47: masak

63.2K 6.5K 367
                                    

Terhitung 2 minggu sudah Jeje bersekolah, hari harinya terasa biasa saja.

Tidak ada hal istimewa yang terjadi dalam hidupnya, Leo yang setiap hari semakin sibuk karena pekerjaan membuat hubungan keduanya menjadi sedikit renggang.

Jeje menghela nafasnya, saat ini Leo sedang berada dikantor dan dia di apartemen sendirian padahal hari ini weekend.

Jeje bangkit dari ranjangnya, lalu mengambil handuk dan segera masuk kedalam kamar mandi untuk melalukan ritualnya.

Setelahnya, Jeje langsung keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah melekat pada tubuhnya.

Lagi lagi Jeje menghela nafasnya, ia mengambil tas sekolahnya hendak mengerjakan pekerjaan rumah yang guru berikan.

20 menit berlalu, Jeje berdecak kesal, pasalnya tulisan yang ia tulis terdapat kata yang salah.

Jeje merogoh tasnya lagi mencari tipe-x untuk memperbaiki tulisannya, tapi bukannya tipe-x Jeje malah menemukan obat perangsang yang Rio dan Dana berikan padanya.

Jeje menatap obat itu, lalu meneguk ludahnya, entah kenapa Jeje merasa gugup.

"Enggak Je! Kalau kak Leo mau, kita bakal nganu kok! Jangan ngelakuin itu Je!" Ucapnya mencoba agar sisi lain dirinya tak melakukan hal yang Rio dan Dana sarankan.

Jeje kembali merogoh tas sekolahnya mencari tipe-x, setelah menemukan benda itu, Jeje kembali pada pekerjaan sekolahnya.

Tapi, tiba tiba Jeje menjadi tidak fokus, ia malah terus berfikir tentang obat itu.

Apa Jeje harus melakukan saran Rio dan Dana?

Jeje mengepalkan kedua tangannya, ia menutup buku bukunya, lalu beranjak menuju dapur.

Ya, Jeje akan melakukannya.

Jeje berpikir akan memasak untuk Leo hari ini.

Sudah sekitar setengah jam Jeje berkutat didapur, kini makanannya sudah tertata rapi dimeja makan.

Sebentar lagi Leo akan pulang.

Dan benar saja, terdengar pintu apartemen yang terbuka.

Jeje hanya menengok lalu tersenyum lembut kearah suaminya itu.

Leo tak mau kalah, ia juga melemparkan senyuman kearah Jeje.

"Kamu masak?" Tanya Leo berbasa basi, pasalnya yang memasak diapartemen ini selalu Leo atau jika tidak mereka akan memesan makanan secara online.

Jeje mengangguk, ia mempersilahkan Leo untuk duduk dikursi makan, pemuda itu berlagak menjadi seorang waiters direstoran mahal.

Leo terkekeh melihat tingkah Jeje, ia mencubit pipi Jeje gemas lalu duduk dikursi meja makan bersama Jeje yang ikut duduk dikursi tersebut.

Keduanya makan dengan hikmat, tapi Jeje merasakan ada hal yang terlupa.

Dan benar saja, Jeje lupa mencampurkan obat tersebut kemakanan Leo.

Tapi tenang, Jeje akan mencampurkan obat tersebut ke minuman Leo saja.

Mereka berdua selesai memakan makanan yang Jeje masak.

"Mau minum apa?" Tanya Jeje memulai aksinya.

Leo mengernyitkan dahinya, tumben Jeje menawarinya minuman, biasanya mereka akan minum air putih saja.

"Kamu kenapa?"

Jeje menggelengkan kepalanya "ga kenapa napa, emangnya kenapa?"

Leo mengusap pucuk kepala Jeje, lalu mengecup kedua pipi Jeje lembut.

"Makasih ya, kamu udah masakin makanan buat hari ini, makanannya enak banget, minumannya biar kakak buat sendiri aja, kamu pasti capek udah masak, iya kan?"

Jeje menggelengkan kepalanya "enggak!"

Leo terkejut, Jeje sedikit meninggikan suaranya tadi.

"Jeje ga capek kok, biar Jeje buatin minum ya? Kakak mau minum apa?"

Leo terkekeh, pemuda itu mengalah lalu berpikir ingin minum apa.

"Eum.. mungkin susu coklat?"

Kini Jeje terkekeh mendengar Leo yang menginginkan susu coklat, terdengar menggelitik di pendengarannya.

"Kenapa?" Tanya Leo heran.

"Enggak kok, tunggu ya Jeje buatin!" Ucap Jeje yang kemudian langsung beranjak membuat minuman.

Tidak butuh waktu yang lama, Jeje telah selesai membuatkan minuman untuk Leo dengan obat perangsang yang ditambahkan dalam minuman tersebut.

Jeje mencari keberadaan Leo, yang ternyata sedang didalam kamar berkutat dengan laptopnya.

"Nih" ucap Jeje.

Leo tersenyum, ia menyuruh Jeje untuk meletakkan susunya dimeja nakas dekat ranjang.

Sekarang Leo sedang berada diatas ranjangnya dengan laptop yang berada dipangkuan pemuda itu.

Sudah 20 menit lamanya, Leo tidak kunjung meminum susu buatan Jeje.

Leo mengernyit, kenapa Jeje belum juga tidur?

"Kenapa hm?" Tanya Leo.

Jeje menggelengkan kepalanya.

"Nunggu kakak"

"Ga usah sayang, ini masih lama"

"Tapi Jeje-"

"Kamu tidur duluan ya, ini minum susu kakak aja, biar bisa tidur"

Jeje hendak menolak minuman itu, tapi Leo terlebih dahulu menyodorkan susu tersebut didepan mulutnya, membuat Jeje mau tak mau harus meminum susu tersebut.

"Nah, pinter! Sekarang tidur" ucap Leo, ia menarik selimut untuk menutupi tubuh Jeje.

Jeje tidak tau efek samping dari obat perangsang, yang ia tau hanya obat ini membuat gairah seseorang menjadi lebih meningkat.

Pasrah, Jeje tertidur berharap tubuhnya akan baik baik saja.

Tepat pukul 12 malam, tubuh Jeje menggeliat, pemuda itu merasakan panas yang luar biasa.

Jeje terbangun, ia menatap Leo yang tidur disampingnya.

Nafas Jeje terengah engah, merasakan panas yang mendera dalam tubuhnya, keinginan untuk menuntaskan hasratnya kini sedang membuncah.

Jeje menyibak selimut yang menutupi tubuhnya, lalu membuka piama yang ia pakai.

Leo yang menyadari pergerakan brutal dari samping tubuhnya mau tak mau harus ikut terbangun.

"Jeandra, kamu kenapa?"

Leo menatap pemandangan, dimana tubuh Jeje yang sudah telanjang dada.

"Panash" ucap Jeje sambil mengibas ibaskan tangannya ke udara.

Leo mengernyit, ia menangkup kedua pipi Jeje, keringat Jeje juga sudah mengalir di pelipisnya.

"Hah.. hah.."

Jeje menyentuh tangan yang menangkup kedua pipinya, terasa dingin saat tangan Leo menyentuh kulitnya.

"Jeandra, kamu-" belum sempat Leo menyelesaikan kalimatnya, Jeje sudah naik kepangkuan Leo, pemuda itu menempelkan pipinya ke pipi Leo.

Milik Jeje sudah bangun dibawah sana.

Leo mengernyit ada apa dengan Jeje?

Jeje kini membuka kancing piama yang Leo kenakan.

Setelah terbuka, Jeje langsung menciumi dada Leo, membuat empunya terkejut dan segera menghentikan aksi Jeje.

Dengan brutal Jeje mencium bibir Leo, ia menuntun tangan Leo untuk menyentuh miliknya dibawah sana.
_______________

Tbc..

Bikin dosanya ditunda dulu ya? Hehehe

Vote+komen+follow!

KAKEL||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang