50: ruang osis

71.6K 6.6K 362
                                    

Gadis itu membekap mulutnya tidak percaya, pemandangan yang begitu menguntungkan tapi juga sedikit mengejutkan.

"Woi lah! Lo kenapa selalu ada dimana mana sih Sit?!" Ucap Bagas frustasi.

Sebelumnya, prahara rumah tangga yang terjadi antara dirinya dan Rendi diakibatkan oleh Siti dan sekarang apakah Siti akan mengakibatkan perpecahan hubungan antara dirinya dan Rendi?

"Eh bangsat! Lo aja yang ngehomo kagak tau tempat!"

Bagas tidak habis pikir, padahal tadi mereka sudah menutup rapat pintu ruang osis tapi bagaimana bisa mahkluk satu ini menerobos tanpa ada suara?

Siti menutup pintu ruang osis, gadis itu berjalan menghampiri keduanya.

"Sejak kapan?" Tanyanya berlagak menjadi pihak tersakiti.

"Apanya?!"

Sedari tadi Rendi hanya terdiam, ia sudah menyangka hal ini akan terjadi, mengingat Siti yang terkadang cosplay menjadi sasaeng.

"Sejak kapan kalian melakukan hubungan terlarang ini?"

Rendi menghela nafasnya jengah.

"Kenapa emang? Iri ga bisa ngejalanin hubungan terlarang kayak kita berdua?" Sahut Rendi, ia benci mendengar kata terlarang pada kalimat yang Siti keluarkan.

"Eh? Jangan marah njir! Gue cuman bercanda kok! Gue seneng bisa nemuin real couple kek lu pada! Beneran dah!" Ucap Siti menjelaskan perkataannya.

Ya, Siti ini fujoshi.

Dia sempat curiga dengan hubungan Rendi dan Bagas, dan ternyata benar hubungan keduanya memang lebih dari teman.

Bagas mengusap kepala Rendi, pacarnya ini sedikit kurang baik jika ada seseorang yang membahas hubungan keduanya dengan kata kata yang kurang tepat.

"Gue bersyukur lo berdua beneran ngehomo! Udah ngentod? Gimana rasanya? Siapa yang dibawah? Rendi apa Bagas? Tapi kalau menurut gue sih si Rendi lebih cocok jadi yang ngedesah, perawakannya kek uke anjir!" Cerocos Siti.

"Bacot dah! Siapa yang kek uke? Yang bakal di bawah itu Bagas bukan gue!" Balas Rendi.

Bagas terdiam, ia hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Rendi.

"Lah? Iya Gas?! Badan lo aja manly! Dalemnya ternyata boti?!"

Bagas mendekatkan wajahnya kearah telinga Rendi berbisik sesuatu ditelinga itu membuat seketika pipi Rendi memerah.

"Jangan bisik bisk sat! Gue juga pengen tau!" Ucap Siti.

Gadis ini satu satunya manusia fiksi yang disukai dicerita ini hahaha.

Bagas menyeringai melihat wajah merah milik pacarnya itu, tadi Bagas berbisik tentang sex.

Rendi memalingkan wajahnya, Bagas benar benar gila.

Siti berdecak kesal melihat interaksi manusia didepannya ini, jiwa keponya menguar kemana mana.

Tok

Tok

Tok

Pintu ruang osis diketuk, ketiganya menoleh kearah pintu berwarna coklat itu.

"Masuk aja" ucap Bagas.

Segerombol anggota osis masuk kedalam ruangan itu.

Mereka menatap Siti yang bisa berada diruangan ini padahal kan dia bukan osis.

"Lah lo ngapain disini?" Tanya Mayang, si sekretaris anggota osis.

"Berak!" Sahutnya, setelah mengatakan itu Siti beranjak dari tempat duduknya.

KAKEL||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang