"Lo ngapain tiba tiba masuk sih?!!" Protes Jeje.
Untung saja tadi Jeje sudah memakai boxernya.
Leo tidak menghiraukan protes yang dilontarkan Jeje,ia mulai memasangkan hodie dan celana yang dibawanya tadi kedalam kamar mandi.
"Kegedean" ucap Jeje sambil melihat hodie yang terpasang ditubuhnya.
"Iya gapapa"
Leo membalik tubuh Jeje agar menghadap kearahnya,sedangkan Jeje sendiri sedang syok.
"E-eh lo mau ngapain?" Tanya Jeje antara panik dan malu.
Leo memasangkan celananya pada tubuh Jeje karena itu Jeje merasa malu.
"Kenapa lo kecil banget?" Ucap Leo sambil menatap celananya yang sama sekali tidak muat dibadan Jeje,celana itu selalu melorot dan juga celana Leo terlalu panjang untuk Jeje membuat pemuda itu kesulitan untuk berjalan.
"Enak aja! Bukan gue yang kecil tapi lo yang tumbuh kembangnya kecepetan"
Leo terkekeh lalu ia menarik tangan Jeje untuk keluar kamar mandi setelah dirinya melepas celana yang dipakaikan pada Jeje.
"Terus gue pakek apa?"
"Gini aja ga papa"
Jeje mencebikkan bibirnya kesal,masa iya Jeje tidur cuman pakek boxer?
Cup
Leo mencium bibir mengerucut itu membuat sang empu kaget dengan wajah yang memerah.
"Sekarang tidur,oke?"
"Tapi rambut gue basah"
Leo menghela nafasnya panjang lalu dirinya beranjak mengambil hairdryer untuk mengeringkan rambut Jeje.
"Duduk" ucap Leo memerintahkan Jeje untuk duduk dikursi sedangkan dirinya mengeringkan rambut Jeje.
Leo mengeringkan rambut Jeje dengan telaten,hal ini hanya dilakukannya untuk Jeje saja.
Setelah selesai,Leo menyuruh Jeje untuk tidur.
"Udah,sekarang tidur"
"Kenapa lo nyuruh gue tidur mulu sih?"
"Biar lo tumbuh"
"Emang lo tinggi gara gara banyak tidur?"
Leo tidak menghiraukan pertanyaan Jeje ia langsung menggendong Jeje untuk langsung tidur dengannya diranjang.
Leo mematikan lampu dikamarnya lalu bersiap untuk menyelami mimpi bersama Jeje.
Merebahkan tubuhnya disamping tubuh kecil Jeje lalu menarik selimutnya sebatas dada lagi dan terakhir memeluk Jeje yang masih belum tidur karena merasa akward juga Jeje belum mengantuk.
Leo yang melihat Jeje yang tak kunjung tidur hanya bisa mengeratkan pelukannya dan membawa Jeje untuk tidur didada bidangnya.
Dan benar saja hanya butuh beberapa menit Jeje sudah tertidur dengan dengkuran halus dan nafas teratur.
Begitu pula Leo dia kini juga sudah tertidur dengan pelukan yang tidak akan dilepaskan.
.
.
.
.
Rio sedang menatap kesal ponsel yang digenggamnya,kenapa bisa?Jawabannya adalah karena dia kesal tadi siang Leo tidak mengabari jika akan melakukan aksi penyerangan terhadap lawan yang telah membuat dirinya babak belur.
Tepatnya dua hari yang lalu Rio diserang oleh sekelompok pemuda saat dirinya keluar untuk membeli sesuatu disebuah toko.
Rio tidak tau kenapa mereka tiba tiba saja menyerangnya dan membuat dirinya berakhir dirumah sakit.
Untungnya dia sempat melihat logo sekolah yang berada diseragam salah satu pemuda yang ikut mengeroyoknya.
Tapi setelah Rio mengatakan logo seragam sekolah itu pada Leo,Rio tidak menyangka jika pemuda itu akan langsung mencari pelakunya dan menghajarnya habis habisan.
Walaupun terkesan dingin dan cuek,Leo juga termasuk manusia yang punya perhatian tinggi dengan orang orang yang berada disekitarnya.
Tadi siang Leo,Dana dan teman temannya menyerang sebuah kelompok remaja yang melakukan pengeroyokan terhadap Rio.
Saat ditanya alasannya kenapa mereka menghajar Rio hasilnya malah karena mereka salah orang,dengan gampangnya mereka mengatakan jika salah orang.
Mereka mengatakan jika mereka akan menghajar salah satu anggota kelompok remaja lain yang telah berani mengusik ketenangan dalam geng mereka tapi mereka salah bukannya pelaku yang ditangkap malah mereka yang memakan korban baru.
Leo menyelesaikannya setelah ia puas menghajar sekitar 20 orang,baru setelah semua lawannya pasrah Leo mendengarkan alasan mereka.
Tok
Tok
Tok
Pintu ruang rawatnya diketuk dan muncul lah Dana dengan cengiran bodohnya.
"Lo ngapain kesini?"
Fyi,Rio tidak tinggal dengan orang tuanya dia hanya tinggal sendiri disebuah apartemen yang tidak terlalu mewah tapi cukup untuknya berteduh saat hujan dan panas.
Saat dirinya babak belur seperti ini maka hanya teman temannya yang tau,biaya rumah sakit telah ditanggung oleh Leo,Rio benar benar bersyukur tentang hal itu.
Kembali pada Dana yang tiba tiba saja datang keruang rawatnya.
"Mau jenguk"
Rio mendengus sebal,Dana kemari hanya untuk mengganggu bukannya menjenguk.
"Udah jangan cemberut aja,gue bawain roti buat lo"
"Hm,makasih"
Dana meletakkan roti tersebut dimeja nakas dekat ranjang rumah sakit.
"Bukannya yang ngehajar mereka itu Leo ya? Kok lo ikutan luka luka sih?"
"Oh ini?" Tanya Dana sambil menunjuk pipinya yang lebam dengan sedikit luka disudut bibirnya.
Rio mengangguk.
"Kan yang ngelawan banyak,ga mungkin gue kesana cuman ngeliatin Leo berantem"
Menghela nafas,Rio menunjuk sebuah kotak p3k lalu menyuruh Dana untuk mengambilnya.
Dana menurut,ia mengambil kotak p3k tersebut lalu menyerahkan kotak tersebut pada Rio.
"Mau ngapain?"
"Ngobatin lo"
Dana mengangguk mengerti lalu Rio mengobati sudur bibir Dana yang sedikit sobek.
"Gue putus sama si Karin"
Rio berhenti sejenak menatap sahabatnya kaget,baru kemarin Dana dan Karin menjalin hubungan tapi mereka sudah putus?
"Baru kemaren lo pacaran udah putus aja?"
Dana memang dikenal dengan sebutan playboy cap kodok,dia selalu merayu gadis gadis lalu memacari gadis tersebut dan baru beberapa hari langsung putus.
"Gue bosen"
Rio memutar bola matanya malas selalu saja Dana mengatakan jika ia bosan dengan gadis yang baru diputuskan olehnya.
Tiba tiba saja Dana meletakkan kepalanya dipundak Rio,sepertinya bukan hanya hal itu yang membuat Dana sedih tapi juga hal lain.
"Bokap lo pulang" tebak Rio.
Dana mengangguk mengiyakan ucapan Rio.
"Berantem sama nyokap lo?"
Lagi lagi Dana hanya mengangguk.
Melihat sahabatnya sedang bersedih,Rio mengusap usap punggung Dana agar tenang membiarkan pemuda itu menjadikan bahunya sebagai sandaran untuk sahabatnya itu.
____________________Tbc...
Besok udah mulai puasa jadi kalau gue ada salah gue minta maaf dan selamat menjalankan ibadah puasa ramadhan.
Sekian dan terima kasih.
Vote+komen+follow!
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKEL||END
Teen FictionJeje yang ga sengaja nyium bibir kakak kelas yang dicap sebagai bad boy sekolah harus rela berurusan dengannya sekaligus menjadi pacar dadakannya. Warn! cerita bl/homo/gay kata lainnya cowok sama cowok