamu karena kamu terlalu sempurna, terlahir dari keluarga Watanabe yg tidak pernah menderita membuat Saya terobsesi sama kamu dan yg terpenting...
Kamu masih virgin, keluarga kamu pasti segitunya melindungi kamu biar kamu masih virgin di lingkungan dimana banyak penyamun disekitarmu" ucap Pak Honda dengan smirknya dan mendekatkan wajahnya pada Airi.

"Sebenarnya saya masih menunggu waktu yg tepat, tapi bocah sialan itu semakin gencar buat deketin kamu, dan bodoh nya dia percaya waktu saya bilang semua murid disini sudah pulang daritadi termasuk kamu. Hahaha hahaha.....".
"Iya...bocah sialan itu kesini nyari kamu. Jadi gimana ya perasaan dia kalau tau dia gagal jagain kamu. Salah kan dia yg mentriger saya melakukan ini, karena saya nggak mau keduluan dia" bisik Pak Honda ke telinga Airi sebelum dia melakukan aksi bejat nya.

Airi menangis menjerit berteriak teriak minta tolong, tapi nihil tak ada seorangpun yg mendengar nya. Kedua pergelangan tangan nya pun sampai mengeluarkan darah karena terlalu kencang dia berusaha menariknya tapi tetap tak terlepas.

"No...don't do this sir" mohon Airi tapi tak di dengar Pak Honda yg membuka ke meja seragam Airi dengan satu kali tarikan dan membungkam mulut Airi dengan satu tangan nya.
.
.
Airi meringkuk di pojok antara tingginya rak rak buku, menangis terisak memeluk lututnya setelah ikatan di tanganya dibuka. Setelah Pak Honda mendapatkan apa yg dia mau tentu saja

"Airi..." lirih Haru saat Haru menemukan adiknya dalam keadaan seperti itu.
Haru berhambur memeluk adiknya erat.

"Siapa Ri?" tanya Haru mempererat pelukan nya karena merasakan tubuh adiknya ini bergetar hebat.

"Maaf in kakak" ucap Haru penuh penyesalan dan ikut menangis bersama adiknya.

"Kak Haru tolong Airi" gumam Airi lirih tapi masih bisa di dengar Haru.

Exacta -(Haruto Lalisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang