bonchap

54.4K 4.8K 389
                                    

Seperti yang sudah dijanjikan pada Luke satu hari yang lalu, kini keluarga kecil itu sudah bersiap pergi ke dinner keluarga.

Ano nampak tampan dan menggemaskan dengan vest rajut berwarna lilac, kaos putih, celana jeans untuk anak kecil, dasi kupu kupu yang melekat di area leher Ano, dan tak lupa sneakers berwarna putih.

Jeje juga nampak tampan menggunakan blouse berwarna senada dengan vest yang Ano kenakan, sedangkan Leo hanya memakai kaos putih dan celana jeansnya saja.

Mengingat ini hanya dinner keluarga jadi mereka hanya memakai outfit setiap hari saja, pengecualian untuk Ano yang harus tampan dimanapun dia berada.

"Papa!" Panggil Ano, bocah itu tengah berada digendongan Leo.

Jeje menoleh, tadi dia sedang memeriksa keadaan apartemen sebelum meninggalkannya.

Ano memberontak meminta diturunkan dari gendongan Leo, setelah turun ia langsung berlari meminta gendong Jeje.

"Udah?" Tanya Leo.

Jeje mengangguk mengiyakan pertanyaan suaminya.

Leo mengangguk, ia membukakan pintu mobil untuk Jeje lalu berjalan memutar dan masuk kedalam mobil.

Perjalan ditempuh sekitar 30 menit, sebenarnya dari apartemen ke restoran yang menjadi tempat dinner keluarga hanya membutuhkan waktu 15 menit saja, tapi karena Leo ogah ogahan mendatangi acara ini jadi dia sengaja melambatkan laju kendaraannya.

Mereka bertiga berjalan memasuki restoran tersebut, didalam sudah ada Luke, Jaya, Dira, kedua orang tua Bagas, tak lupa pasangan Bagas Rendi dan juga Brian bersama Jevan.

Jaya dan Dira sama sama anak tunggal dalam keluarga, jadi mereka tidak punya saudara seperti Luke.

Bagas mendengus sebal, sudah setengah jam dia menunggu pasangan ini.

"Lama lo!" Omel Bagas.

"Bacot" sahut Leo.

Ano turun dari gendongan Jeje, ia lantas langsung mendekat kearah Bagas.

"Mana?"

Bagas mengernyit bingung.

"Apanya?"

"Janji"

"Janji apa?"

"Kemarin janji"

"Iya apaan No! Ngomong jangan singkat singkat daddy ga paham!"

Ano menghela nafasnya sejenak.

"Kemarin daddy janjiin Ano seblak, Ano ga pernah makan seblak jadi Ano minta sekarang"

Kini berganti Bagas yang menghela nafas.

"Makan di restoran kok minta seblak! Besok daddy bawain sekarang makan enak aja dulu"

Bagas mengalihkan perhatiannya, lalu ia tak sengaja bertatapan langsung dengan wajah Leo dan Jeje yang nampak menyeramkan.

Dia lupa menyuruh Ano menyembunyikan hal ini.

"NONO!!" Pekik seorang anak kecil dari kejauhan.

Ano menoleh menemukan seorang anak laki laki yang lebih muda 1 tahun darinya.

Ano diam, menatap sengit anak kecil itu.

"Nono! Aka kangen sama Nono, Nono kok ga pelna main lagi sama Aka?! Nono sibuk apa emang?"

Anak itu terus berceloteh, tapi tanggapan Ano tetap sama diam dengan wajah datar.

Askara redean lalingga, bocah laki laki berumur 3 tahun, anak angkat Bagas dan Rendi.

KAKEL||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang